Bola.com, Jakarta - Piala Wali Kota Solo akhirnya dibatalkan satu hari jelang pertandingan perdana karena tidak dapat izin dari Polda Jawa Tengah. Pemain Bali United dan bahkan tujuh klub kontestan kecewa bukan main.
Bagi persepakbolaan Indonesia, pembatalan di detik-detik pertandingan bukan hal baru.
Advertisement
Sebut saja lanjutan kick-off Liga 1 2020, uji coba Timnas Indonesia U-23 kontra Persikabo, dan terakhir Piala Wali Kota Solo. Pemain Bali United Ilija Spasojevic khawatir kejadian terulang lagi menjelang bergulirnya Liga 1 2021.
Pemain yang akrab disapa Spaso itu dan rekan-rekan setimnya baru tiba di Solo, Senin (28/6/2021) petang. Ternyata mereka disambut kabar Piala Wali Kota Solo 2021 dibatalkan.
Spaso mengaku kecewa dan tidak habis pikir dengan apa yang terjadi. Padahal dia berambisi memberikan kemenangan untuk Bali United saat menghadapi Bhayangkara FC di laga perdana pada Rabu (30/6/2021).
“Jujur sebagai pemain, saya sangat kecewa. Semua pemain di sini sangat-sangat kecewa. Kami punya niat berjuang untuk Bali United dan suporter. Kami rindu suasana sepak bola dan akhirnya mendengar kabar ini. Sudah beberapa kali pembatalan,” terangnya.
Bahkan tidak seperti biasanya, Spaso memberikan pernyataan yang meledak-ledak setelah pembatalan Piala Wali Kota Solo. Sampai-sampai dia mengucapkan kata gantung sepatu jika kompetisi di Tanah Air hampir selalu dijegal dengan alasan Covid-19. Padahal negara lain di Asia Tenggara, sudah memulai kompetisi dan masih cukup aman.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Susah Cari Motivasi Lagi
“Namanya manusia, kecewa terus menerus akan susah mencari motivasi lagi. Saya umur 33 (tahun). Apakah saya harus selesaikan karier saya? Apakah saya harus gantung sepatu? Jujur, saya tidak tahu apa yang terjadi di sini. Sudah dari tahun lalu tidak bermain sepak bola profesional,” ungkap mantan penyerang Bali Devata tersebut dengan kesal.
Spaso mengatakan para pemain pemain profesional di Liga Indonesia tidak bisa terus diperlakukan seperti sekarang, tanpa ada kejelasan nasib kompetisi.
“Saya tidak tahu sampai kapan bisa seperti ini. Latihan tanpa tujuan,” ujarnya.
Penyerang kelahiran Montenegro itu berharap Liga 1 tidak ada penundaan. Apalagi Piala AFC sudah tidak jelas ke mana arahnya, apakah ditunda atau dibatalkan. Secara pribadi, Spaso sangat siap mengikuti protokol kesehatan yang berlaku.
“Kalau liga tunda kembali, saya tidak tahu harus bagaimana. Saya sangat berharap liga jalan. Apalagi seluruh dunia sudah main bola. Kami ikuti prokes apa pun. Satu bulan di hotel dan diam di satu kota, kami akan ikuti,” tutupnya.
Advertisement