Bola.com, Kabupaten Bogor - Arema FC memulai kiprah di BRI Liga 1 2021/2022 dengan sebuah catatan merah ketika menghadapi PSM Makassar di Stadion Pakansari, Kabupaten Bogor, Minggu (5/9/2021). Gelandang Jayus Hariono tercatat sebagai pemain tercepat yang mendapatkan kartu merah.
Jayus Hariono diusir wasit ketika pertandingan baru berjalan tiga menit. Jayus terlihat oleh wasit memasang kakinya ke arah gelandang PSM Makassar, Sutanto Tan, ketika mencoba mengamankan bola.
Advertisement
Biasanya aksi seperti ini hanya mendapatkan kartu kuning di sepak bola Indonesia. Namun, wasit Agus Fauzan Arifin menilainya berbeda. Aksi Jayus sangat berbahaya sehingga dia mencabut kartu merah dari sakunya. Gelandang Arema FC itu sempat tidak percaya harus keluar lapangan begitu cepat.
Selama ini Jayus memang dikenal memiliki karakter permainan yang keras. Posisinya sebagai gelandang bertahan membuatnya harus sering berduel dengan pemain lawan demi menghentikan serangan lawan di lini tengah.
Jayus tak punya niat untuk mencelakai lawan. Bahkan pemain Arema FC pun sempat melancarkan protes kepada wasit untuk kartu merah yang diterima rekan setimnya dalam pertandingan ini.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Tak Mau Berkomentar
Sayangnya protes para pemain Arema FC tak bisa mengubah keputusan wasit. Jayus Hariono, dengan langkah yang gontai, harus meninggalkan lapangan begitu cepat.
Pelatih Arema FC, Eduardo Almeida, dan general manager Singo Edan, Ruddy Widodo, sempat menghampirinya dan menghiburnya sebelum sang pemain kembali ke ruang ganti.
Namun, Jayus Hariono enggan menanggapi insiden kartu merah cepatnya dalam pertandingan ini.
"Saya tidak bisa berkomentar," ujar pemain berusia 24 tahun itu.
Advertisement
Pembelaan Eduardo Almeida
Mengenai insiden tersebut, pelatih Arema FC, Eduardo Almeida, tidak ingin menyalahkan Jayus Hariono. Pelatih asal Portugal itu masih memaklumi apa yang terjadi di lapangan.
"Saya tidak berkomentar soal wasit. Tapi, yang saya lihat, terjadinya pelanggaran karena pemain sudah lama tidak merasakan euforia kompetisi. Saya pikir tidak ada niat jahat (dari Jayus), tapi semangat yang menggebu-gebu," ujar Eduardo Almeida.
Meski pelatih Arema FC itu melihat insiden tersebut sebagai semangat berlebih dari para pemainnya, tapi dalam laga ini wasit Agus Fauzan terlihat tidak pernah ragu mencabut kartu. Ada kesan sang pengadil lapangan melakukannya agar pemain lebih berhati-hati di lapangan.
Posisi Arema FC di BRI Liga 1 2021/2022
Advertisement