Bola.com, Lamongan - Persela Lamongan mendapat kabar kurang menyenangkan jelang BRI Liga 1 2021/2022. Saat tim tengah berusaha kembali ke peak performance terbaiknya, salah satu pilar justru cabut dari Surajaya, dia dalah Brian Ferreira.
Brian Ferreira tak bisa menahan godaan dari klub lain dan kepergiannya menyisakan banyak pekerjaan rumah. Dengan sepak mula kompetisi BRI Liga 1 kurang dari tiga minggu, Persela dituntut beradaptasi bermain tanpa dirinya sambil menunggu pemain penggantinya datang.
Baca Juga
BRI Liga 1: Nyaris Cetak Gol Lagi, Kapten Tim PSM Ini Frustrasi Redam Heroisme 10 Pemain Persik
3 Alasan Persija Bakal Menang Mudah atas Madura United di BRI Liga 1: Macan Kemayoran Lagi On Fire!
BRI Liga 1: Danilo Alves Langsung Setop Puasa Gol 9 Laga buat PSS setelah Dapat Kabar Istrinya Hamil Anak Kedua
Advertisement
Hengkangnya pemain berpaspor Irak tersebut juga membuat nilai skuad Persela menukik tajam. Dilansir dari situs transfermarkt, klub berjulukan Laskar Joko Tingkir itu kini berada di urutan kedua dari bawah dari 18 klub Liga 1.
Dengan 23 pemain yang terdaftar sekarang, total harga pasaran Persela hanya senilai Rp39,11 Miliar. Pindahnya Brian Ferreira ke PSIS Semarang menjadi penyebabnya.
Persela Lamongan hanya unggul dari Persiraja Banda Aceh (Rp22,60 Miliar) dan kalah dari klub Liga 2, Persis Solo yang memiliki skuat mentereng senilai Rp46,06 Miliar.
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
1. Ivan Carlos Rp6,08 Miliar
Penyerang berkepala plontos ini merupakan pemain paling berharga Persela saat ini. Tak heran bila kemampuannya dinilai setinggi langit, pelatih Iwan Setiawan sendiri mengakui bila performanya bakal jadi tumpuan tim musim ini.
Kedatangannya di awal musim ini merupakan periode keduanya di klub asal Kota Solo tersebut. Pada era pertamanya di tahun 2016 lalu, pemain asal Brasil itu menjelma sebagai predator tajam di muka gawang lawan.
Sayang, perilaku temperamennya berulang kali merusak performanya sendiri. Ivan Carlos pun dilego ke Persija Jakarta pada awal musim 2018, tetapi kiprahnya di ibu kota hanya bertahan setengah musim.
Advertisement
2. Guilherme Batata (Rp5,21 Miliar)
Gelandang asal Brasil ini langsung menggebrak sepak bola Indonesia dengan permainan solid di lini tengah PSS Sleman pada 2019 lalu. Tak heran, bila dirinya merupakan salah satu pujaan loyalis klub berjuluk Super Elang Jawa.
Persela jelas beruntung memiliki mantan pemain tim nasional Brasil di Piala Dunia U-17 tersebut. Tak hanya solid menjadi filter serangan lawan, kemampuannya dalam mendistribusikan bola dengan cepat layak diacungi jempol.
Tak heran bila Batata menjadi pemain 'termahal' kedua bagi Persela. Satu tempat di lini tengah Persela dipastikan bakal jadi milik pemain berusia 29 tahun itu.
3. Mochammad Zaenuri Rp3,48 Miliar
Karier Moch. Zaenuri di sepak bola nasional bisa dibilang seperti roller coaster. Tampil memukau bersama Perseru Serui pada 2017 lalu, membuat Arema FC kepincut dan meminangnya pada awal musim 2018.
Tetapi selama masa baktinya di klub berjuluk Singo Edan itu, dirinya justru lebih banyak diparkir oleh pelatih Aji Santoso. Dia pun memutuskan hengkang ke Persela Lamongan di paruh musim.
Kesempatan menjadi starter akhirnya sering datang pada musim 2019 seiring kepergian Wallace Costa ke PSIS Semarang. Sejak saat itu, satu tempat utama di pertahanan sudah pasti ditempatinya.
Advertisement
4. Syahroni (Rp2,61 Milliar)
Gelandang enerjik ini merupakan pemain keempat yang paling bernilai di skuad Persela. Masih berada di usia emasnya, Syahroni menawarkan banyak lewat perannya sebagai gelandang bertahan.
Musim ini merupakan periode keduanya bersama Persela. Setelah tampil memukau pada 2018 lalu, pemain asal Tangerang ini justru memilih bermain di bersama Mitra Kukar di kasta kedua.
Persis Solo merupakan pelabuhan terakhirnya musim lalu. Tetapi Syahroni belum sempat menunjukkan tajinya saat seiring penghentian Liga 2 akibat Covid-19 yang merebak di Indonesia.
5. Birrul Walidain (Rp2,61 Miliar)
Pria asli Lamongan ini merupakan salah satu bukti mengapa Persela patut dijuluki Ajax Amsterdam-nya Indonesia. Meniti karier di akademi Persela, pemain berusia 25 tahun tersebut sanggup menembus ketatnya persaingan di tim senior.
Perannya di sisi kanan pertahanan Persela merupakan salah satu kekuatan Persela dalam beberapa musim terakhir. Tak hanya jago mengirimkan bola-bola silang, penetrasinya juga berhasil menghadirkan beberapa gol krusial.
Semenjak kepergian Eky Taufik ke Persis Solo, praktis Birrul bakal jadi tumpuan Persela di sektor bek sayap. Seperti seniornya tersebut, ban kapten mungkin bakal melingkar di lengannya dalam beberapa tahun ke depan.
Advertisement