Bola.com, Jakarta - Gong BRI Liga 1 2021/2022 segera dimulai. Ya, setelah nyaris satu setengah tahun mati suri, kompetisi sepak bola di Indonesia akan bergeliat lagi. PT Liga Indonesia Baru (LIB) telah menunjuk partai Bali United kontra Persik Kediri sebagai sajian pembuka.
Pemilihan Bali United dan Persik Kediri bukan tanpa penyebab. Klub pertama adalah jawara bertahan Liga 1 pada 2019, ketika kompetisi masih berputar secara penuh.
Baca Juga
Advertisement
Persik berkesempatan menantang Bali United pada partai perdana BRI Liga 1 dikarenakan tim berjulukan Macan Putih itu berlabel kampiun Liga 2 2019.
Liga 1 2020 seharusnya menjadi musim pertama Persik di kasta teratas sepak bola Indonesia setelah promosi. Namun, kompetisi dibatalkan akibat pandemi COVID-19 dan tidak mendapatkan izin dari kepolisian.
Baik Bali United dan Persik tentu akan bermain habis-habisan pada pertandingan pembuka. Pelatih masing-masing klub pasti bakal meracik strategi paling ciamik untuk merebut kemenangan perdana.
Bagaimana kedua pelatih Bali United, Stefano Cugurra Teco dan nakhoda Persik, Joko Susilo dalam mempersiapkan timnya untuk partai pertama BRI Liga 1 nanti?
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Stefano Cugurra Teco
Aman untuk mengatakan bahwa Stefano Cugurra Teco adalah pelatih tersukses di era Liga 1. Arsitek asal Brasil itu mampu merengkuh dua trofi bersama dua tim berbeda.
Pertama, Teco mengantarkan Persija Jakarta ke tangga juara Liga 1 pada 2018. Kedua, back to back, nakhoda asal Brasil itu berhasil membawa Bali United merengkuh gelar Liga 1 2019.
Teco mengaku tidak sabar memoles Bali United di BRI Liga 1. "Rindu dengan sepak bola, stadion, dan pertandingan. Tanggal 27 Agustus 2021 sudah dekat. Mudah-mudahan BRI Liga 1 dimulai," tulis Teco pada akun Instagramnya, @stefanocugurra.
Teco adalah pelatih yang setia dengan pakem 4-3-3. Arsitek berusia 42 tahun itu selalu menerapkannya baik di Bali United dan Persija.
Namun, pakem 4-3-3 Teco berbeda dengan pelatih lainnya. Mantan asisten pelatih Persebaya Surabaya itu punya kebiasaan memainkan dua penyerang dalam formasi itu, alih-alih dua winger yang mengapit satu striker.
Di Bali United, Teco menyulap Melvin Platje yang notabene berposisi sebagai striker sebagai winger kanan. Di Persija, pelatih yang lama berkiprah di Thailand itu memainkan Bruno Lopes sebagai penyerang sayap kiri.
Pada partai perdana nanti, Teco menolak meremehkan Persik yang berstatus tim promosi. "Persik itu tim tradisional di Indonesia. Tim yang sudah juara Liga 2. Kami harus respek dengan mereka," jelas Teco.
"Setelah lama tidak bermain, kami pasti mau menang untuk suporter Bali United yang menikmati pertandingan meskipun hanya menonton dari rumah," terangnya.
Advertisement
Joko Susilo
Karier kepelatihan Joko Susilo masih minim. Setelah melatih Arema FC pada 2017-2018, pria berusia 50 tahun itu menangani Persik Kediri pada 2020.
Sial bagi Gethuk, karib Joko disapa, posisinya dilengserkan pada pertengahan 2020. Ketika itu, kompetisi sedang vakum. Jabatannya direbut oleh Budi Sudarsono.
Saat kompetisi musim itu resmi dibatalkan, Gethuk kembali diangkat sebagai pelatih Persik untuk BRI Liga 1.
Gethuk mengaku tidak gentar menghadapi Bali United, yang notabene jawara bertahan Liga 1. Arsitek asal Cepu, Jawa Tengah itu enggan berdalih kurang siap karena mepetnya persiapan.
"Kami harus siap melawan Bali United. Sama dengan tim lainnya, pada situasi saat ini kami tidak bisa beralasan lagi," imbuh Gethuk.