Bola.com, Malang - Hampir satu bulan pelatih asal Portugal, Eduardo Almeida, menangani Arema FC. Selain kesibukannya di lapangan, mantan pelatih Benfica U-17 ini masih sendirian berada di Malang dan belum bisa memboyong keluarganya untuk tinggal bersama.
Ribetnya urusan administrasi dan protokol kesehatan selama pandemi virus corona membuat pelatih Arema FC itu harus berpikir dua kali untuk membawa anak dan istrinya.
Baca Juga
Cedera Lutut Bareng Timnas Indonesia, Kevin Diks Kasih Update: Semakin Baik!
Kepada Media Italia, Erick Thohir Berjanji Akan Terus Menaturalisasi Pemain Sambil Pembinaan Pemain Muda
Menuju Piala AFF 2024, Timnas Indonesia TC di Bali pada 26 November hingga 5 Desember 2024: 4 Hari Jelang Laga Pertama Tandang ke Myanmar
Advertisement
"Orang melihat seorang pelatih itu enak, padahal tidak semudah itu. Secara pribadi, saya ingin membawa keluarga ke sini. Tapi, kondisi pandemi membuat kedatangan orang asing tidak mudah, termasuk soal visa, karantina, dan masih banyak yang lain," ujar Almeida.
Selain itu, ada faktor lain yang membuatnya belum bisa berkumpul dengan keluarganya di Malang. Anaknya saat ini masih bersekolah di negaranya. Dia tidak ingin mengorbankan pendidikan anaknya demi profesi yang kini dijalaninya.
"Anak saya sekolah di Portugal. Mungkin mereka datang ketika libur sekolah. Tentu senang kalau mereka tinggal bersama saya di sini," ujarnya.
Untuk membunuh kesepiannya, Almeida setiap hari berkomunikasi dengan keluarganya lewat video. Selain itu, dia menghabiskan waktu luang untuk menyusun program persiapan Arema FC. Terkadang, Almeida juga berburu makanan western di Malang.
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Pengertian
Sebenarnya ini bukan pertama kalinya Almeida jauh dari keluarga. Ketika melatih Semen Padang pada musim 2019, dia belum sempat membawa anak dan istrinya ke Padang. Waktu itu dia bergabung bersama Kabau Sirah pada paruh kedua musim.
Namun, Almeida merasa beruntung keluarganya bisa memahami profesinya ini. Maklum, dia sudah menjadi pelatih berusia 20 tahun lebih dan cukup sering berkarier di luar Portugal. Itu jadi pengorbanan luar biasa, baik yang dilakukan Almeida maupun anak dan istrinya.
Pada masa pandemi virus corona, Arema FC sempat menggunakan dua pemain asing sebelumnya, Mario Gomez dan Carlo Oliveira. Dua pelatih asal Argentina dan Brasil itu juga tidak sempat memboyong keluarga ke Malang.
Gomez sempat menjadwalkan kedatangan keluarganya pada pertengahan 2020. Sebab, dia gabung Arema FC sebelum pandemi virus corona melanda Indonesia. Tapi, rencana itu batal karena virus corona lebih dulu membuat kompetisi terhenti.
Advertisement