Bola.com, Jakarta - Wakil Presiden Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia (APPI), Andritany Ardhiyasa, menceritakan kondisi para pemain ketika Liga 1 dan Liga 2 mati suri selama setahun lebih.
PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) gagal menggelar kompetisi sejak Maret 2020 akibat pandemi COVID-19, tak mengantongi izin dari kepolisian dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Advertisement
Belakangan, PSSI dan PT LIB telah mengambil keputusan untuk kembali memulai Liga 1 pada 20 Agustus 2021. Namun, masih belum bisa memastikan jadwal Liga 2.
"Bisa dikatakan, kondisi pemain cukup miris lha ya. Apalagi kalau bicara pemain di Liga 2, bahkan belum ada yang dikontrak," kata Andritany Ardhiyasa dalam wawancaranya di channel YouTube Asumsi.
"Kalau pun sudah ada yang dikontrak, kontraknya telah berakhir pada 2020. Bahkan ada juga pemain yang kontraknya diputus secara sepihak tanpa diskusi," imbuh kapten Persija Jakarta tersebut.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Ekonomi Lesu
Andritany tidak bisa menjelaskan maksud dari kehidupan miris para pemain saat Liga 1 dan Liga 2 vakum. Kiper berusia 29 tahun itu mengisyaratkan bahwa situasinya berkaitan dengan ekonomi.
"Berbicara lagi tentang ekonomi pemain. Ketika kontrak diputus, mau dapat pemasukan dari mana lagi? Pesepak bola hanya menggantungkan hidup di sepak bola," tutur Andritany.
"Mungkin ada yang punya keahlian lain, tapi tidak semuanya. Sekarang, bagaimana pemain yang hanya menggantungkan hidupnya di sepak bola? Berarti tidak ada pemasukan sama sekali. Kalau bicara ekonomi, sangat sedih," jelasnya.
Sumber: YouTube Asumsi
Advertisement