Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia U-23 tergabung di Grup G Kualifikasi Piala AFC U-23 2022. Sebagai tuan rumah, tim berjulukan Garuda Muda ini ditargetkan lolos ke putaran final.
Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) baru melakukan drawing babak Kualifikasi Piala AFC U-23 2022 di Tashkent, Uzbekistan, pada Jumat (9/7/2021). Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Australia, China, dan Brunei Darussalam.
Baca Juga
Mengulas Sosok Pemain yang Paling Layak Jadi Kapten Timnas Indonesia: Jay Idzes Ada Tandingan?
Lini Depan Timnas Indonesia Angin-anginan: Maksimalkan Eliano Reijnders dan Marselino Ferdinan atau Butuh Goal-getter Alami?
Justin Hubner Jadi Biang Kerok Timnas Indonesia Vs Arab Saudi: The Real Preman, Langganan Kartu!
Advertisement
AFC mengundi 42 negara untuk disebar ke dalam 11 grup, dari Grup A hingga K pada Kualifikasi Piala AFC U-23 2022.
Timnas Indonesia U-23 akan menjadi tuan rumah untuk Grup G. Babak Kualifikasi Piala AFC U-23 2022 rencananya bakal bergulir pada Oktober 2021. Namun, PSSI belum memilih stadion yang akan dipakai untuk Kualifikasi Piala AFC U-23 2022.
Timnas Indonesia U-23 akan memulai Grup G dengan menghadapi China pada 27 Oktober 2021. Dua hari berselang, Garuda Muda telah ditunggu Australia. Armada Shin Tae-yong itu bakal menutup Grup G dengan melawan Brunei Darussalam pada 31 Oktober 2021.
Sekjen PSSI, Yunus Nusi membebani pelatih Shin Tae-yong untuk membawa Timnas Indonesia U-23 lolos ke Piala AFC U-23 2022 di Uzbekistan.
"Kami menargetkan Timnas Indonesia U-23 untuk dapat lolos ke putaran final Piala AFC U-23 2022," kata Yunus Nusi dinukil dari laman PSSI.
"Apalagi di Kualifikasi Piala AFC U-23 2022, Timnas Indonesia U-23 menjadi tuan rumah Grup G," jelas pria asal Gorontalo tersebut.
Asisten pelatih Timnas Indonesia U-23, Nova Arianto, melihat Australia dan China sebagai favorit di Grup G. Namun, persaingan di level kelompok usia dianggapnya tidak terlalu timpang ketimbang di level senior.
"Kita pasti semua tahu bahwa Australia dan China menjadi negara yang diunggulkan di grup ini. Tapi di kelompok usia, semua kekuatan akan lebih merata ketimbang senior," kata Nova.
"Kami harus tetap yakin dan percaya bisa lolos dari grup yang dapat dikatakan sulit ini. Apalagi kami sedikit diuntungkan sebagai tuan rumah. Jadi, mudah-mudahan pemain bisa memberikan yang terbaik," tutur Nova.
Sejak pertama kali digelar pada 2013, Timnas Indonesia U-23 tidak pernah melaju ke putaran final Piala AFC U-23. Turnamen ini telah empat kali berlangsung pada 2013, 2016, 2018, dan 2020.
Bagaimana kekuatan lawan Timnas Indonesia U-23 di Grup G Kualifikasi Piala AFC U-23 2022?
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Australia
Australia adalah perbandingan terbalik Timnas Indonesia U-23. Mereka selalu bermain di putaran final Piala AFC U-23 sejak 2013.
Prestasi terbaik Australia terjadi pada 2020. Ketika itu, mereka berhasil merebut posisi ketiga setelah mengalahkan Uzbekistan 1-0.
Sebelum bermain di Piala AFC U-23, Australia akan lebih dulu berkancah di Olimpiade 2020. Mereka tergabung di Grup C bersama Mesir, Spanyol, dan Argentina.
Australia memanggil sejumlah pemain dari Liga Inggris untuk Olimpiade 2020. Mereka membawa bek Crystal Palace, Jay Rich-Baghuelou, bek Stoke City, Harry Souttar, dan penyerang Manchester Ciy, Daniel Arzani.
Berdasarkan data Soccerway, Australia selalu kalah dalam tiga uji coba terakhirnya. Mereka tunduk 2-3 di tangan Meksiko pada 13 Juni 2021, digilas Rumania 0-1 pada 9 Juni 2021, dan dibungkam Irlandia 1-2 pada 2 Juni 2021.
Saat ini, Australia dilatih oleh Graham Arnold. Arsitek berusia 57 tahun itu juga menangani tim senior.
Advertisement
China
China selalu lolos ke Piala AFC U-23. Namun, mereka juga rutin menjadi bulan-bulanan lawan di putaran final.
Kiprah China di Piala AFC U-23 selalu mentok di fase grup. Bahkan ketika menjadi tuan rumah pada 2018, mereka tetap gagal untuk lolos ke babak knockout.
Merujuk Soccerway, China terakhir kali bertanding pada 2020. Mereka memainkan tiga partai di Piala AFC U-23 2020.
China kalah 0-1 dari Korea Selatan, takluk 0-2 dari Uzbekistan, dan ditekuk 0-1 oleh Iran.
China pernah bertanding dengan Timnas Indonesia U-23 pada Oktober 2019. Ketika itu, mereka menang 2-0 dalam turnamen CFA Team China Chong Qing Three Georges Bangk Cup International Football Tournament 2019 di Wuhan.
Brunei Darussalam
Brunei Darussalam adalah tim terlemah di Grup G. Sama seperti Timnas Indonesia U-23, mereka tidak pernah berhasil melangkah ke Piala AFC U-23.
Soccerway mencatat Brunei Darussalam terakhir kali bermain pada SEA Games 2019. Kala itu, mereka selalu kalah dalam lima laga dan menjadi bulan-bulanan lawan.
Satu di antara kekalahan Brunei Darussalam terjadi ketika melawan Timnas Indonesia U-22. Mereka dihajar delapan gol tanpa balas.
Pada Kualifikasi Piala AFC U-23 2022 nanti, Brunei Darussalam tidak dapat memainkan bintangnya, Faiq Bolkiah. Pasalnya, striker yang juga anggota Kerajaan Brunei tersebut telah melewati batas usia yang diperbolehkan.
Pemain yang bisa tampil di babak kualifikasi maksimal lahir pada 1 Januari 1999. Sementara Faiq Bolkiah, yang merupakan mantan striker Leicester, lahir pada 9 Mei 1998.
Advertisement