Bola.com, Jakarta - Kerja sama antara PT Jakarta Propertindo (Jakpro) selaku project owner Jakarta Internasional Stadium (JIS) dengan PSSI menuai polemik di kalangan pendukung Persija Jakarta, The Jakmania di media sosial.
Kerja sama yang meliputi pemanfaatan JIS itu bikin The Jakmania khawatir Persija Jakarta akan terkendala memakai stadion tersebut. Pasalnya, PSSI bakal menggunakan stadion itu sebagai lokasi kegiatan Timnas Indonesia.
Baca Juga
Advertisement
Selama ini, aktivitas Timnas Indonesia terpusat di Komplek Gelora Bung Karno (GBK) yang mencakup Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Stadion Madya, dan lapangan latihan ABC.
"Tidak ada masalah juga. Cuma jadi sayang saja SUGBK-nya. Tapi tidak apa-apa juga sebetulnya. Kami senang-senang saja kalau stadion untuk Persija dipakai sama PSSI atau Timnas Indonesia," imbuh Ketua The Jakmania, Diky Soemarno ketika dihubungi Bola.com, Rabu (18/8/2021).
Namun, Diky Soemarno berharap JIS 'diutamakan untuk Persija. Sebab, tim berjulukan Macan Kemayoran itu tidak punya kandang tetap dan acap menjadi tim musafir.
Jakarta juga belum mempunyai stadion yang representatif mengingat SUGBK adalah milik negara yang dikelola oleh Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg).
"Tapi balik lagi, prioritas utama tetap Persija karena Timnas Indonesia sudah di SUGBK sebetulnya. Sebab kan Timnas Indonesia bermain di SUGBK," tutur Diky Soemarno.
"Jakarta memang tidak memiliki stadion bertaraf internasional. Kalau Jakarta punya, dan penggunaannya sudah pasti ke Persija. Kalau memang ada yang mau pakai, saya sih tidak masalah," jelas Ketua The Jakmania periode 2020-2023 itu.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Masih Bisa di SUGBK kan, PSSI?
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, dalam masa kampanyenya menjanjikan JIS dibangun untuk menjadi kandang Persija di masa depan.
Diky Soemarno mengaku senang JIS dapat mendapatkan pengakuan dari PSSI. Namun, PSSI disebutnya masih dapat menggunakan SUGBK untuk kegiatan Timnas Indonesia, alih-alih JIS yang diproyeksikan sebagai markas Persija.
"Cuma balik lagi, bahwa stadion di Jakarta diakui sebagai stadion yang terbaik atau yang lain. Saya tidak tahu kenapa PSSI tiba-tiba mengklaim menjadi homebase, pemusatan latihan, dan lain-lain. Saya tidak tahu alasannya apa, sebab PSSI sudah punya SUGBK sebetulnya," tutur Diky Soemarno.
"Maksudnya begini. Yang biasa digunakan PSSI adalah SUGBK sebetulnya, yang pasti sudah bisa dipakai. Negara punya SUGBK, Jakarta punya JIS. Begitu saja," ungkap pria bernama asli Diky Budi Ramadhan itu.
Advertisement
Jakpro Bekerja Sama dengan PSSI
Perjanjian Jakpro dan PSSI mencakup pelaksanaan event dan pertandingan nasional serta internasional, komersialisasi stadion dan kawasan, pengembangan penggunaan lapangan latihan, lapangan utama dan kawasan, dan pengembangan olahraga sepak bola nasional dengan standar internasional.
"Dilakukan penandatanganan optimalisasi JIS dalam rangka memajukan olahraga, khsususnya sepak bola di Indonesia. Lapangan latihan JIS pada 9 September 2021 akan kami buka dan secara resmi bisa dimanfaatkan," imbuh Direktur Utama (Dirut) Jakpro, Dwi Wahyu Daryoto dalam konferensi pers, Selasa (17/8/2021).
"Tujuan optimalisasi ini yang paling utama adalah bagaimana memajukan olahraga, khususnya sepak bola. Pada Desember 2021, kami akan melakukan soft launching untuk lapangan utama," jelasnya.
PSSI Proyeksikan JIS sebagai Homebase Timnas Indonesia
Dalam pidatonya, PSSI lewat Sekjen Yunus Nusi berencana memusatkan kegiatan Timnas Indonesia, termasuk pemusatan latihan dan pertandingan, di stadion yang akan berkapasitas 82 ribu penonton itu.
"Alhamdulillah. Terima kasih tak terhingga khususnya kepada Dirut Jakpro yang telah mengajak kami bekerja sama dengan fasilitas yang membanggakan," Yunus Nusi.
"InsyaAllah ke depannya PSSI bisa dan mampu selalu bekerja sama dalam rangka bagian meningkatkan prestasi sepak bola indonesia. Terima kasih Pak Gubernur, kami telah diberikan fasilitas yang ada di sini."
"Mudah-mudahan dalam waktu dekat, Timnas Indonesia bisa berlatih di sini. InsyaAllah kami yakin, baik itu pelatih dan pemain, akan senang bermain di stadion ini."
"Setidaknya kami diberikan izin mengklaim suatu saat nanti, anak-anak Timnas Indonesia memiliki homebase yang sekelas JIS. Kami sudah menyampaikan dan melihat, stadion ini merupakan satu di antara stadion di Indonesia berstandar FIFA."
"Bahkan sekilas, jangankan teriakan pemain, nafasnya pemain terdengar sampai ke tribune penonton karena tidak ada lintasan atletik. Ini yang diharapkan dan diinginkan oleh FIFA. Seluruh stadion di negara-negara berkembang, diharapkan bisa memberikan yang terbaik untuk para penonton dan suporternya," ungkap Yunus Nusi.
Advertisement
Riwayat Sengketa Persija dengan PSSI terkait Stadion
Dalam sejarahnya, Persija Jakarta dan PSSI pernah bersengketa terkait pemakaian stadion. Kedua belah pihak berebut Stadion Patriot Candrabhaga pada Oktober 2018.
Ketika itu, Persija Jakarta berkandang di Stadion Patriot untuk Liga 1. Sementara itu, PSSI menunjuk stadion yang sama sebagai tuan rumah Piala AFC U-19 2018 Grup C dan D.
"Kandangnya Persija di sini. Lho, kami sudah kontrak lama sama Pemerintah Kota Bekasi. Artinya kami sudah kontrak lama. Kami di sini," kata Direktur Persija waktu itu, Gede Widiade medio Oktober 2018.
Lewat Ratu Tisha yang waktu itu masih menjabat sebagai Sekjen, PSSI juga kekeuh memainkan Piala AFC U-19 di Stadion Patriot.
"Kami sudah menginformasikan sejak lama jadwal Piala AFC U-19. Kami tahu Persija Jakarta bisa bekerja sama dengan baik. Jadi, kami akan carikan venue perpindahan Persija," imbuh Tisha masih dalam medio yang sama.
"Penunjukkan Piala AFC U-19 kan satu tahun yang lalu. Kami tahu tak banyak stadion di Indonesia yang bisa kita pakai. Kita harus berbangga hati Stadion Patriot dipilih, dan AFC telah berkali-kali melakukan inspeksi dengan pilihan stadion lain," terangnya.