Bola.com, Sleman - BRI Liga 1 2021-2022 segera bergulir, dimulai pada 27 Agustus mendatang. Waktu tersisa sekitar dua pekan dimanfaatkan dengan maksimal oleh seluruh tim peserta, khususnya dalam membangun skuad.
Termasuk yang dilakukan oleh PSS Sleman. Klub berjulukan Elang Jawa ini memang belum mengumpulkan kembali para pemainnya di Sleman dan lebih memaksimalkan program latihan virtual.
Baca Juga
BRI Liga 1: Danilo Alves Langsung Setop Puasa Gol 9 Laga buat PSS setelah Dapat Kabar Istrinya Hamil Anak Kedua
3 Fakta Menarik setelah PSS Bekuk Persis di BRI Liga 1: Super Elang Jawa Akhirnya Keluar dari Zona Merah
Ditekuk PSS 0-2, Pelatih Persis: Dari Catatan Saya, Seharusnya Tiga Peluang Berbuah Gol
Advertisement
Meski demikian, manajemen PSS tak perlu risau lantaran sebagian besar pemainnya dipastikan masih tetap setia bertahan. Selain itu, motivasi tinggi masih membalut anak asuh Dejan Antonic, setelah hasil apik di ajang turnamen pramusim bertajuk Piala Menpora 2021 lalu.
Seperti diketahui, PSS melakukan pencapaian luar biasa di Piala Menpora medio Maret-April lalu, yakni dengan memastikan posisi ketiga turnamen ini. Meski secara umum, perjalanan PSS hingga menjadi peringkat ketiga Piala Menpora tidak berjalan mulus.
Sempat dalam posisi terjepit di babak penyisihan grup, PSS berhasil mengunci peringkat pertama. Perlahan tim kebanggaan Brigata Curva Sud (BCS) dan Slemania ini berubah menjadi tim kuda hitam di babak gugur.
Menjungkalkan Bali United dan hampir menyingkirkan Persib Bandung. Hingga akhirnya predikat peringkat ketiga mampu diraih dengan mengatasi perlawanan PSM Makassar. Ini jadi bekal positif sebelum mengarungi BRI Liga 1 nanti.
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Terlihat Kompak
Di sisi lain, hasil apik selama Piala Menpora membayar penampilan buruk di Liga 1 2020 sebelum akhirnya digugurkan akibat pandemi COVID-19. Kala itu, PSS Sleman menjalani start jeblok karena kalah dua kali dan sekali imbang.
Kini secera perlahan PSS membangun tim yang berkarakter dengan sentuhan dingin seorang Dejan Antonic. Tim berlogo Candi Prambanan ini tampil dengan wajah berbeda. Sejumlah rekrutan baru mewarnai kekuatan PSS.
Antarlini di PSS melakukan perombakan besar sebagai cara meningkatkan kedalaman skuadya. Miswar Saputra dan Adi Satryo melengkapi posisi kiper. Bek asal Serbia, Mario Maslac menambah kukuhnya kini belakang.
Kim Jeffrey Kurniawan dan Irfan Jaya yang juga pemain anyar PSS, semakin menambah pilihan pelatih untuk memaksimalkan skenario permainan. Mereka dikolaborasikan dengan pemain lama seperti Bagus Nirwanto, Asyraq Gufron, Derry Rachman, Irkham Mila, hingga Irfan Bachdim.
Sempat masih mencari-cari bentuk permainan yang diinginkan, perlahan mulai tampak. Antar pemain mulai menunjukkan kekompakan dan chemistry, walau PSS mendapat hasil kurang memuaskan di beberapa uji coba. Mengingat sebagian pemain baru yang menghuni skuad di PSS musim ini.
Pola permainan yang dinginkan Dejan Antonic berjalan baik, karakter PSS yang diisiplin dalam menyerang maupun bertahan cukup teruji. Para penggawa PSS lebih rajin mencetak gol. Sebagain besar proses gol yang dicetak lahir dari proses permainan secara build up dari lini belakang terorganisasi dengan baik.
Advertisement
Mencari Penyerang Produktif
Sosok Irfan Bachdim boleh dikatakan menjadi magnet tersendiri bagi skuad PSS, sejak ia didatangkan pada awal musim 2020. Irfan Bachdim digadang-gadang sebagai nyawa tim dan kualitasnya belum habis usai hijrah dari Bali United.
Kemampuan dan pengalamannya jelas akan sangat membantu PSS. Terbukti keberhasilan timnya menyegel posisi ketiga di Piala Menpora sedikit banyak ditentukan oleh pemain blasteran Indonesia-Belanda itu.
Namun kini PSS mulai melepas ketergantungan pada sosok Irfan Bachdim. Mulai bermunculan pemain lain yang tak kalah berkualitas dan menjadi pembeda di atas lapangan. Nama Irfan Jaya dan Saddam Emiruddin Gaffar bisa menjadi alternatifnya.
Apalagi keduanya langsung membuktikan diri dan nyetel bersama PSS. Irfan Jaya cukup produktif di Piala Menpora dengan torehan tiga gol dalam menandai karier pertamanya bersama PSS. Ia hampir dipastikan menempati sektor kanan penyerangan PSS, dibekali mobilitas tinggi dan kemampuan bola mati.
Sementara Saddam Emiruddin Gaffar menjadi sosok striker ideal yang terus terasah, termasuk kiprahnya di Timnas Indonesia oleh Shin Tae-yong. Dengan posturnya yang jangkung, Saddam punya naluri mencetak gol yang baik. Dua gol dikoleksinya hanya dalam dua pertandingan di babak semifinal.
Saddam Emiruddin Gaffar bisa menjadi penerus Yevhen Bokhasvilli yang merupakan penyerang andalan PSS di musim sebelumnya, namun kini sudah hijrah ke Persipura Jayapura. PSS sempat memiliki penyerang lubang asal Argentina, Nicolas Velez, namun sayangnya ia sudah mundur setelah gelaran Piala Menpora lalu.
PSS tak perlu risau, Dejan Antonic dan manajemen klub mengirimkan sinyal segera memboyong dua pemain asing untuk posisi gelandang dan penyerang. Dalam waktu dekat kedua pemain itu akan diumumkan untuk melengkapi kuota empat legiun asing.