Bola.com, Malang - Persaingan lini depan Arema FC bakal lebih sengit tahun ini setelah meresmikan striker asing, Carlos Fortes. Ketika ditanya apakah tertekan dengan adanya penyerang berlabel timnas di lini depan, ia justru termotivasi.
Penyerang asal Portugal ini tentu diproyeksikan sebagai pemain inti. Meskipun pelatih Eduardo Almeida berujar jika dia tidak akan membedakan pemain asing dan lokal.
Baca Juga
Semangat Membara Bang Jay Idzes Menyambut Lanjutan R3 Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Maret 2025!
Marselino Ferdinan dan 3 Pemain Diaspora Timnas Indonesia yang Main Kinclong saat Taklukkan Arab Saudi: Petarung Tangguh
Pelatih Bahrain Mulai Ketar-ketir Jelang Lawan Timnas Indonesia: Sangat Sulit, Mental Harus Disiapkan!
Advertisement
Selain Carlos Fortes, Arema sebenarnya sudah punya barisan striker berlabel timnas. Seperti Kushedya Hari Yudo, M. Rafli dan Dedik Setiawan.
Hanya sja, nama terakhir masuk dalam skuat Timnas Indonesia pada 2019 lalu. Dedik absen ke timnas karena cedera lutut dan mengharuskannya naik meja operasi.
Terkait persaingan di lini depan, Fortes melihat itu sebagai hal yang wajar. Striker 26 tahun ini justru senang jika perebutan sebagai strarter lebih sengit.
“Kompetisi di posisi saya makin membuat semangat. Bagus jika ada pemain label timnas di Arema FC. Buat saya makin termotivasi,” jelas pemain berambut gimbal ini.
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Mirip tapi Beda
Jika melihat cara bermain Fortes, dia bisa bermain di beberapa posisi. Seperti penyerang utama alias targetman dan penyerang sayap kanan-kiri.
Meski di klub sebelumnya, Vilafranquense, dia hanya mencetak dua gol di musim terakhirnya, Eduardo yakin jika strikernya ini punya kualitas bagus. Tapi dia akan melihat perkembangannya dalam sesi latihan.
“Keputusan tentu serahkan kepada pelatih memilih pemain untuk jadi starter,” jelas Fortes.
Sebenarnya dari cara bermain, Yudo, Dedik dan Fortes hampir sama. Tapi secara postur, Fortes lebih kokoh. Sehingga dia akan berguna saat Arema melawan tim yang punya barisan pertahanan tangguh.
Seperti lawan Persib Bandung yang punya duet stoper Victor Igbonefo dan Nick Kuipers. Atau tim lain yang punya karakter pemain bertahan serupa.
Jika berbicara soal karakter strategi Almeida. Dia suka menggunakan dua atau tiga striker. Jika dua striker, Tentu Fortes harus bersaing lebih keras. Jika menggunakan striker, sepertinya tugas sebagai ujung tombak lebih besar diberikan kepadanya.
Advertisement