Bola.com, Jakarta - Sosok Aris Budi Sulistyo pernah belasan tahun lekat dengan kiprah Persik Kediri di kompetisi sepak bola Tanah Air. Pencapaiannya terbilang lumayan. Pada musim 2003, ia membawa Persik meraih trofi juara Liga Indonesia sebagai pemain.
Tiga musim kemudian, Aris Budi Sulistyo kembali meraih sukses sama dengan status sebagai asisten pelatih mendampingi Daniel Roekito. Dia melakoni peran sebagai asisten pelatih di Persik Kediri sampai 2011.
Baca Juga
Erick Thohir Maklum Ranking FIFA Timnas Indonesia Melorot: Tidak Apa-Apa, Sudah Diprediksi saat Turunkan Pemain Muda di Piala AFF 2024
Pengamat: Kunci Timnas Indonesia Jegal Filipina di Piala AFF 2024 Tergantung Lini Tengah
5 Pemain Paling Bergelimang Trofi Individu: Lionel Messi Jauh Tinggalkan Cristiano Ronaldo
Advertisement
Selain Daniel Roekito, pria asal Karang Anyar, Jawa Tengah ini juga pernah bekerja sama dengan Freddy Muli, Arcan Iurie, Gusnul Yakin dan Agus Yuwono.
"Sebenarnya, peran sebagai asisten mulai saya lakoni pada 2003 ketika Persik ditangani coach Jaya Hartono. Tapi, ketika itu, saya juga masih berstatus pemain," kenang Aris Budi Sulistyo dalam channel Youtube Pinggir Lapangan.
Bersama Persik, Aris Budi Sulistyo sempat merasakan atmosfer Liga Champions Asia baik sebagai pemain dan asisten pelatih.
"Meski tak pernah menjadi pemain timnas Indonesia, saya bangga bisa tampil di level Asia membawa nama negara bersama Persik. Saya juga bisa mengunjungi Jepang, Korea Selatan dan Australia," ujarnya.
Nama Aris Budi Sulistyo kian kental di Persik setelah membawa tim Kota Kediri itu promosi ke Divisi Utama (Liga 1) pada musim 2012/2013 sebagai pelatih kepala.
Namun, kiprahnya sebagai pelatih Persik di kasta tertinggi hanya seumur jagung. Ia memutuskan meletakkan jabatan menyusul hasil minor Persik pada pada sejumlah partai awal Liga Indonesia musim 2014.
Dari Persik, Aris Budi Sulistyo kemudian menangani sejumlah klub. Di antaranya PSBI Blitar, Persis Solo dan PSCS Cilacap. Di klub terakhir, Aris Budi Sulistyo terpaksa meninggalkan tim karena dipanggil pulang oleh instansinya di Kediri.
"Selama menjadi pelatih di luar Kediri, saya mengajukan cuti tanpa tanggungan negara. Praktis pada periode itu, saya tak mendapat gaji dan tunjangan sebagai PNS di Kota Kediri," terang Aris Budi Sulistyo.
Seperti diketahui, Gatot Barnowo yang meneruskan tugasnya sebagai pelatih sukses membawa PSCS Cilacap meraih trofi juara Indonesian Soccer Championship (ISC) B pada 2016.
Di final yang berlangsung di Stadion Stadion Gelora Bumi Kartini, 22 Desember 2016, PSCS mengalahkan PSS Sleman dengan skor 4-3 di babak perpanjangan waktu.
Â
Saksikan Video Pilihan Kami:
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Rekam Jejak Aris Budi Sulistyo
Sebelum bersinar bersama Persik, Aris Budi Sulistyo juga memperkuat sejumlah klub. Baik level amatir maupun profesional. Ia mengawalinya dengan berkostum tim amatir Gajah Mungkur Wonogori pada 1987-1990. K
etika Gajah Mungkur berkiprah di kasta kedua kompetisi Galatama, Aris Budi Sulistyo tetap jadi bagian tim. Setelah itu, ia berturut-turut memperkuat Perkesa Mataram, Mataram Indocement dan Arseto Solo.
"Di antara ketiga tim itu, saya merasakan kenangan luar biasa bersama Arseto. Bagi saya menjadi bagian dari Arseto merupakan impian yang terwujud. Dulu, waktu masih anak-anak, saya adalah pendukung setia dan sesekali menjadi anak gawang pada laga Arseto di kompetisi Galatama," ungkap Aris Budi Sulistyo.
Setelah Arseto membubarkan diri, Aris Budi Sulistyo memperkuat PSIM Yogyakarta musim 1999/2000. Selepas dari PSIM, ia menerima tawaran manajemen Arema Malang jelang musim 2000.
Tapi, ia hanya bermain setengah musim di Arema. "Saya mengajukan pengunduran diri dan kemudian memperkuat Persik yang juga dimanajeri mas Iwan Budianto."
Â
Advertisement
Kini Berstatus PNS di Kabupaten Karang Anyar
Belasan tahun menetap di Kediri, Aris Budi Sulistyo akhirnya kembali Kabupaten Karanganyar, kampung halamannya pada 2017 setelah perpindahan statusnya sebagai PNS disahkan oleh Pemkab Karang Anyar.
"Saya ditempatkan bagian pengadaan barang dan jasa Sekda Kabupaten Karanganyar. Memang, ada tawaran untuk menjadi pelatih tim profesional, tapi saya tolak karena ingin fokus dulu sebagai PNS," kata Aris Budi Sulistyo yang sempat menangani Persis Solo U-17 di Piala Soeratin 2019 zona Jawa Tengah.
Meski fokus melakoni pekerjaannya sebagai PNS di Kabupaten Karang Anyar, Aris Budi Sulistyo tetap tak melupakan sepak bola. Jika kompetisi sepak bola Tanah Air kembali bergulir, ia berencana menangani Persika Karang Anyar yang berkiprah di Liga 3 Jawa Tengah.
"Saya siap membantu mengembangkan potensi pemain muda di Karang Anyar," pungkas Aris Budi Sulistyo.
Â
Sumber: Youtube Pinggir LapanganÂ