Bola.com, Jakarta - Carlos Fortes telah datang di Indonesiaa dan siap memberikan sumbangsihnya buat Aremania. Dalam wawancara eksklusif bersama Bola.com, pemain asing baru Arema FC asal Portugal ini berbicara banyak soal target dan pandangannya mengenai suporter.
Carlos Fortes jadi puzzle terakhir di lini depan Arema FC yang sebelumnya telah dihuni oleh Kushedya Hari Yudo, Dedik Setiawan dan lainnya. Ia juga siap bersaing secara sehat dengan deretan penyerang lokal di tim berjulukan Singo Edan tersebut.
Baca Juga
Advertisement
“Kompetisi di posisi saya makin membuat semangat. Bagus jika ada pemain label timnas di Arema FC. Buat saya makin termotivasi,” jelas pemain berambut gimbal ini.
Sebenarnya dari cara bermain, Yudo, Dedik dan Fortes hampir sama. Tapi secara postur, ia lebih kokoh, sehingga dia akan berguna saat Arema melawan tim yang punya barisan pertahanan tangguh.
Fortes juga siap memutus kutukan striker bernomor punggung 9 di Arema FC. Berbekal pengalaman di Liga Portugal namun minim informasi tentang sepak bola Indonesia, ia mengklaim dirinya sebagai predator.
Lantas, seberapa optimistiskah Carlos Fortes di Arema FC? Dan sanggupkah ia menerima dukungan besar Aremania yang bisa mendadak menjadi tekanan jika bermain buruk? Berikut ini petikan wawancara eksklusif Bola.com dengan striker berusia 26 tahun ini:
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Bermula dari Adilson Maringa
Kenapa kamu memilih gabung dengan Arema?
Saya tahu tim ini dari Adilson Maringa. Dia cerita seperti apa di klub barunya (Arema). Lalu ada nama saya masuk rumor dan banyak suporter memberikan sambutan di media sosial.
Saya tertarik untuk bergabung dan ada komunikasi dengan pelatih juga. Dan saya mantap meninggalkan klub lama untuk bergabung dengan Arema.
Apa yang sudah diketahui tentang sepakbola Indonesia?
Saya tahu Paulo Sergio (mantan gelandang Bhayangkara FC dan Bali United asal Portugal). Kemampuannya saat bermain di Indonesia luar biasa. Tapi saya tidak tahu lebih detail tentang dia secara personal. Namun melihat sepak bola Indonesia, suporternya juga luar biasa.
Advertisement
Tau Cara Hadapi Tekanan Suporter
Bicara soal suporter, Arema punya fans yang banyak. Tapi ketika tampil tak maksimal, dukungan berubah jadi tekanan. Siap menghadapinya?
Pastinya saya akan kerja keras untuk Aremania. Bukan untuk individu sendiri seperti target khusus untuk mencetak berapa gol. Bagi saya, kerja maksimal sebagai tim dalam latihan maupun pertandingan, itu cara menghadapi tekanan dari suporter.
Kabarnya Arema juga akan mendatangkan pemain asing lain dari kasta kedua Liga Portugal. Anda mengetahuinya?
Saya bukan agen. Hehehe. Soal isu pemain lainnya bukan ranah saya untuk berbicara.
Tak Masalah Latihan Virtual
Anda tiba di Arema ketika dalam masa PPKM atau seperti semi lockdown. Arema hanya latihan virtual. Apa menghambat proses adaptasi dan pemulihan kondisi anda?
Karena masih pandemi virus corona, jadi saya menyadari itu. Tapi tidak ada masalah. Untuk kondisi juga saya latihan di tempat karantina (Jakarta). Sekarang, saya akan jalani program latihan individu dari pelatih.
Sekarang, anda resmi jadi pemain Arema. Tapi kompetisi, Liga 1 belum jelas kapan dimulai. Bagaimana menyikapi ini?
Secara pribadi saya ingin kompetisi segera main. Saya yakin fans juga ingin seperti itu. Mereka bisa menikmatinya di rumah lewat televisi. Saya yakin supporter Indonesia patuh protokol kesehatan. Jangan lupa pakai masker dan mengikuti program vaksinasi.
Advertisement