Bola.com, Surabaya - Bek asing Persebaya Surabaya, Alie Sesay, tercatat sebagai pemain yang memiliki reputasi yang mentereng. Dia pernah menimba karier junior bersama dua klub Liga Primer Inggris, yakni Arsenal dan Leicester City.
Munculnya dua klub itu dalam daftar riwayat hidupnya cukup menghebohkan suporter Persebaya, Bonek. Sebab, dua klub tersebut bukan sembarangan dan menduduki papan atas klasemen beberapa musim terakhir.
Baca Juga
Drama Timnas Indonesia dalam Sejarah Piala AFF: Juara Tanpa Mahkota, Sang Spesialis Runner-up
5 Wonderkid yang Mungkin Jadi Rebutan Klub-Klub Eropa pada Bursa Transfer Januari 2025, Termasuk Marselino Ferdinan?
Bintang-Bintang Lokal Timnas Indonesia yang Akan Turun di Piala AFF 2024: Modal Pengalaman di Kualifikasi Piala Dunia
Advertisement
“Saya mengawali karier sebagai pemain akademi Arsenal. Kemudian, saya bergabung Leicester City, saya enam tahun di sana. Itu menjadi bagian terpenting saya karena saya berada di sini untuk waktu yang lama,” kata Alie Sesay.
Pemain kelahiran London itu hanya pernah bermain untuk tim junior Arsenal. Hal yang sama terjadi saat menjadi milik Leicester City tempat Alie Sesay enam tahun berkarier.
Alie Sesay sebenarnya menembus tim senior Leicester City selama tiga musim pada 2013-2016. Tapi, tak satupun membukukan penampilan di Liga Primer Inggris. Malah dua kali dia dipinjamkan ke klub kasta bawah, masing-masing ke Colchester United dan Cambridge.
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Leicester City
Pemain berusia 27 tahun tersebut tidak menjadi bagian skuad Leicester City arahan Claudio Ranieri saat menjuarai Liga Primer Inggris 2015-2016. Saat itu, Alie Sesay masih bermain untuk tim kelompok usia.
“Setelah itu saya membela beberapa klub Inggris sebelum saya ke ke luar negeri. Saya bermain di beberapa negara, seperti Swedia, Yunani, Bulgaria, dan Azerbaijan. Sekarang saya di Indonesia,” imbuh pemain Timnas Sierra Leone tersebut.
Secara berturut-turut, sesuai dengan penyebutan nama negaranya, Alie Sesay kemudian membela IK Frej, Chania Kissamikos, Arda Kardzhali, Zira FK, dan Sabail. Dua klub yang disebut tersebut sama-sama berbasis di Azerbaijan.
Advertisement
Teman Darren Sidoel
Dari deretan nama itu, Alie Sesay hanya pernah berkarier di Eropa, belum ke benua lain, apalagi Indonesia. Tapi, justru pengalaman berkarier Bulgaria bersama Arda Kardzhali yang membuatnya mengenal sepak bola Indonesia.
“Saya punya teman dekat, blasteran Indonesia-Belanda, namanya Darren Sidoel. Dia banyak mengenalkan saya pada sepak bola Indonesia. Jadi, dari dia, saya banyak tahu tentang sepak bola Indonesia,” tuturnya.
Darren Sidoel adalah teman Alie Sesay saat berkarier di Arda Kardzhali pada tahun 2019. Sidoel yang berdarah Indonesia mulai banyak bercerita kepada Sesay tentang negara leluhurnya.
Pada tahun itu pula, Sidoel sempat berhasrat untuk membela Timnas Indonesia dan melepas kewarganegaraan Belanda. Tapi, sampai sekarang tak ada kabar lanjut. Justru Alie Sesay yang sudah tiba di Indonesia lebih dulu.