Bola.com, Jakarta - Bagi pendukung Deltras Sidoarjo, da dua nama pemain yang mungkin mudah diingat, yaitu Nur Kholiq dan Dwi Joko Prihatin. Dua pemain berposisi sebagai bek sayap itu pernah menjadi andalan The Lobster, julukan Deltras.
Pada periode 2003 hingga 2010, keduanya sering menghiasi skuad lini belakang Deltras Sidoarjo. Nur Kholiq adalah pemain yang lama berada di Deltras, bahkan saat tim itu masih bernama Gelora Dewata yang berkandang di Bali.
Baca Juga
Mengulas Sosok Pemain yang Paling Layak Jadi Kapten Timnas Indonesia: Jay Idzes Ada Tandingan?
Lini Depan Timnas Indonesia Angin-anginan: Maksimalkan Eliano Reijnders dan Marselino Ferdinan atau Butuh Goal-getter Alami?
Justin Hubner Jadi Biang Kerok Timnas Indonesia Vs Arab Saudi: The Real Preman, Langganan Kartu!
Advertisement
Sementara Dwi Joko Prihatin adalah pemain asal Sukoharjo yang pernah mencatatkan prestasi tinggi dengan membawa Petrokimia Gresik juara Liga Indonesia pada 2002. Nur Kholiq dan Dwi Joko belum lama ini kembali berjumpa setelah 12 tahun lamanya terpisah.
Reuni mereka terekam sebuah video yang diunggah kanal YouTube Pinggir Lapangan. Keduanya tampak begitu akrab dan saling bercerita, karena lama tak berjumpa. Nur Kholiq saat ini bekerja di PDAM Sidoarjo, sedangkan Dwi Joko menjadi pengurus Pasoepati Football Academy (PFA) di Sukoharjo.
Keduanya bercengkerama layaknya masih aktif sebagai pemain di Deltras Sidoarjo beberapa tahun lalu. Mereka berbincang untuk mengingat kembali kenangan keduanya dalam satu tim. Mulai dari kondisi saat ini yang sudah tidak muda lagi, hingga beberapa momen tentang kemampuan masing-masing.
Â
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Mengenang Deltras
Khususnya bagi Dwi Joko, Deltras Sidoarjo tim yang sulit dilupakannya. Ia pertama kali bergabung dengan Deltras di musim 2003, sempat berhenti dan kembali pada 2009.
Baginya, Deltras bukan hanya sebagai klub yang menjadi tempatnya berkarier. Namun, ia menganggap Deltras sudah seperti keluarga yang selalu bahu-membahu saat berjibaku di ISL dan ketika seret prestasi.
"Walaupun waktu itu prestasi kurang bagus secara umum, manajemen dan pelatih memberikan yang terbaik. Saya juga salut dengan Deltamania yang selalu mendukung tim kesayangan meski prestasi belum baik. Begitu juga dengan pemain-pemain yang menunjukkan kekompakan," kenang Dwi Joko.
Deltras Sidoarjo adalah tim yang bertransformasi dari Gelora Dewata di pada 2001. Saat itu mereka tampil di kasta Divisi Utama (kasta tertinggi) dan mengubah namanya menjadi Gelora Putra Delta (GPD) Sidoarjo.
Seiring waktu berjalan, klub itu berubah nama menjadi Deltras Sidoarjo yang dalam beberapa musim tak pernah absen di kasta ISL. Deltras Sidoarjo kini bermain di level Liga 3, setelah turun kasta dari Liga 2 di musim 2017.Â
Advertisement