Sukses


Buka-bukaan Firman Utina: Menyesal Tidak Berkarier Panjang Bersama Persija hingga Batal Bermain di Malaysia

Bola.com, Jakarta - Mantan gelandang Timnas Indonesia, Firman Utina, merupakan pesepak bola yang terkenal membela begitu banyak klub di Indonesia, seperti Persib Bandung, Sriwijaya FC, Persija Jakarta, Arema Malang, dan Persita Tangerang. Dari semua klub yang pernah dibelanya, ada satu klub yang hanya sebentar dibelanya, yaitu Persija.

Dalam kariernya, Firman Utina mengawali di Persema Manado hingga akhirnya berpetualang ke Persita Tangerang pada 2001. Ia sempat merasakan bermain bersama Arema Malang dan kembali ke Persita.

Setelah itu petualangannya berlanjut ke Pelita Jaya, Persija Jakarta, Sriwijaya FC, Persib Bandung, Bhayangkara FC, dan juga Kalteng Putra. Dari beberapa klub, Firman Utina pun sukses meraih trofi juara, seperti dua kali Copa Indonesia bersama Arema, dua kali menjadi juara Indonesia Super League bersama Sriwijaya FC dan Persib Bandung, juara Liga 1 bersama Bhayangkara FC, dan beberapa trofi lain.

Ternyata dari semua klub tersebut, Firman mengaku sempat merasakan penyesalan karena tidak mendapatkan kesempatan bermain cukup lama di Persija. Firman tercatat membela Persija pada 2010 hingga 2011 dan kemudian hengkang ke Sriwijaya FC pada 2011 dan berhasil menjadi juara Indonesia Super League 2011/2012 bersama Laskar Wong Kito.

"Ada sebuah klub yang seharusnya bisa saya bela cukup lama di sana, Persija Jakarta. Keinginan saya sebenarnya ingin berkarier panjang di Persija saat itu. Apalagi saya bisa dekat dengan keluarga yang ada di Tangerang," kisah Firman Utina dalam channel youtube Akurasi TV.

"Saya juga mengetahui Persija dari para pemain legendaris yang megnatakan Persija selalu menciptakan pemain yang berkualitas. Secara materi, klub ini sehat secara finansial. Jadi ingin ada di dalam tim itu karena juga memiliki komposisi pemain yang bagus," lanjut Firman Utina.

 

Video

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 3 halaman

Penyebab Pergi ke Sriwijaya FC

Firman Utina tercatat dua kali bermain untuk Sriwijaya FC, yaitu pada 2011 hingga 2013 serta 2016 hingga 2017. Bicara soal kepindahan pertamanya ke Sriwijaya FC pada 2011, Firman Utina memang terpaksa meninggalkan Persija ketimbang menerima nasibnya digantung di skuad Macan Kemayoran.

"Ketika itu ada pergantian pelatih Persija yang megninginkan ada Zah Rahan di tim. Kemudian asisten manajer saat itu mengatakan kepada saya bahwa jika Persija mendapatkan Zah Rahan, Firman akan dilepas. Tapi, kalau Zah Rahan tidak dapat, baru Firman akan dipertahankan," kisah pemain kelahiran Manado itu.

Hal tersebut membuat Firman Utina tidak nyaman. Ia pun memutuskan untuk meninggalkan Persija Jakarta dan kemudian dipindang oleh Sriwijaya FC. Keputusannya pun terbilang memuaskan lantaran Laskar Wong Kito sukses menjadi juara Indonesia Super League pada musim 2011/2012.

"Saya tidak bisa menunggu hal itu karena sepak bola itu fleksibel. Kalau saya bisa ada di situ (Persija), saya tetap bermain di situ. Tapi kalau tidak, ya saya tidak masalah. Saya kemudian memilih pergi ke Sriwijaya FC dan menjadi juara di sana," ucapnya.

3 dari 3 halaman

Tidak Pernah Berkarier di Luar Negeri, Mengapa?

Dalam perjalanan karier sepak bolanya, Firman Utina tidak tersentuh klub sepak bola luar negeri. Padahal rekan-rekan sebayanya, seperti Bambang Pamungkas, Budi Sudarsono, dan Ponaryo Astaman sempat merasakan atmosfer sepak bola luar negeri meski hanya sesaat.

Namun, bukan karena tidak mendapatkan tawaran dari klub luar negeri, Firman Utina mengungkapkan sebuah alasan mengapa dirinya tidak pernah memutuskan berkarier di luar negeri dan terus membela klub-klub dalam negeri hingga akhir kariernya.

"Sebenarnya saya pernah ditawari oleh klub Malaysia, Polis FC (PDRM). Saya mendapatkan tawaran bermain di sana bersama Budi Sudarsono pada 2012," ungkap Firman Utina.

"Tapi, memang tidak saya ambil karena ketika itu belum ada agen seperti sekarang, jadi harus negosiasi sendiri. Saya tidak tahu bagaimana harus bernegosiasinya, akhirnya Budi yang berangkat dan saya tidak," lanjutnya.

Sumber: Channel Youtube Akurasi TV

 

Lebih Dekat

Video Populer

Foto Populer