Bola.com, Jakarta - Persiapan Persipura Jayapura menuju Liga 1 2021 dan Piala AFC terganggu dengan konflik internal. Dua pemain senior Boaz Solossa dan Yustinus Pae menghilang dari tim.
Persipura saat ini sedang menjalani sesi latihan di Malang, setelah sebelumnya pelatih Persipura Jayapura, Jacksen F Tiago, sempat memulangkan para pemainnya ke kampung halaman masing-masing.
Baca Juga
Tugas Berat Menanti Pelatih Baru Persis: Sering Kebobolan karena Transisinya Berantakan, Paceklik Gol Kian Panjang
Pratama Arhan Merapat tapi Telat, Kepastian Pemain Abroad Gabung Timnas Indonesia di Piala AFF 2024 Ditentukan pada 5 Desember 2024
Liga Inggris: Mohamed Salah Selalu Bisa Dipercaya saat Liverpool dalam Keadaan Sulit
Advertisement
Hal ini dilakukan Jacksen F Tiago usai tim asuhannya meraih tentetan hasil buruk di laga uji coba. Para pemain Persipura sempat terlibat keributan dengan Persita Tangerang yang konon karena kondisi psikologis awak tim agak goyah karena berbulan-bulan tak berjumpa keluarganya.
Namun, dalam sesi latihan tersebut Boaz dan Yustinus tak kelihatan.
Jacksen pun enggak mengomentari isu adanya keretakan di tim yang melibatkan kedua pemain veteran. Ia mengaku memilih ingin fokus ke area teknik saja, fokus menempa tim.
Sinyal ada yang tak beres berkaitan dengan kedua pemain menguat setelah abang kandung Boaz di Facebook pribadinya pada Jumat (2/7/2021) memposting klipingan berita media lokal Papua yang memuat ada prahara di tim Persipura.
Dalam berita Cendrawasih Pos itu disebutkan nasib Boaz dan Yustinus tengah digantung manajemen Persipura.
Salah satu pengamat sepak bola asal Papua, Yan Mandenas, mengkritik pengurus Persipura yang menggantung nasib Boaz Solossa dan Yustinus Pae selama dua hingga tiga pekan terakhir.
"Saya mempertanyakan manajemen yang menggantung 2 pemain, sudah hampir tiga minggu belum selesai masalahnya. Artinya mereka dipanggil kembali atau diberhentikan masih jadi tanda tanya," katanya.
Kasus ini ada kaitan dengan keributan antara pemain Persipura dengan Persita. Kedua pemain dijadikan kambing hitam kasus tersebut. Mereka dianggap tidak bisa mengendalikan para pemain muda yang bertindak melanggar fair play.
"Kita semua prihatin dengan situasi yang berkembang. Selain sebagai pemain seniior, dua pemain ini meiliki kontribusi nyata yang besar dalam sejarah perkembangan Persipura. Sangat tidak etis dan pantas ketika mereka digantung dalam situasi ini. Ini namanya membuhun karakter profesionalnya di liga," ungkap Yan Mandenas.
Â
Â
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Curhat Abang Kandung
Ortizan Solossa sendiri meluapkan kekesalahannya dengan apa yang menimpa adiknya yang notabene kapten Persipura Jayapura sejak 2013.
"Mohon maaf Persipura, saya sudah tidak punya hati lagi. Ayo klub-klub lokal di daerah yang ada di Papua serius urusi klub masing-masing, jangan ada kepentingan dalam mengurusi klub. Harus dengan hati untuk seluruh Tanah ini, kita belajar dengan Persipura. Supaya masyarakat bisa berbagi untuk mencintai klub masing-masing, bukan hanya Persipura saja," kata mantan bek sayap kiri Persipura di era 2000-an itu.
Boaz yang kini berusia 35 tahun tengah ada di masa pengujung kariernya. Sang mantan kapten Timnas Indonesia tersebut mulai tergerus pemain-pemain muda di Tim Mutiara Hitam. Begitupula dengan Yustinus Pae, yang kini menginjak 38 tahun.
Sepanjang kariernya Boaz Solossa telah mengharumkan nama Persipura. Ia mempersembahkan gelar Liga Indonesia musim 2005, 2008-2009, 2010-2011, 2013, 2016. Ia tercatat menjadi top scorer sebanyak tiga kali, di musim 2008-2009, 2010-2011, dan 2013.
Â
Advertisement