Bola.com, Bandung - Siapa sosok tersukses di Persib Bandung sepanjang masa?
Djadjang Nurdjaman jawabannya. Sosok Djanur, sapaan akrabnya, tidak akan pernah terlupakan oleh publik Persib dan masyarakat Jawa Barat.
Baca Juga
Advertisement
Pria kelahiran Majalengka, 30 Maret 1959 ini merupakan pelatih yang pernah membawa Persib Bandung menjuarai ISL 2014 setelah 19 tahun menunggu. Satu tahun kemudian, ia pun membawa tim berjulukan Maung Bandung ini juara Piala Presiden 2015.
Tak hanya itu, pria yang akrab Djanur ini pernah merasakan juara bersama Persib saat masih menjadi pemain dan menjadi asissten pelatih.
Sebagai pemain, Djanur membawa Persib juara Kompetisi Perserikatan 1986. Saat menjadi asisten pelatih, ia membawa Persib juara Liga Indonesian I tahun 1994-1995. Saat itu, pelatih kepala Persib adalah Indra Thohir. Djanur pun masih dipercaya hingga tahun 1996.
Pada 2012, Djanur pun naik menjadi pelatih kepala Persib untuk persiapan kompetisi 2013. Sebelumnya pada 2007-2008, ia menjadi asisten pelatih Arcan Iurie di Persib.
Mendapat kepercayaan sebagai pelatih, Djanur pun menunjuk para asisten pelatih yang pernah sama-sama mengantarkan Persib juara Liga Indonesia pertama, yakni Anwar Sanusi (pelatih kiper), Asep Somantri, dan Sutiono Lamso.
Pada musim perdana sebagai pelatih kepala Persib, Djanur mengantarkan tim Maung Bandung menjuarai Celebes Cup, sebuah turnamen pramusim yang digelar di Kota Bandung.
Tahun 2014 Djanur masih dipercaya sebagai pelatih kepala. Ia pun mengubah kompisisi asistennya. Herrie Setiawan menjadi asisten bersama Anwar Sanusi dan Asep Somantri.
Kerja keras Djanur membuahkan hasil yang sangat memuaskan. Ya, Persib Bandung akhirnya kembali meraih mahkota setelah menanti 19 tahun lamanya.
Sebagai putra Sunda, Persib Bandung sudah mendarah daging dalam diri Djanur.
"Kalau saya ceritakan terlalu panjang, tapi awalnya saya sebagai pemain Persib mulai dari junior untuk Piala Suratin U-17 dan saya duluan masuk tim senior ketimbang teman-teman satu angkatan lainnya," ujar Djanur dalam channel Youtube Jurnal Opah.
Djanur sempat masuk klub Sari Bumi Raya (SBR) yang tampil di Galatama. Bersama SBR, Djanur mengaku sempat dipanggil Timnas Indonesia dan merasakan dua kali turnamen di Thailand dan Korea.
"Dari situ saya bergabung ke Mercu Buana Medan, masih di Galatama. Namun, karena klub Galatama banyak yang bubar, termasuk Mercu Buana, akhirnya saya kembali ke Persib Bandung pada 1985," kisah Djanur. Â
Berita video aktivitas Pelatih Barito Putera, Djadjang Nurdjaman, saat di rumah ketika pandemi virus corona COVID-19. Apa saja kegiatannya?
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Pasang Surut Karier Melatih
Pada musim 2015, Djanur menjalani tahun ketiga bersama Persib Bandung. Di QNBL 2015, ia mengantarkan Persib meraih dua kemenangan sebelum liga dihentikan karena PSSI dibekukan oleh FIFA.
Di level Asia, yakni Piala AFC, Djanur membawa Persib Bandung lolos ke babak 16 besar. Namun, langkah Persib terhenti di 16 besar setelah kalah 0-2 dari Hanoi T&T.
Di tangan Djanur, Persib menjuarai Piala Presiden 2015, turnamen yang digelar saat kompetisi vakum. Sebagai apresiasi, manajemen Persib pun menyekolahkan Djanur ke Italia selama beberapa bulan.
Namun, di tengah kompetisi musim 2017, Djanur memilih mundur. Keluarga dan tekanan bobotoh menjadi alasan Djanur pamit, tepatnya setelah tim dikalahkan Mitra Kukar (1-2) di Stadion Aji Imbut, Tenggarong, Sabtu (15/7/2017) pada pekan ke-15 Liga 1 2017.
"Saya mundur karena saya sudah tidak sanggup membawa prestasi Persib ke level yang semua diinginkan," ucap Djanur saat dihubungi Bola.com setelah pertandingan kala itu.
Djanur akhirnya menukangi PSMS Medan setelah lolos 16 besar. Ia menjadi pahlawan setelah berhasil membawa PSMS meraih runner-up dan promosi ke Liga 1.
Setelah mengarsiteki PSMS Medan, Djanur berlabuh ke Persebaya, lalu pada musim 2019 hingga saat ini dipercaya menjadi pelatih Barito Putera sampai sekarang.
Â
Advertisement