Bola.com, Makassar - Nama Erwin Gutawa mencuat usai tampil apik sebagai stopper tangguh PSM Makassar bersama Hasim Kipuw di Piala Menpora 2021. Pada ajang pramusim ini, ia sukses mematikan sederet striker papan atas kompetisi Tanah Air. Satu di antaranya adalah penyerang tajam milik Persija, Marko Simic.
Tak ayal, usai turnamen itu, Erwin jadi incaran sejumlah klub Liga 1 dan Liga 2. Meski hanya berstatus turnamen pramusim, bagi Erwin Gutawa, Piala Menpora 2021 merupakan kali pertama buat dirinya bermain menghadapi klub level atas. Sebelumnya, ia menghabiskan waktunya dengan berkiprah di kompetisi kasta kedua dengan berkostum Madura FC, Martapura FC dan Sriwijaya FC.
Baca Juga
Hasil Liga Spanyol: Kylian Mbappe dan Rodrygo Impresif, Real Madrid Bungkam Sevilla dan Geser Barcelona dari Peringkat Kedua
Hasil Liga Inggris: Dipaksa Imbang Everton, Chelsea Gagal Kudeta Liverpool dari Puncak
Hasil Liga Italia: Bang Jay Gacor 90 Menit, Venezia Sikat Cagliari dan Keluar dari Posisi Juru Kunci
Advertisement
Itulah mengapa Erwin Gutawa mengaku sangat kecewa menghadapi kenyataan Liga 1 2021/2022 mengalami penundaan dan belum bisa dipastikan kapan bisa bergulir. Padahal, Erwin ingin merasakan atmosfer Liga 1 bersama PSM, klub impiannya sejak kecil. Sejatinya, Erwin nyaris jadi bagian PSM pada 2016.
Ketika itu, ia mengikuti seleksi skuad Juku Eja jelang menghadapi ajang Torabika Soccer Championship. Namun, karena tak kunjung mendapat kepastian setelah menjalani seleksi selama dua bulan, Erwin pun memutuskan pergi. "Alhamdulillah pada tahun ini saya bisa jadi bagian dari PSM," ujarnya di channel youtube PSM Makassar.
Sayang, impian tampil bersama idolanya, Hamka Hamzah, belum terwujud. Karena Hamka hanya semusim bermain di PSM yakni pada Liga 1 2017. Setelah itu, Hamka kembali bertualang meninggalkan Makassar dengan berkostum Srwijaya FC, Arema FC, Persita Tangerang dan terakhir RANS Cilegon FC.
"Semoga suatu saat saya bisa berduet dengan Hamka. Atau paling tidak bisa satu lapangan meski berstatus pemain lawan," kata Erwin.
Buat Erwin, Hamka Hamzah adalah idola yang pantas jadi anutan. Selain tampil total bersama tim yang dibelanya, Hamka dikenal sebagai sosok berwibawa dan mau bergaul tanpa memperdulikan status.
Â
Saksikan Video Pilihan Kami:
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Nama Julukan
Karakter permainan keras dan tanpa kompromi adalah ciri khas yang melekat pada Erwin Gutawa saat tampil di lapangan hijau. Dengan gaya permainan seperti itu, Erwin jadi pujaan pendukung tim yang dibelanya.
Ia pun mendapat nama julukan sesuai karakternya. Dari si kuncir, raja sleding, bangkeng bassi (kaki besi), sang komposer sampai Sergio Ramos.
Gara-gara permainan keras saat mengawal stiker lawan, Erwin tak jarang jadi sasaran caci maki pendukung tim lawan. Itulah mengapa, Erwin mengaku sengaja menutup kolom komentar di akun Instagram miliknya.
"Saya tipikal orang gampang emosi. Jadi, daripada terpancing dengan caci maki itu, lebih baik saya tutup kolom komentar," terang Erwin.
Pada kesempatan ini, Erwin juga mengungkap alasan dirinya selalu menggunakan nomor punggung lima di setiap tim yang dibelanya.
"Sejak pertama kali main sepak bola, saya sudah memakai nomor punggung lima. Baik di kompetisi resmi atau turnamen antar kampung."
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Advertisement
Ingin Pensiun di PSM
Usia Erwin Gutawa sendiri saat ini sudah 29 tahun. Terbilang terlambat untuk berkiprah di kompetisi kasta tertinggi. Namun, Erwin tak mau terlalu mempermasalahkannya. Apalagi, ia sudah bisa mewujudkan impian berkostum PSM yang menjadi tujuan pesepak bola Sulawesi Selatan itu.
"Saya ingin membela PSM sampai tenaga saya tak dibutuhkan lagi. Kalau bisa, saya ingin pensiun di tim ini," papar Erwin Gutawa.
Di Liga 1 2021/2022, peluang Erwin mendapatkan menit bermain di PSM terbilang besar. Saat ini, tim asuhan Milomir Seslija baru memilki tiga bek tengah siap pakai.
Selain Erwin dan Hasim juga ada Abdul Rahman Sulaiman. Kalau pun PSM akhirnya bisa mendatangkan stoper asing, Erwin mengaku tak risau. "Persaingan dalam tim itu biasa. Yang penting tujuannya sama yakni membawa PSM meraih prestasi," pungkas Erwin.