Bola.com, Tangerang - Pemerintah mengeluarkan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat sebagai buntut melonjaknya kasus pandemi COVID-19. PPKM Darurat membuat aktivitas klub sepak bola di Indonesia terdampak, termasuk Dewa United.
Namun, klub Liga 2 itu tidak terlalu terpengaruh dengan PPKM Darurat. Dewa United tetap bisa berlatih di Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspitek), Tangerang Selatan. Hal itu diungkapkan secara langsung oleh sang pelatih, Kas Hartadi.
Baca Juga
Ole Romeny Terciduk Tes Kesehatan di Jakarta, OTW Salaman dengan Erick Thohir?
Pemain Legendaris Timnas Indonesia yang Pernah Lawan Jepang Beri Komentar Heroik untuk Jay Idzes Dkk: Ayo! Kalian Bisa!
Pengamat: Cara Main Arab Saudi Tahan Australia Bisa Ditiru, Kesempatan Timnas Indonesia Merangsek ke Atas
Advertisement
"Tim tetap berlatih. Tidak ada pengaruh PPKM karena untungnya lokasi mes dan tempat latihan kami di dalam Puspitek. Kalau di luar banyak larangan karena sedang berlaku PPKM," ujar Kas Hartadi kepada Bola.com, Jumat (9/7/2021).
Herman Dzumafo dkk. tetap berlatih keras dengan melahap program yang diberikan pelatih. Dewa United juga sempat menjalani pemusatan latihan di sekitar Solo, Yogyakarta, dan Salatiga.
"Tetap ada program latihan dari tim pelatih. Jadi pemain tidak berlatih mandiri. Kemudian protokol kesehatan di dalam tim sangat diutamakan dengan menjalani tes kesehatan secara rutin," ujar pelatih Dewa United itu.
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Bisa Memaklumi meski Pusing
Sementara itu, Kas Hartadi ikut memberikan tanggapan mengenal penundaan kompetisi Liga Indonesia. Liga 1 harus tertunda setidaknya hingga Agustus, dan September untuk Liga 2.
Pelatih asal Solo itu menilai bahwa penundaan liga membuat pusing, lantaran harus membuat program ulang. Meski demikian, pihaknya memaklumi dengan kasus lonjakan COVID-19 yang berbahaya.
"Banyak pengaruhnya, misal pemain terkena COVID-19 ada lima orang saja sangat mengganggu, karena penularan cepat. Berbeda dengan COVID-19 yang dulu asal tidak bersentuhan. Ini seperti flu atau cuaca, yang mengalami ya bahaya seperti untuk pernapasan," beber Kas Hartadi.
"Memang lebih baik ditunda dulu, walau kami sebenarnya sudah di peak performance. Saya harap tim kami tetap bisa mempertahankan kondisi. Lebih bagus sampai COVID-19 melandai dulu, bahaya memang kalau sekarang."
"Tidak perlu dipaksakan. Kompetisi langsung digelar setelah PPKM, saya rasa tidak mungkn," tegas pelatih Dewa United itu
Advertisement