Bola.com, Makassar - Nama Ady Setiawan mencuat ketika namanya masuk menjadi bagian skuad tim nasional Indonesia pada kualifikasi Piala Dunia 2022 yang berlangsung di Dubai, Uni Emirat, Juni lalu. Bagi pria kelahiran 10 September 1994 ini, pemanggilan itu membuatnya menjadi pemain asal Bima pertama yang bisa berkostum merah putih.
Ady bisa menjadi bagian dari timnas Indonesia setelah berkostum Persebaya Surabaya sejak Maret 2021. Sebelumnya, ia pernah memperkuat Martapura FC, Barito Putera dan Persela. Ady juga tercatat membawa tim Sulawesi Selatan meraih medali perak di PON 2016 Jawa Barat.
Baca Juga
Advertisement
"Ketika mendapat ajakan dari coach Aji Santoso, tanpa pikir panjang, saya langsung mengiyakan," ujar Ady dalam sesi Pemain Persebaya Kini Menjawab (PPKM) di channel youtube, Official Persebaya.
Ady pun mengungkap alasannya memilih Persebaya. Ia menilai permainan tim Bajul Ijo sesuai dengan karakternya yakni bermain dengan bola pendek serta langsung melakukan pressing ketat saat kehilangan bola. Militansi dan fanatisme bonek mendukung Persebaya juga jadi alasan tersendiri.
"Saya pernah merinding melihat aksi bonek mendukung Persebaya di Stadion Gelora Bung Tomo. Saat itu, saya masih bermain di Martapura FC," terang Ady.
Faktor Aji Santoso sebagai pelatih diakui Ady membuatnya nyaman di Persebaya. Di mata Ady, Aji adalah pelatih yang memberi kebebasan kepada pemainnya untuk unjuk kemampuan di lapangan hijau.
"Coach Aji juga adalah motivator yang baik. Itulah mengapa, penampilan Persebaya tetap menjanjikan meski banyak pemain muda," kata Ady.
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Pemain Favorit
Layaknya seorang pesepak bola, Ady juga memiliki pemain idola dan panutan. Pemain itu adalah Paulo Sitanggang, eks gelandang timnas U-19 yang pernah bermain bersamanya di Barito Putera.
"Paulo adalah pemain yang memiliki sikap yang baik di dalam mau pun di luar lapangan. Kami juga sering berdikusi dan saling memberikan masukan," ungkap Ady.
Di Barito itu pula, Ady mulai dikenal sebagai gelandang destroyer yang kerap mencetak gol. Sebelumnya, ia lekat dengan posisi stoper ketika memperkuat Martapura FC dan tim Sulawesi Selatan di PON 2016.
"Saat ini merasa nyaman bermain sebagai gelandang. Tapi, sebagai pemain, saya siap bermain pada posisi apa pun sesuai intruksi pelatih," papar Ady yang menunjuk Cristiano Ronaldo sebagai pemain favoritnya di level internasional.
Advertisement
Nomor Punggung 23 dan Rambut Gondrong
Pada kesempatan itu, Ady menjelaskan alasan dirinya memilih nomor punggung 23 di Persebaya. Menurutnya, nomor itu adalah status dirinya dalam keluarga.
Sebelumnya memakai nomor punggung 94 yang merupakan tahun kelahirannya ketika memperkuat Martapura FC yang kini berganti nama jadi Dewa United.
"Saya anak kedua dari tiga bersaudara," ujar Ady.
Saat beraksi di lapangan hijau, Ady terlihat menonjol dengan rambutnya yang gondrong. Ia mengaku lekat dengan ciri khasnya itu setelah menyelesaikan pendidikan SMA di Bima.
"Selain merasa nyaman dan percaya diri, rambut gondrong membuat saya gampang dikenal saat beraksi di lapangan. Terutama keluarga di kampung yang hanya bisa menyaksikan penampilan saya di layar televisi," pungkas Ady.