Sukses


Menilik Pemain Serba Bisa di Bali United: Gavin Nyaman Sebagai Winger Hingga Gelandang Serang Milik Fano

Bola.com, Denpasar - Pemain serbabisa kerap kali menjadi kartu truf dalam tim. Misalnya dalam keadaan terdesak, seorang bek tengah bisa saja menjadi penyerang. Pemain versatile alias serba bisa di Indonesia sebut saja Hamka Hamzah.

Dia sering berposisi sebagai pemain nomor sembilan jika memang benar-benar dibutuhkan. Di Bali United, ada sederet pemain yang bisa ditempatkan diberbagai posisi. Pelatih Stefano Teco Cugurra pun tidak perlu repot menentukan komposisi pemain.

Di Eropa sana, ada Alessandro Florenzi, Sergi Roberto, hingga David Alaba yang bisa menjalankan beberapa peran bek maupun gelandang. Di Indonesia, selain Hamka Hamzah ada Rohit Chand dan Braif Fatari yang juga bisa berperan ganda, tergantung kebutuhan tim.

Versatilitas membuat pelatih atau manajer bisa menyiapkan sejumlah opsi strategi saat komposisi pemainnya terbatas. Sebab tidak jarang cedera dan akumulasi kartu menjadi penghambat saat kompetisi berjalan.

Lalu siapa saja pemain serba bisa yang ada di skuad Bali United musim ini? Berikut ulasannya:

 

Video

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Gavin Kwan Adsit

Posisi yang erring dia tempati adalah bek kanan. Posisi ini sudah dijalaninya sejak memperkuat Barito Putera. Tapi siapa sangka dia bisa berposisi sebagai penyerang sayap kanan – kiri. Saat Tour de Java menghadapi PSIM Yogyakarta, Gavin berhasil mencetak gol sebagai winger.

Ketika ujicoba kontra Rans Cilegon FC pada 30 Mei lalu di Lapangan Yoga Perkanthi, dia juga diposisikan teco sebagai penyerang sayap. Diawal kariernya sebagai pesepak bola, Gavin bakan berposisi sebagai pemain nomor sembilan.

Transformasinya posisinya tersebut terjadi setelah Gavin “lulus” dari Borneo FC U-21. “Saya itu sebenarnya nyaman diposisi manapun, tergantung kebutuhan tim saja. Tapi jadi penyerang sayap lebih bagus karena bisa membantu serangan dan menciptakan peluang gol,” terang Gavin beberapa waktu lalu.

 

3 dari 4 halaman

Stefano Lilipaly

Sebagai penyerang sayap kanan atau kiri, bisa. Sebagai penyerang lubang, mantan pemain SC Telstar tersebut juga bisa. Tapi sejauh ini, Lilipaly banyak berposisi sebagai gelandang serang dibawah kepemimpinan Teco. Posisinya sebagai penyerang sayap sering didapat saat Widodo Cahyono Putro didapuk sebagai arsitek Bali United.

Namun bisa saja dia berposisi sebagai bek sayap jika keadaan mendesak. Sebab dia sempat mengku jika delapan posisi bermain sudah dicobanya. Hanya bek tengah dan penjaga gawang yang tidak pernah dijajalnya.

Dari pengamatan, Fano memang cukup sering membantu pertahanan ketika Serdadu Tridatu diserang. Saat itu juga Fano bisa membantu serangan dengan cepat. Tapi posisi idealnya tetap sebagai gelandang serang.

Pertama kalinya Fano didapuk sebagai gelandang serang saat Bali United menghadapi Barito Putera di pekan kedua Liga 1 2020 di Stadion Demang Lehman, Martapura. Kebetulan kala itu, Fano berhasil mencetak satu dari dua gol kemenangan Serdadu Tridatu.

“Saya suka bermain sebagi nomor 10 (gelandang serang) karena itu posisi saya. Saya bisa membuat semua berjalan baik dibelakang (lini pertahanan),” ucap mantan pemain Persija Jakarta dan Consodale Sapporo itu.

 

4 dari 4 halaman

Yabes Roni Malaifani

Sebagai pemain bertipikal pelari, posisinya sebagai penyerang sayap tentumenjadi posisi yang paling ideal untuknya. Dia bisa mengobrak-abrik pertahanan lawan dengan kecepatan yang dimilikinya. Tapi, dia bisa juga didapuk sebagai bek sayap ketika keadaan mendesak.

Winger asal Alor, NTT tersebut sempat menjadi bek sayap di Liga 1 2019. Ketika itu, I Made Andhika Wijaya dan Dias Angga Putra mengalami cedera sehingga tidak ada pilihan lain bagi Teco dan terpaksa memainkan Yabes sebagai bek kanan saat menghadapi Persela Lamongan.

Lebih Dekat

Video Populer

Foto Populer