Bola.com, Semarang - PSIS Semarang boleh dikatakan menjadi tim yang berhasil melakukan regenerasi dengan baik beberapa tahun terakhir. Tim berjulukan Mahesa Jenar itu kini memiliki banyak tenaga muda, dengan rata-rata usia skuad adalah 24 tahun.
Menghadapi Liga 1 2021/2022, PSIS Semarang tampaknya tidak terlalu banyak melakukan perombakan dalam komposisi skuad. Sebagian besar para pemain mudanya bakal kembali dimaksimalkan untuk mengarungi kompetisi.
Baca Juga
Advertisement
Seperti dalam pencapaian apik yang ditorehkan tim berjulukan Mahesa Jenar di Piala Menpora 2021. PSIS secara umum tampil menawan dengan melaju hingga delapan besar, sebelum disingkirkan PSM Makassar.
Menjadi tim paling produktif di babak penyisihan grup dan hanya kalah beruntung saat menjalani babak adu penalti di delapan besar, tentu menjadi perjalanan yang apik bagi PSIS. Padahal tim Mahesa Jenar 100 persen mengandalkan pemain lokal tanpa legiun asing.
PSIS Semarang juga berhasil mengoptimalkan deretan pemain mudanya, seperti Alfeandra Dewangga, Riyan Ardiansyah, Pratama Arhan, Eka Febri, Bahril Fahreza, dan Farrel Arya Trisandika. Mereka masih sangat muda, di bawah usia 20 tahun.
Video
Highlights Piala Menpora 2021, PSM Makassar Berhasil Meraih Kemenangan atas PSIS Semarang Lewat Adu Penalti
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Potensi Besar
Rata-rata dari adalah jebolan akademi PSIS Semarang yang diklaim memiliki kemampuan dan potensi besar. Hal ini membuat manajemen PSIS optimistis para pemain muda tersebut mampu bersaing kendati masih minim jam terbang.
CEO PSIS, Yoyok Sukawi, mengatakan hadirnya banyak pemain muda jebolan dari akademi menjadi hal yang positif untuk regenerasi sebuah tim. Terutama saat tim harus kehilangan pemain yang pindah ke klub lain.
"Kami akan memaksimalkan pemain hasil binaan kita sendiri. Kami akan orbitkan mereka ke tim utama," terang Yoyok Sukawi pada 6 Mei 2021 lalu.
Seperti diketahui, PSIS sejauh ini juga tidak mendatangkan pemain 'jadi' dari tim lain. Justru mereka melepas beberapa pemain, di antaranya Abanda Rahman, Safrudin Tahar, Soni Setiawan, dan Muhammad Fadli.
"Sebenarnya kami lepas pemain itu karena sudah berhasil mengorbitkan pemain akademi. Beberapa pemain muda sudah bisa bersaing dan matang masuk tim utama," katanya.
"Kalau yang senior-senior tidak kami lepas yang muda-muda nanti tidak dapat kesempatan," lanjut Yoyok Sukawi.
Advertisement
Penuh Talenta
Pondasi tim PSIS Semarang yang sarat dengan pemain muda makin dipertegas, yakni masuknya tiga pemain baru yang masih cukup muda. Mereka adalah Bahril Fahreza, Syiha Buddin, dan Damas Damar Jati, jebolan tim Elite Pro Academy (EPA) PSIS U-20.
Bahril Fahreza sempat mengenyam pengalaman bersama Timnas Indonesia U-19 asuhan Shin Tae-yong. Kemudian disusul Syiha Buddin yang sama-sama berasal dari EPA PSIS U-20. Mereka bertiga pernah mengantarkan PSIS U-20 menjadi juara tiga kompetisi EPA U-20 pada 2019.
Ketiganya juga mendapat kesempatan tampil dalam beberapa uji coba, untuk merasakan atmosfer pertandingan dan chemistry dengan pemain senior lainnya. Hadirnya para pemain muda ini, semakin menambah banyak pilihan bagi PSIS, apalagi ketiga pemain asing mereka sudah kembali bergabung.
"Tentu promosinya para pemain muda ini untuk menambah kekuatan tim. Seperti Damas bisa memperkuat lini tengah PSIS dan dia merupakan salah satu pemain bertalenta hasil pembinaan PSIS Akadem," tegas Yoyok Sukawi.