Sukses


BRI Liga 1: Anco Jansen dan Wiljan Pluim Sudah Tampil Optimal Bersama PSM, tapi Arema FC Lebih Cerdik

Bola.com, Makassar - PSM Makassar hanya mampu bermain imbang 1-1 menghadapi Arema FC yang bermain dengan 10 pemain pada laga pekan pertama BRI Liga 1 2021/2022 di Stadion Pakansari, Kabupaten Bogor, Minggu (5/9/2021). Mantan pelatih PSM, Syamsuddin Umar, menilai secara umum penampilan Juku Eja sudah baik meski gagal memenangkan pertandingan.

Dalam pertandingan tersebut, PSM Makassar sudah unggul jumlah pemain sejak menit keempat. Wasit mengeluarkan kartu merah kepada gelandang jangkar Arema FC, Jayus Hariono, yang melakukan pelanggaran keras terhadap gelandang PSM, Sutanto Tan.

Saat dihubungi Bola.com, Selasa (7/9/2021), mantan pelatih PSM, Syamsuddin Umar, menyatakan penampilan tim asuhan Milomir Seslija itu sudah baik.

Syamsuddin, yang pernah membawa PSM meraih trofi juara Perserikatan 1992 dan Liga Indonesia 1999/2000, mengakui tidak mudah bagi sebuah tim menghadapi lawan yang lebih fokus bertahan dan mengandalkan serangan balik cepat seperti yang dilakukan Arema FC dalam laga tersebut.

"Saya juga menilai dua pemain asing PSM, Anco Jansen dan Wiljan Pluim, sudah tampiloptimal. Tapi, memang Arema lebih cerdik," ujar Syamsuddin.

Khusus untuk Jansen, Syamsuddin melihat mantan striker NAC Breda itu kesulitan mendapatkan ruang di area 16 Arema FC. Itu tidak aneh karena Singo Edan memang menumpuk tujuh pemain di area tersebut.

Situasi yang dihadapi Jansen kian sulit karena dua penyerang sayap PSM Makassar ikut masuk ke kotak 16. Alhasil, Jansen mencoba bermain lebih melebar dan sesekali turun menjemput bola untuk memancing bek Arema FC keluar dari areanya. Namun, para pemain bertahan Arema cukup disiplin dan konsisten menunggu di area pertahanannya.

 

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Wiljan Pluim Masih Jadi Sosok Sentral

Sementara itu, bek sayap PSM Makassar pun tidak aktif membantu serangan. Zulkifli Syukur dan Abdul Rachman jarang terlihat melewati garis tengah dengan sesekali melepaskan umpan jauh yang mudah diantisipasi bek Arema FC.

"Namun, bisa jadi dua bek sayap PSM memilih opsi itu karena mewaspadai serangan balik Arema FC yang cepat dari sisi sayap plus pergerakan efektif Kushedya Hari Yudo dan Carlos Fortes," ujar Syamsuddin.

Begitu pun dengan Wiljan Pluim. Menurut Syamsuddin, gelandang asal Belanda itu tetap menjadi sosok sentral serangan PSM. Pergerakan dan umpan satu dua ala Pluim membantu Juku Eja lebih menguasai lini tengah.

"Tapi, hal ini tidak bisa menjadi ukuran bahwa PSM lebih dominan di tengah. Itu karena Arema terkesan tidak ingin bertarung di tengah karena fokus ke pertahanan," lanjutnya.

 

 

3 dari 4 halaman

Tambahan Dua Pemain Asing

Syamsuddin enggan berkomentar banyak mengenai rencana PSM Makassar mendatangkan dua pemain asing tambahan untuk melengkapi kuota yang ditetapkan PT Liga Indonesia Baru selaku operator kompetisi.

Seperti diketahui, ada dua nama yang santer beredar di kalangan media dan suporter, yaitu stoper Serif Hasic asal Bosnia, dan Ektur Talgat Uulu yang merupakan gelandang asal Kirgistan.

Menurut Syamsuddin, sejatinya materi pemain saat ini sudah terbilang lumayan. Terutama lini tengah yang dihuni Sutanto Tan, M. Arfan, Rasyid Bakri dan Wiljan Pluim.

"Tapi, mungkin pelatih dan manajemen PSM punya pertimbangan tersendiri. Mereka yang lebih tahu kebutuhan tim," tegas Syamsuddin.

Syamsuddin menambahkan dengan kompetisi menerapkan sistem seri bubble to bubble serta tanpa penonton, membuat pelatih harus bekerja keras menjaga kondisi psikologis pemainnya dan tentunya racikan strategi yang bagus dari pelatih.

"Sebagai insan sepak bola, saya bersyukur kompetisi bisa digelar. Semoga berlangsung lancar," pungkasnya.

4 dari 4 halaman

Posisi PSM di BRI Liga 1

Lebih Dekat

Video Populer

Foto Populer