Sukses


Liga 1: Yann Motta Buka Suara soal Keputusannya Gabung Persija dan Kritik Pedas pada Piala Menpora

Bola.com, Jakarta - Persija Jakarta memiliki modal yang begitu besar untuk mengarungi kompetisi Liga 1 2021/ 2022. Tim Macan Kemayoran adalah juara turnamen pramusim Piala Menpora 2021, setelah tampil di final mengalahkan Persib Bandung dengan agregat 4-1.

Satu diantara pemain pilar atau kunci Persija adalah Yann Motta, pemain asal Brasil yang langsung nyetel bersama Persija di musim perdananya. Ia tampil memukau dalam mengawal pertahanan didepan penjaga gawang Andritany Ardhiyasa.

Meski di awal sempat tampil grogi dan perlu penyesuaian, ia langsung membuktikan diri sebagai bek yang lugas dan tak kenal kompromi. Motta bisa berduet dengan bek lain seperti Otavio Dutra dan Maman Abdurrahman.

Hasilnya ia berhasil mengantarkan Persija ke tangga juara dan menatap kompetisi dengan penuh optimisme Belum lama ini, Motta menceritakan perjalanannya berlabuh di tim pujaan The Jakmania. Dirinya mengakui sebagai keputusan yang tepat bermain di Persija.

"Tentu saya sangat senang ketika mendengar bahwa Persija ingin mendatangkan saya. Saya pun langsung mengabari keluarga dan mereka pun sangat senang mendengarnya sangat penting dalam karir saya," terang Yann Motta dalam kanal YouTube Persija Jakarta.

"Menjadi sebuah keputusan yang tepat bagi saya ketika ada tawaran dari Persija Jakarta, mengingat saat itu kondisinya tidak ada kompetisi. Saya pulang di Brasil selama 3 bulan hanya latihan mandiri dan Persija menghubungi saya untuk bergabung, tanpa banyak pertimbangan saya sepakat," ungkapnya.

 

Video

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 2 halaman

Cepat Beradaptasi

Penyesuaian Yann Motta berjalan cukup cepat, walau di piala Menpora kemarin ia sempat tampil buruk. Terutama ketika menjalani pertandingan pertama di fase penyisihan grup.

Saat itu Persija kalah dari PSM Makassar, pemain berusia 21 tahun itu mendapat hujatan dan kritikan dari para pendukung Persija atas penampilannya. Meski setelah itu dia tampil baik dan konsisten hingga laga final dan membawa Persija juara.

"Banyak yang menghujat saya tentu sangat sedih karena saya bermain buruk di laga itu. Tapi saya mendapat dukungan dari para pemain lain bahwa hal yang biasa karena laga pertama saya jadi perlu adaptasi," ujar dia menambahkan.

"Pelatih Sudirman juga memberikan motivasi agar saya bisa lebih cepat beradaptasi karena dia percaya dengan kemampuan yang saya miliki," jelasnya.

Lebih Dekat

Video Populer

Foto Populer