Bola.com, Jakarta - Bermain satu klub sepanjang karier tampaknya menjadi hal yang mustahil di Indonesia. Situasi itu terjadi karena gampangnya alur gonta-ganti tim di kompetisi Indonesia.
Fenomena seperti ini sudah sedari dulu terjadi di Indonesia. Penyebabnya adalah keengganan klub dalam memberikan kontrak jangka panjang untuk para pemain.
Baca Juga
Advertisement
Klub hanya berani memberikan kontrak per tahun dalam sekali kesepakatan. Nantinya, kesepakatan akan dilanjutkan atau dihentikan sesuai dengan performa pemain.
Hal itulah yang membuat banyak pemain di Indonesia yang sering berganti klub setiap tahun. Bahkan, ada pemain yang setiap tahun bergonti-ganti klub.
Namun, belakangan mulai ada perubahan yang terjadi di sepak bola Indonesia. Klub-klub mulai berani memberikan kontrak lebih dari setahun pada satu kesepakatan.
Bola.com mencatat ada lima pemain yang sering berpindah-pindah klub di Indonesia. Tak ayal, julukan 'Pemain Kutu Loncat' akhirnya melekat kepada mereka. Siapa saja?
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Hamka Hamzah
Nama Hamka Hamzah tentu sudah tidak asing di Indonesia. Pemain yang merupakan bek tangguh itu sudah melalang buana bermain di klub-klub elite Indonesia.
Hamka Hamzah mengawali kariernya di PSM Makassar. Sejak saat itu, Hamka sudah pernah membela 11 klub lainnya semisal Persebaya Surabaya, Persik Kediri, Persija Jakarta, Persisam Putra Samarinda, Persipura Jayapura, Mitra Kukar, Borneo FC, Arema, Sriwijaya FC, dan Persita Tangerang.
Saat ini, pemain berusia 37 tahun tersebut sedang menikmati petualangan barunya bersama klub Liga 2, RANS Cilegon FC. Selain menjadi pemain, Hamka Hamzah juga manajer dari klub milik Raffi Ahmad tersebut.
Advertisement
Greg Nwokolo
Greg Nwokolo mengawali kariernya di Indonesia pada 2004 bersama Sriwijaya FC. Performa apik Greg membuat dirinya tak kesulitan mencari klub dalam menjalani karier di Indonesia.
Sejauh ini, Greg Nwokolo pernah membela PSIS Semarang, PSMS Medan, Persis Solo, Persija Jakarta, Pelita Jaya, Arema, Persebaya Surabaya, dan Madura United. Durasi karier Greg Nwokolo juga terbilang singkat karena mayoritas semusim di tiap-tiap klub.
Greg Nwokolo saat ini berstatus tanpa klub setelah hengkang dari Madura United pada 2020. Keputusan itu diambil Greg karena situasi sepak bola Indonesia yang tak kondusif akibat pandemi COVID-19.
Raphael Maitimo
Raphael Maitimo bisa disebut sebagai pemain kutu loncat karena kegemarannya bergonti-ganti klub. Pemain naturalisasi itu bahkan paling lama hanya semusim bermain untuk sebuah klub di Indonesia.
Maitimo mengawali kariernya di Indonesia pada 2011 bersama Bali Devata yang saat itu bermain di Liga Primer Indonesia. Sejak saat itu, Raphael Maitimo sudah membela 10 klub berbeda.
Dia tercatat pernah membela Mitra Kukar, Sriwijaya FC, Persija Jakarta, Arema, Persib Bandung, Madura United, Persebaya Surabaya, PSIM Yogyakarta, PSM Makassar, dan saat ini bersama Persita Tangerang. Sayangnya, Raphael Maitimo selalu gagal meraih gelar dalam setiap klub yang dibelanya.
Advertisement
Beto Goncalves
Beto Goncalves mengawali kariernya di Indonesia pada 2008 bersama Persijap Jepara. Sejak saat itu, Beto tercatat sering berganti klub karena kualitasnya diakui banyak pihak.
Beto Goncalves pernah membela Persipura Jayapura, Arema FC, Sriwijaya FC, dan Madura United. Pengalaman panjangnya itu membuat Beto pernah meraih gelar Liga Super Indonesia dan Piala Gubernur Kaltim.
Saat ini, sang pemain sedang berusaha mengembangkan kariernya bersama Persis Solo di Liga 2. Menarik menyaksikan kelanjutan karier dari pemain naturalisasi berumur 40 tahun itu.
Oh In-Kyun
Oh In-Kyun mengawali kariernya di Indonesia pada 2010 bersama PS Bengkulu. Pemain asal Korea Selatan itu kemudian laris manis dibidik klub Indonesia berkat kemampuan apiknya di lini tengah.
Oh In-Kyun pernah membela PSMS Medan, Persela Lamongan, Gresik United, Mitra Kukar, Pesib Bandung, Persipura Jayapura, dan Arema FC. Sayangnya, tak ada pencapaian terbaik yang pernah diberikan pemain berusia 36 tahun itu.
Oh In-Kyun akhirnya memilih pensiun pada 2020 bersama Arema FC. Keputusan itu diambil karena situasi pandemi COVID-19 yang melanda Indonesia.
Advertisement