Sukses


Jacksen Tiago dan Timo Scheunemann Taruhan Saat Olimpiade, Ini Hukuman untuk yang Kalah

Bola.com, Malang - Perhelatan Olimpiade Tokyo turut menarik perhatian pelatih sepak bola di Indonesia. Dua di antaranya adalah pelatih Persipura Jayapura, Jacksen Tiago, dan mantan pelatih Persema Malang, Timo Scheunemann. Keduanya mengikuti cabang olahraga sepak bola Olimpiade itu karena tim favorit mereka juga tampil.

Menariknya, tim jagoan mereka masing-masing berada di grup yang sama dan sudah bertemu, yaitu Brasil dan Jerman. Jacksen Tiago jelas mendukung Brasil yang merupakan negara asalnya, begitu pun Timo yang juga mendukung tim nasionalnya, Jerman.

Dalam laga tersebut, Brasil menang 4-2 atas Jerman di Stadion Yokohama, Kamis (22/7/2021). Ternyata mereka taruhan dalam laga itu. Bagi yang kalah, wajib push up dan didokumentasikan di story Instagram pribadi.

Akhirnya karena Brasil menang, Timo harus push up menjalankan hukumannya. Ternyata dia tidak sendirian. Brandon Scheunemann, putra dari Timo, juga menjalani hukuman tersebut.

Ternyata taruhan juga dilakukan oleh putra Jacksen dan Timo karena keduanya satu tim di Ricky Nelson Academy yang ada di Malang.

"Taruhan kecil-kecilan. Just for fun karena hubungan kami sekeluarga sangat baik. Terutama karena anak kami teman baik dan bermain bersama di RNA," jelas Jacksen Tiago.

 

Video

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 2 halaman

Berharap Bertemu Lagi di Final

Namun, taruhan di Olimpiade tersebut tidak sampai di sini saja. Jacksen Tiago berharap kedua negara tersebut kembali bertemu di final. Artinya, Brasil dan Jerman harus sama-sama lolos dari fase grup dulu.

"Semoga kami berjumpa lagi di final. Supaya taruhan kami lebih seru lagi," canda mantan pelatih Barito Putera itu.

Terlepas dari taruhan tersebut, saat Brasil bertemu Jerman, Jacksen Tiago banyak berdoa. Dia ingin membalas kekalahan dari Jerman di Piala Dunia 2014. Ketika itu Brasil kalah telak 1-7.

"Kemenangan dari Jerman sekaligus balas dendam atas kekalahan itu. Dulu saya nonton pertandingannya di Brasil," sambungnya.

 

Lebih Dekat

Video Populer

Foto Populer