Bola.com, Jakarta - Dalam kurun waktu lima tahun belakangan, banyak pemain Indonesia yang mencoba peruntungan karier dengan bermain di luar negeri. Soal kualitas tentu saja mumpuni, tapi apakah market value atau nilai pasar mereka setinggi yang kita kira?
Kurniawan Dwi Yulianto pernah mengatakan, "Berkarierlah di luar negeri meski cuma di Malaysia". Tampaknya itu diamini betul oleh belasan pesepak bola Indonesia yang bermain di luar Indonesia, sebut saja Andik Vermansah.
Baca Juga
Kepada Media Italia, Erick Thohir Berjanji Akan Terus Menaturalisasi Pemain Sambil Pembinaan Pemain Muda
Termasuk Timnas Indonesia, Ini Negara yang Sekarang Ada di Daftar Lolos ke Putaran Keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia
Menuju Piala AFF 2024, Timnas Indonesia TC di Bali pada 26 November hingga 5 Desember 2024: 4 Hari Jelang Laga Pertama Tandang ke Myanmar
Advertisement
Berbeda dengan era sekarang, pesepak bola Tanah Air yang berkarier di luar negeri biasanya berada pada usia emas. Saat ini, meski ada yang berusia di atas 23 tahun, mayoritas masih sangat belia.
Yanto Basna, Ryuji Utomo, dan Saddil Ramdhani adalah contoh pemain-pemain senior di luar negeri. Selebihnya, bakat-bakat muda Indonesia menimba ilmu dari Asia hingga Eropa.
Beberapa pemain muda, contohnya Asnawi Mangkualam, menorehkan tinta emas sebagai pesepak bola Indonesia pertama yang dikontrak oleh tim Korea Selatan secara profesional alias bukan youth contract, pre-contract, apalagi trial.
Kemudian ada Elkan Baggott, bek muda berdarah tiga negara, yang dikontrak oleh tim Liga Inggris, Ipswich Town. Belakangan santer digosipkan jika pemain yang lahir di Thailand ini bermasalah dengan PSSI.
Sebagai pesepak bola profesional, tentu ada market value yang terpasang di leher mereka. Market value bukanlah nilai jual, melainkan harga pasaran di mana klub pemilik bisa saja menjualnya dengan harga lebih.
Berikut ini Bola.com mengulas market value pesepak bola Indonesia yang berkarier di luar negeri:
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Elkan Baggott - Rp5,96 Miliar
Sosok Elkan Baggott sempat mewarnai headline media massa Indonesia. Bek yang masih bisa membela Timnas Indonesia, Thailand, maupun Inggris itu tampil lugas pada tiap kesempatan bermain untuk Merah Putih dan mencirikan figur bek tengah tangguh.
Laman Transfermarkt belum menyuplai informasi mengenai market value Elkan Baggott, tapi soal itu bisa diketahui dari rumor transfer. Beberapa bulan lalu, bek berusia 18 tahun itu dilaporkan diminati West Ham, di mana klub London Timur tersebut mesti membayar kompensasi sebesar 300ribu pounds atau setara Rp5,96 miliar.
Saat ini Elkan Baggott bermain untuk Ipswich Town U-18 dan U-23, dan telah bermain sebanyak 12 kali di semua kompetisi.
Advertisement
Bagus Kahfi - ?
Sama seperti Elkan Baggott, tidak ada informasi mengenai berapa market value Bagus Kahfi. Namun satu hal, beredar info bahwa Jong Utrecht menggajinya tak kurang dari Rp400 juta per bulan.
Bagus Kahfi baru melakoni debut tidak resminya dengan Jong Utrecht. Penyerang masa depan Indonesia itu menganggapnya sebagai momen penting, tapi menolak untuk besar kepala.
"Sebuah momen yang yang tidak terlupakan. Tapi, ini baru permulaan," kata Bagus Kahfi dalam akun Instagramnya, @baguskahfiii.
Ryuji Utomo - Rp2,9 Miliar
Menurut data Transfermarkt, Ryuji Utomo per 30 Juni 2021 memiliki harga pasar sebesar 175 ribu euro (Rp2,9 miliar). Jumlah itu melesat 25 ribu euro saat masih bermain untuk Persija Jakarta.
Ryuji Utomo sejauh ini sudah tampil sebanyak 10 pertandingan bersama Penang FC di Liga Super Malaysia 2021.
Â
Advertisement
Asnawi Mangkualam - Rp5,9 Miliar
Asnawi Mangkualam terus menebar pesona di Korea Selatan. Meski sempat tampil mengecewakan ketika gagal mengeksekusi penalti serta permainan under-perform saat Ansan Greeners dibantai tim juru kunci K-League 2, market value-nya tetap meningkat.
Ketika hengkang dari PSM Makassar, market value Asnawi cuma Rp3,37 miliar. Kenaikan signifikan ini menunjukkan bahwa ada tren positif yang didapatnya dari sisi financial report.
Syahrian Abimanyu -
Berbeda dengan Ryuji Utomo, Syahrian Abimanyu yang bergabung dengan Johor Darul Ta'zim justru mengalami penurunan nilai pasar. Syahrian Abimanyu saat ini memiliki nilai pasar Rp2,5 miliar.
Jumlah tersebut menurun Rp425 juta saat masih membela Madura United. Penurunan nilai pasar Syahrian Abimanyu ditengarai karena belum pernah bermain untuk Johor Darul Ta'zim.
Setelah direkrut pada Desember 2020, Syahrian Abimanyu justru dipinjamkan ke klub Australia, Newcastle Jets. Pada 1 Juli 2021, pemain berusia 22 tahun itu dipulangkan ke JDT, namun belum dapat kesempatan bermain di Liga Super Malaysia.
Advertisement
Witan Sulaeman - Rp843,7 Juta
Dari daftar ini, Witan Sulaeman memiliki market value paling rendah, yakni Rp843,7 juta saja. Akan tetapi, kans untuk meningkatkan nilai pasar terbuka lebar buat pemain FK Radnik Surdulica itu.
Witan cukup sering dimainkan di tim utama meski urung mencetak gol. Dari lima laga, ia rata-rata mencatatkan 22 menit waktu tampil, terbilang lumayan buat pemain berusia 19 tahun tersebut.
Saddil Ramdani - Rp4,2 miliar
Harga pasar Saddil Ramdani melonjak ke angka 250 ribu euro (Rp4,2 miliar). Jumlah meningkat 50 ribu euro setelah pertama kali bermain untuk Pahang FC.
Kenaikan harga pasar tersebut diyakini karena penampilan apiknya di Liga Super Malaysia. Adapun Saddil Ramdani sukses membukukan 13 pertandingan dan tiga gol untuk Sabah FC.
Advertisement