Bola.com, Denpasar - Nyaman. Itulah yang dirasakan gelandang bertahan Bali United, Rizky Pellu, saat ini. Pemain dengan nama lengkap Rizky Ahmad Sanjaya Pellu itu mengaku nyaman bergabung bersama Bali United meski baru direkrut pada Maret 2021.
Itu sebabnya gelandang Bali United berusia 29 tahun tersebut tidak merasa jenuh selama menjalani PPKM level III di Bali. Dia menjelaskan bahwa masyarakat Pulau Dewata membuatnya merasa nyaman karena memiliki jiwa sosial yang tinggi.
Baca Juga
Advertisement
"Kalau soal PPKM, ada suka dan dukanya. Tapi, saya merasa nyaman di Bali karena orang-orangnya yang sangat ramah dan jiwa sosialnya yang sangat tinggi. Tapi, kalau dukanya, mungkin karena saya dan pemain lain sulit berlatih. Selama ini, kami semua berlatih mandiri saja dan belum pernah ke lapangan untuk berlatih bersama," ucap Rizky Pellu, Kamis (22/7/2021) malam.
Bicara soal makanan, Pellu pun tidak merasa kesulitan dengan kuliner di Bali, khususnya kuliner otentik di Pulau Dewata. Masakan khas Kabupaten Jembrana, Ayam Betutu, menjadi makanan favoritnya.
"Saya suka ayam betutu. Makanan ini enak sekali, mantap!" tegas gelandang Bali United itu.
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Sulit Menemukan Makanan Khas Daerah Asal
Namun, mantan pemain Mitra Kukar ini sedikit kesulitan menari masakan khas Maluku. Selama di Bali, dia belum menemukan masakan khas Maluku. Tapi, kalau Coto Makassar, dia tidak kesulitan mencari karena banyak penjualnya.
“Ada disini Coto (Makassar). Tapi, kalau makanan khas Maluku, sejauh ini belum saya temukan di Bali,” ucapnya.
Mungkin Pellu harus lebih giat mencari atau bertemu dengan komunitas masyarakat Maluku yang berada di Bali.
Terlepas dari masakan khas dan kenyamanannya berada di Pulau Dewata, ada rasa pesimistis dari hati kecil pemain anyar Bali United itu. Hal tersebut terkait Liga 1 2021/2022. Apakah bisa diselenggarakan pada Agustus mendatang atau tidak.
Maklum, jika kasus positif COVID-19 masih meningkat, bukan tidak mungkin PPKM akan diperpanjang lagi.
“Dengan kondisi sekarang, cukup sulit untuk mengharapkan kompetisi agar berjalan. Tetap besar harapan dalam waktu dekat, kompetisi bisa bergulir dengan menerapkan protokol kesehatan agar sepak bola Indonesia dapat dinikmati kembali,” tutupnya.
Advertisement