Bola.com, Kediri - Tak kunjung pastinya nasib Liga 1 2021/2022 membuat petinggi klub-klub merasa gerah. Lima klub, yakni Persebaya Surabaya, Barito Putera, Persik Kediri, Persita Tangerang, dan Persiraja Banda Aceh mendesak PSSI serta PT Liga Indonesia Baru (LIB) segera memutuskan status kompetisi.
"Ketidakpastian kompetisi Liga 1 membuat klub semakin berada dalam posisi sulit. Beban finansial semakin berat. Memutar kembali kompetisi adalah solusi untuk memperpanjang nafas klub," kata manajer Persebaya Candra Wahyudi.
Baca Juga
BRI Liga 1: Sudah Bukan Berposisi Striker, Flavio Silva Lebih Nyaman Jadi Winger Persebaya?
BRI Liga 1 2024 Rehat Sepekan karena Pilkada Massal, Desember Langsung Tancap Gas Lagi dengan Jadwal Super Padat
Media Negeri Jiran Panaskan Rumor Pelatih Karismatik Malaysia Jadi Arsitek Gres Persis di BRI Liga 1
Advertisement
Kevakuman kompetisi selama lebih dari 1,5 tahun tidak hanya memukul nasib pemain dan pelatih. Klub pun harus berjuang keras untuk tetap bertahan.
"Liga 1 harus segara berjalan lagi. Kami sudah menjalankan protokol kesehatan di masa pandemi. Jadi tak ada alasan lagi untuk tidak menggelar kompetisi. Bahkan kami siap bermain di manapun," ujar Rahmat Djailani, Sekretaris Umum Persiraja.
Seruan juga dilontarkan kubu Barito Putera. Asisten Manajer M. Ikhsan menyatakan bahwa timnya sudah bersiap di Yogyakarta sejak dua bulan lalu. Manajemen Laskar Antasari tak hanya rela jauh dari markas mereka di Banjarmasin, mereka juga harus mengeluarkan biaya besar selama mempersiapkan tim di Jawa.
"Jangan sampai kejadian musim lalu terulang. Kami sudah bersiap, ternyata Liga 1 tidak jalan. Klub pasti rugi besar," kata Ikhsan.
Â
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Harusnya Bisa Berjalan Aman
Setelah menunda satu bulan, PSSI harus segera memutuskan kapan kick-off Liga 1. Kabarnya, LIB sebagai operator kompetisi menyiapkan jadwal kick-off pada 20 Agustus.
Format yang dirancang adalah semi bubble to bubble, mengadopsi suksesnya ajang Piala Menpora 2021.
"Semoga Liga dimulai Agustus ini. Dengan protokol kesehatan yang ketat seperti Piala Menpora, saya rasa Liga bisa berjalan aman," kata Manajer Persik Syarif Hidayatullah.
Sementara itu, Manajer Persita I Nyoman Suryanthara juga mendesak PSSI serta LIB secepatnya memberi kepastian kompetisi. Hal itu sangat dibutuhkan klub untuk menentukan langkah ke depan. Utamanya untuk memastikan kondisi keuangan klub dalam mengikuti kompetisi.
"Berjalannya lagi Liga akan memutar roda ekonomi pelaku sepakbola. Tanpa kompetisi, selain tidak ada prestasi, klub juga bisa mati," ujar Nyoman.
Advertisement