Sukses


Perjalanan Sponsor di Liga Indonesia: Mulai dari Perusahaan Rokok hingga Bank Milik BUMN

Bola.com, Jakarta - PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) telah memastikan bahwa Bank BRI akan menjadi sponsor utama Liga 1 2021/2022. Kehadiran sebuah bank milik BUMN yang menjadi sponsor kompetisi sepak bola Indonesia ini membawa kita kembali ke era Liga Indonesia, di mana bank milik BUMN juga pernah melakukan hal serupa.

BRI Liga 1 2021/2022 akan menjadi tajuk kompetisi sepak bola kasta tertinggi Indonesia pada musim ini. Kehadiran BRI sebagai sponsor baru menggantikan perusahaan e-commerce yang tumbuh menjadi sponsor sejak era Liga 1 berdiri, seperti Gojek, Traveloka, dan Shopee.

Dengan kehadiran BRI sebagai sponsor baru, nuansa Liga 1 musim ini pun berubah menjadi biru, setelah sebelumnya memiliki nuansa hijau pada 2017 dan jingga pada 2019 dan 2020.

Namun, seperti disebutkan di atas, ini bukan pertama kalinya sebuah bank menjadi sponsor utama kompetisi sepak bola Indonesia. Pada era Liga Indonesia, ada Bank Mandiri yang menjadi sponsor pada musim 1999 hingga 2004.

Selain itu, sebuah Bank QNB juga pernah menjalin kesepakatan untuk menjadi sponsor utama kompetisi. Sayangnya, QNB tak bisa terlalu lama menjadi sponsor kompetisi pada musim 2015 lantaran perseteruan antara PSSI dan Kemenpora yang mewakili Pemerintah Indonesia berimbas terhadap pembekuan federasi dan penghentian kompetisi.

Bagaimana perjalanan sponsor-sponsor sepanjang Liga Indonesia yang digelar mulai dari 1994 hingga Liga 1 2021/2022 ini?

Video

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 5 halaman

Perusahaan Rokok Pernah Mendominasi

Liga Indonesia 1994/1995 yang merupakan edisi perdana era sepak bola profesional di Indonesia langsung menggaet Dunhill, perusahaan rokok asal Inggris. Dengan gelontoran dana Rp4,5 M per musim, Dunhill mendapatkan hak penamaan kompetisi memakai brand mereka.

Namun, Liga Dunhill hanya berlangsung dua musim dengan menghadirkan dua tim Bandung, Persib dan Mastrans Bandung Raya sebagai peraih trofi juara.

Setelah Dunhhil, muncul Kansas, perusahaan rokok asal Amerika Serikat yang menjadi sponsor utama pada musim ketiga dengan dana segar sebesar Rp5,35 M per musim. Pada musim ini, Persebaya Surabaya jadi juara setelah mengalahkan Bandung Raya di laga final.

Kansas kembali jadi sponsor pada 1997/1998, namun gejolak politik di Tanah Air berdampak kepada penghentian kompetisi di tengah jalan. Kansas pun menarik diri.

Perusahaan rokok Indonesia, Djarum kemudian jadi sponsor terlama di Liga Indonesia yakni enam musim sejak 2005. Klub asal Papua, Persipura Jayapura tercatat tiga kali juara di era Djarum, yakni pada 2005, 2008/2009 dan 2010/2011. Sementara gelar tiga musim lainnya diraih Persik Kediri, Arema Indonesia dan Sriwijaya FC.

Era perusahaan rokok akhirnya berakhir setelah terbit aturan baru pemerintah, yakni PP 109/2012 tentang Pengendalian Produk Tembakau. Dalam aturan itu disebutkan perusahaan rokok tidak boleh memasang dan menampilkan nama produk pada event yang disponsori.

3 dari 5 halaman

Bank

Bank Mandiri jadi pembeda sekaligus penyelemat Liga Indonesia di era krisis. Setelah tanpa sponsor utama serta hanya didukung perusahaan apparel, Reebok, pendanaan operasional dan hadiah Liga Indonesia ditopang oleh Bank Mandiri.

Tak tanggung-tanggung, bank terbesar Indonesia milik pemerintah ini menjadi sponsor utama selama lima musim dengan menghadirkan PSM Makassar, Persija Jakarta, Petrokimia Putera, Persik Kediri dan Persebaya Surabaya sebagai juara.

Setelah Bank Mandiri, bank asal Qatar, QNB membawa harapan baru dengan janji gelontoran dana besar untuk membiayai kompetisi untuk musim 2015 sampai 2017 dengan opsi tambahan kerjasama.

Namun, Bank QNB akhirnya menarik diri menyusul penghentian kompetisi musim 2015 oleh PSSI setelah berseteru dengan Kemenpora yang mewakili Pemerintah Indonesia.

Kompetisi Indonesia sempat bergeliat dengan mengganti status menjadi turnamen untuk menyiasati sanksi FIFA. Turnamen itu bernama Torabika Soccer Champioship 2016 dengan memunculkan Persipura sebagai peraih trofi juara.

4 dari 5 halaman

E-Commerse

Saat pamor kompetisi Liga Indonesia menurun, muncul perusahaan platform digital atau E-Commerce menjadi sponsor titel, yakni Gojek dan Traveloka yang sekaligus menjadi awal era Liga 1 pada 2017.

Pada edisi perdana, Bhayangka FC sukses meraih trofi juara musim 2017. Musim berikutnya, Gojek menjadi sponsor tunggal Liga 1 2018 dengan menghadirkan Persija Jakarta sebagai pemenang kompetisi kasta tertinggi.

Sementara di Liga 1 2019, giliran Shopee menjadi sponsor utama. Musim ini, giliran Bali United yang meraih sukses. Shopee kemudian kembali jadi sponsor pada Liga 1 2020.

Namun, wabah pandemi COVID-19 yang melanda Indonesia membuat PT LIB memutuskan menunda kompetisi yang bar berjalan tiga pekan. Seperti diketahui, akibat terus mengalami penundaan dan tak mendapat izin dari Kepolisian, PSSI pun membatalkan Liga 1 2020.

5 dari 5 halaman

Daftar Sponsor dan Edisi Liga Indonesia Beserta Juaranya

Dunhil

  • 1994/1995: Persib Bandung
  • 1995/1996: Mastrans Bandung Raya

Kansas

  • 1996/1997: Persebaya Surabaya

Bank Mandiri

  • 1999/2000: PSM Makassar
  • 2001: Persija Jakarta
  • 2002: Petrokimia Putra
  • 2003: Persik Kediri
  • 2004: Persebaya Surabaya

Djarum

  • 2005: Persipura Jayapura
  • 2006: Persik Kediri
  • 2007/2008: Sriwijaya FC
  • 2008/2009: Persipura Jayapura
  • 2009/2010: Arema
  • 2010/2011: Persipura Jayapura

QNB

  • 2015: Kompetisi dihentikan

Gojek

  • 2017: Bhayangkara FC (co-sponsor dengan Traveloka)
  • 2018: Persija Jakarta

Shopee

  • 2019: Bali United
  • 2020: Kompetisi dihentikan

BRI

  • 2021/2022: Akan berjalan

Video Populer

Foto Populer