Bola.com, Jakarta - Kebersamaan Rudi bersama Semen Padang tak sesingkat namanya. Sejak 2010 sampai sekarang, pria kelahiran Matur, Kabupaten Agam, 1 Juni 1987 ini sudah berkostum tim kebanggaan masyarakat Sumatra Barat.
Bersama Semen Padang, Rudi pernah meraih trofi juara Liga Primer Indonesia 2011-2012. Gelar juara yang membuatnya merasakan atmosfer Piala AFC pada 2013.
Baca Juga
Persib Disebut Beruntung oleh Pelatih Persita, Bojan Hodak: Ya Semoga Sampai Akhir Musim Begitu
Aneh tapi Nyata! PSM Main dengan 12 Pemain saat Menang atas Barito Putera di BRI Liga 1: Wasit Pipin Indra Pratama Jadi Bulan-bulanan
Darel Valentino, Pesona The Last Boy Scout di Tengah Gemerlap Para Bintang di Malut United FC saat Bekuk PSIS di BRI Liga 1
Advertisement
Di ajang kasta kedua kompetisi Asia itu, Rudi bersama tim berjuluk Kabau Sirah tersebut menembus babak perempat final sebelum dihentikan klub India, East Bengal. Ia tampil sebagai starter saat Semen Padang bertandang ke markas East Bengal pada leg kedua.
Pada itu, Rudi dkk kalah 0-1 sehingga agregat golnya menjadi 1-2 karena di leg pertama kedua tim bermain imbang 1-1. "Bermain di level Asia jadi pengalaman berharga dalam karier saya bersama Semen Padang," ujar Rudi dalam channel youtube Minangsatu.
Bersama Semen Padang pula Rudi merasakan getirnya menghadapi kenyataan tim kesayangannya dua kali mengalami degradasi di Liga 1. Pertama pada musim 2017. Saat itu, Rudi tak bisa tampil optimal bersama Semen Padang karena mengalami cedera lutut pada awal putaran kedua.
"Musim itu jadi momen paling pahit saya bersama Semen Padang. Kalau di Liga 1 2019, kami degradasi karena memang kalah kualitas."
Â
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Impian Kembali ke Liga 1
Pengalaman membawa Semen Padang promosi ke Liga 1 pada 2018 membuat Rudi optimistis mengulang suksesnya itu di Liga 2 2021. Namun, dia menyadari persaingan di Liga 2 musim ini lebih ketat dari sebelumnya.
"Memang ada Persis Solo, PSMS Medan dan Sriwijaya FC yang dijagokan lolos ke Liga 1. Tapi, materi Semen Padang kali ini layak untuk bersaing," terang Rudi. Di bawah pengananan Welliansyah sebagai pelatih kepala, Semen Padang mengandalkan perpaduan pemain muda dan senior.
Selain Rudi, Semen Padang diperkuat pemain senior seperti Vendry Mofu, Manda Cingi dan Dedi Gusmawan. Mereka diharapkan jadi anutan sekaligus pembimbing pemain muda seperti Genta Alparedo yang masuk dalam daftar panggil tim nasional Indonesia asuhan Shin Tae-yong.
Menurut Rudi membawa Semen Padang kembali ke kasta tertinggi adalah impian terbesarnya di pengujung kariernya sebagai pesepak bola. "Saya berharap bisa mengakhiri karier dengan baik di Semen Padang. Kalau terwujud dan Semen Padang tak lagi memakai saya tidak apa-apa," pungkas Rudi yang kini sudah berusia 34 ini.
Â
Advertisement