Bola.com, Jakarta - Dalam perjalanan selama dua tahun, dengan jeda karena pandemi COVID-19, Timnas Indonesia terbilang gagal di babak kedua Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia. Bagaimana tidak, dalam delapan pertandingan Tim Garuda hanya meraih satu poin dan menjadi juru kunci Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia.
Timnas Indonesia baru saja mengakhiri kiprah di fase kualifikasi tersebut. Tim Garuda yang diasuh Shin Tae-yong memainkan tiga laga terakhir kualifikasi yang diputuskan oleh AFC digelar terpusat di Dubai, Uni Emirat Arab. Namun, Timnas Indonesia tanpa kemenangan.
Baca Juga
Erick Thohir Blak-blakan ke Media Italia: Timnas Indonesia Raksasa Tertidur, Bakal Luar Biasa jika Lolos ke Piala Dunia 2026
Bertahan di Man City, Guardiola: Mungkin 4 Kekalahan Itu Alasan Mengapa Saya Tak Bisa Pergi
Erick Thohir soal Kemungkinan Emil Audero Dinaturalisasi untuk Timnas Indonesia: Jika Dia Percaya Proyek Ini, Kita Bisa Bicara Lebih Lanjut
Advertisement
Tim Garuda memulai kiprah dalam laga kualifikasi yang digelar terpusat di Dubai itu dengan kenyataan sudah tidak lagi punya peluang melangkah ke babak selanjutnya untuk tampil di Piala Dunia 2022 yang digelar di Qatar.
Bahkan tim asuhan Shin Tae-yong itu memulainya dengan sangat baik. Timnas Indonesia berhasil menahan imbang Thailand dengan skor 2-2. Dua kali tertinggal, Tim Garuda juga dua kali berhasil menyamakan kedudukan lewat gol Kadek Agung dan Evan Dimas Darmono.
Hasil imbang tersebut seakan menjadi harapan baru bahwa Tim Garuda mulai berkembang lebih baik di bawah asuhan Shin Tae-yong. Hasil imbang itu juga merupakan awal yang bagus bagi Shin Tae-yong yang baru menjalani debutnya sebagai pelatih Timnas Indonesia di sebuah pertandingan resmi.
Sayangnya, performa Timnas Indonesia dalam dua laga selanjutnya tidak berakhir sesuai harapan. Vietnam dan tuan rumah Uni Emirat Arab memang memiliki level yang jauh di atas Indonesia. Terbukti, Evan Dimas dkk. harus menyerah 0-4 dari Vietnam dan 0-5 dari Uni Emirat Arab.
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Lebih Baik dari Era Simon McMenemy?
Timnas Indonesia asuhan Shin Tae-yong menjalani tiga pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia dengan mengemas satu poin, mencetak dua gol, dan kebobolan 11 gol. Tentu saja hasil tersebut sangat mengecewakan mengingat jumlah kebobolan yang begitu besar.
Namun, Shin Tae-yong memang sejak awal realistis dengan targetnya di Kualifikasi Piala Dunia 2022. Pelatih asal Korea Selatan itu sudah memutuskan sejak awal membawa mayoritas pemain muda masuk dalam skuadnya. Boleh dibilang, tak sampai 50 persen dari pemainnya yang punya pengalaman bermain di Timnas Indonesia senior.
Hal tersebut tak lepas dari sudah tak adanya peluang bagi Timnas Indonesia untuk melangkah lebih jauh di Kualifikasi Piala Dunia 2022. Bahkan boleh dibilang ajang di Dubai ini menjadi sebuah persiapan yang bagus bagi Shin Tae-yong yang juga tengah membentuk tim untuk tampil di SEA Games 2021 yang akan digelar di Vietnam pada akhir tahun nanti.
Lantas apakah hasil yang diraih tim asuhan Shin Tae-yong bisa dikatakan lebih baik dari penampilan Timnas Indonesia asuhan Simon McMenemy yang sudah memainkan lima pertandingan awal pada 2019 lalu?
Timnas Indonesia asuhan Simon McMenemy kala itu memang jauh berbeda komposisinya dengan saat ini. Pelatih asal Skotlandia itu memadukan pemain-pemain muda dengan pemain senior yang punya pengalaman tampil di level tertinggi. Sayangnya, Simon McMenemy kala itu juga gagal total. Lima pertandingan dijalani, lima kekalahan pula dialami Tim Garuda.
Timnas Indonesia memulai kiprah di Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2022 dengan kekalahan 2-3 dari Malaysia di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, pada 5 September 2019. Beto Goncalves mencetak dua gol untuk Tim Garuda pada saat itu.
Namun, masih di stadion yang sama, pendukung Timnas Indonesia harus kembali dibuat kecewa pada 10 September 2019. Tim Garuda kalah telak 0-3 dari Thailand. Aroma ketidakpercayaan terhadap pelatih yang membawa Bhayangkara FC juara Liga 1 2017 mulai tercium.
Kekalahan telak 0-5 yang dialami Timnas Indonesia kala harus bertandang ke Dubai pada 10 Oktober 2019 membuat nasib Simon McMenemy makin di ujung tanduk. PSSI pun seakan menanti hasil laga kontra Vietnam di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, pada 15 Oktober 2019 sebagai tolok ukur dalam menentukan nasib sang pelatih.
Sayangnya, Timnas Indonesia kembali harus menelan kekalahan. Vietnam berhasil meraih tiga poin di kandang Bali United itu lewat kemenangan 3-1 dan membuat Timnas Indonesia meratapi empat kekalahan secara beruntun.
Kekalahan dari Vietnam membuat PSSI memutuskan untuk memecat Simon McMenemy dari bangku kepelatihan pada 6 November 2019, di mana saat itu Tim Garuda tengah mempersiapkan diri ke Kuala Lumpur menghadapi Malaysia. Akhirnya Timnas Indonesia pun kalah 0-2 dari Malaysia pada 19 November 2019 yang memastikan Tim Garuda tereliminiasi dari perjalanan menuju Piala Dunia 2022.
Mengesampingkan kekalahan dari Malaysia di Kuala Lumpur, Timnas Indonesia asuhan Simon McMenemy mengalami empat kekalahan, mencetak tiga gol, dan kebobolan 14 gol. Dari hasil pertandingan, di mana Shin Tae-yong membawa Tim Garuda satu kali bermain imbang, tentu itu menjadi raihan yang lebih baik. Tapi, bagaimana dari rasio gol dan kebobolan.
Tim asuhan Shin Tae-yong mencetak 2 gol dan kebobolan 11 gol, yang membuat rasio gol per pertandingan Timnas Indonesia ada di angka 0,66 sementara kebobolan di angka 3,66. Sementara di era Simon McMenemy, dengan 3 gol dan kebobolan 14 gol dalam 4 pertandingan, rasio golnya adalah 0,75, sedikit lebih baik, dan ratio kebobolannya 3,5, juga lebih baik.
Â
Advertisement