Bola.com, Jakarta - Mantan pelatih Sriwijaya FC, Subangkit, pernah membela Timnas Indonesia di Piala Dunia U-20 1979. Ketika itu, Subangkit dan skuad Garuda Muda bersua dengan sejumlah pemain bintang, satu di antaranya adalah Diego Maradona.
Perhelatan Piala Dunia U-20 1979 berlangsung di Jepang. Timnas Indonesia menjadi satu dari 16 tim yang berlaga di ajang tersebut.
Baca Juga
Advertisement
Namun, Timnas Garuda Muda berlaga di putaran final Piala Dunia U-20 tidak lewat jalur kualifikasi, melainkan alasan politis. Kala itu, Korea Selatan (Korsel) dan Irak menjadi wakil Asia untuk tampil di Piala Dunia U-20.
Korsel merupakan juara Piala Asia Junior 1978, sedangkan Irak berstatus runner-up. Tetapi belakangan, Timnas Irak memutuskan untuk mengundurkan diri, dan Korea Utara yang ditunjuk sebagai pengganti menolak untuk tampil.
Hingga akhirnya, Timnas Indonesia U-20 yang kandas pada perempat final Piala Asia Junior 1978 terpilih menggantikan Irak di Piala Dunia U-20 1979. Pada putaran final, Timnas Indonesia berada di Grup B bersama Argentina, Polandia, dan Yugoslavia.
Demi menghadapi turnamen sepak bola bergengsi level junior tersebut, pelatih Timnas Indonesia U-20 kala itu, Soetjipto Soentoro, memanggil 18 pemain. Satu dari 18 pemain tersebut terdapat nama Subangkit.
Â
Saksikan VIdeo Pilihan di Bawah Ini;
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Berduel Kontra Diego Maradona
Pada pertandingan pertama Grup B Piala Dunia U-20, Timnas Indonesia langsung bersua Argentina di Omiya Stadium, Omiya, 26 Agustus 1979. Satu di antara bintang Timnas Argentina yang mencuri perhatian dalam duel tersebut adalah Diego Maradona.
Maradona yang ketika itu masih membela Argentinos Juniors menjadi momok untuk lini belakang Timnas Indonesia. Dia pun berhasil mencetak dua gol, yakni pada menit ke-19 dan 39'.
Berkat kontribusi Diego Maradona, Argentina meraih kemenangan lima gol tanpa balas atas Timnas Indonesia. Sementara itu, tiga gol lainnya milik Tim Tango disarangkan Ramon Diaz pada menit ke-10, 23', dan 25'.
"Ketika itu Mundari Karya yang mendapat tugas untuk mengawal Maradona, tetapi saya tetap sering berduel juga dengan Maradona. Yang sering mengawal itu Mundari, saya hanya meng-cover saja," kenang Subangkit dalam channel YouTube, Omah Balbalan.
"Sebetulnya saat itu Diego Maradona sudah memperkuat Timnas senior Argentina. Tetapi karena di tim senior sudah ada Mario Kempes dan beberapa gelandang yang bagus, akhirnya Maradona yang umurnya masih muda di proyeksikan untuk tampil di Piala Dunia U-20," tutur Subangkit.
Â
Advertisement
Jadi Lumbung Gol
Setelah dilumat Argentina, Timnas Indonesia menjadi lumbung gol tim-tim yang tergabung di Grup B. Pada pertandingan kedua, Indonesia babak belur dihajar Polandia dengan setengah lusin gol.
Adapun pada laga terakhir Grup B, Timnas Indonesia U-20 menyerah 0-5 dari Yugoslavia. Tim Garuda Muda pun akhirnya terdampar di dasar Grup B dengan nilai nol, kebobolan 16 gol, dan tak mampu mencetak satu gol pun.