Bola.com, Bandung - Dalam sepak bola modern banyak tim melahirkan duet-duet maut yang kemudian menjadi andalan. Kombinasi dua pemain di dalam tim kerap menjadi senjata tajam dalam menggedor pertahanan lawan. Namun, Persib Bandung pernah memiliki duet yang berbeda.
Seiring perkembangan sepak bola, duet maut tidak hanya identik untuk pasangan penyerang. Sektor lain pun memunculkan pasangan terbaik yang menjadi tumpuan tim.
Baca Juga
Advertisement
Sebut saja duet winger Arjen Robben dan Franck Ribery di Bayern Munchen. Aksi keduanya dalam menyisir sisi lapangan mampu mencuri perhatian dalam satu dekade terakhir.
Kemudian ada duet Rio Ferdinand dan Nemanja Vidic di jantung pertahanan Manchester United. Duet ini turut mengantarkan The Red Devils menjuarai Liga Champions 2007/2008.
Tidak hanya di Eropa, klub-klub Indonesia juga banyak melahirkan duet maut. Satu di antaranya klub yang bermarkas di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, yaitu Persib Bandung.
Sejak era Liga Indonesia bergulir, Persib memiliki pasangan maut baik di lini belakang hingga penyerang. Bola.com mencoba merangkum duet-duet maut yang pernah dimiliki Persib Bandung. Siapa saja?
Â
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Victor Igbonefo dan Bojan Malisic
Duet ini menjadi andalan Persib Bandung di lini pertahanan. Kolaborasi keduanya mampu membawa Persib meraih juara paruh musim pada kompetisi Liga 1 2018.
Tidak hanya itu, Persib Bandung mencatatkan rekor kebobolan paling sedikit dengan 16 gol dari 17 pertandingan. Catatan ini disamai oleh Perseru Serui, tapi Persib unggul dalam produktivitas gol.
Dengan torehan tersebut, skuad Maung Bandung digadang-gadang menjadi kandidat juara Liga 1 2018. Sayang, performa Persib tidak konsisten sehingga terlempar ke posisi empat dalam klasemen akhir Liga 1 2018.
Kebersamaan kedua pemain tidak bertahan lama. Victor Igbonefo kemudian memutuskan hengkang dan bergabung dengan klub Liga Thailand, PTT Rayong, pada musim 2019.
Â
Advertisement
Supardi Nasir dan M Ridwan
Kolaborasi pasangan ini sudah terjalin di Persib Bandung pada musim 2012/2013. Supardi Nasir dan Muhammad Ridwan didatangkan manajemen Persib dari Sriwijaya FC.
Selama memperkuat Persib, Supardi Nasir dipercaya mengisi posisi bek kanan. Sementara itu, M Ridwan berada di posisi sayap kanan, atau lebih di depn.
Aksi keduanya di sisi lapangan saling melengkapi. Supardi Nasir dan M. Ridwan tidak hanya pintar dalam mengobrak-abrik pertahanan lawan, tapi juga kuat dalam bertahan.
Akhirnya duet ini membawa Persib Bandung menjuarai Indonesia Super League 2014 dan Piala Presiden 2015. Bahkan bobotoh sempat memberikan julukan bagi duet Supardi Nasir dan M Ridwan dengan sebutan Upin dan Ipin.
Duet ini terbentuk pada kompetisi Indonesia Super League 2013/2014. Jupe, sapaan karib Achmad Jufriyanto, dan Vladimir Vujovic menjadi benteng kukuh pertahanan Persib Bandung.
Kedua pemain berjasa besar mengantarkan Persib merebut trofi juara Indonesia Super League 2014 dan Piala Presiden 2015. Duet ini tidak hanya andal dalam mematahkan serangan lawan, tapi juga bisa memecah kebuntuan.
Bobotoh pasti ingat dengan momen Vladimir Vujovic yang mencetak gol penyeimbang kedudukan saat melawan Arema FC di semifinal ISL 2014. Gol Vladimir Vujovic ke gawang Singo Edan membuat motivasi skuad Maung Bandung bangkit. Akhirnya Persib melaju ke partai final setelah menang dengan skor 3-1.
Ketangguhan Jupe dan Vlado, sapaan Vujovic, ternyata tidak lepas dari chemistry di luar lapangan. Keduanya kerap pergi bersama setelah sesi latihan tim berakhir.
Jupe dan Vlado berpisah pada musim 2016. Jupe memutuskan hijrah ke Sriwijaya FC sebelum kembali ke Persib pada Liga 1 2017.