Bola.com, Jakarta - Pemain Timnas Indonesia, Saddam Gaffar, mengaku melalui proses panjang dalam kariernya sampai mantap bermain sebagai penyerang. Saddam memilih menjadi penyerang karena mengidolai Bambang Pamungkas.
Nama Saddam Gaffar mulai dikenal setelah menembus skuad Timnas Indonesia U-19. Ketika itu, pelatih Shin Tae-yong memainkannya di lini serang Timnas U-19 saat melakoni pemusatan latihan di Kroasia pada 2020.
Advertisement
Namun, Saddam Gaffar pernah melalui sejumlah posisi dalam kariernya mulai dari kiper hingga gelandang. Saddam kemudian memilih menjadi penyerang sejak bersekolah SMP.
"Waktu itu pelatih menyuruh saya menjadi kiper. Soalnya postur tubuh saya idealnya kiper. Setelah itu ke bek kiri, stopper, gelandang, sayap, lalu penyerang," kata Saddam Gaffar di YouTube PSSI.
Selain itu, Saddam juga tak menampik ada peran Bambang Pamungkas dalam keputusannya mantap menjadi penyerang. Menurut Saddam, legenda Persija Jakarta itu punya kemampuan yang mumpuni di lini depan.
"Saya mengidolasi mas Bambang (Bambang pamungkas). Engga tahu kenapa mainnya bikin enak kalau dilihat dari duel-duelnya. Walaupun posturnya kecil, akan tetapi lompatannya tinggi," ucap Saddam Gaffar yang kini membela PSS Sleman itu.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Gemilang di PSS
Saddam Gaffar merupakan pemain asli binaan akademi PSS Sleman. Pemain berusia 19 tahun itu sukses menembus skuad senior PSS sejak 2019.
Sejauh ini, Saddam Gaffar telah tampil sebanyak empat kali untuk PSS. Saddam juga sukses mencetak dua gol di Piala Menpora 2021.
Saddam merupakan aset masa depan PSS. Saat ini, dia menjadi pemain muda Indonesia ketiga dengan nilai pasar tinggi yakni 225 ribu euro (Rp3,8 miliar).
Advertisement