Bola.com, Jakarta - PT Liga Indonesia Baru (LIB kemungkinan besar baru akan bisa menggelar Liga 2 2021 pada akhir September 2021 atau sebulan setelah BRI Liga 1 2021/2022 dimulai.
"Mudah-mudahan Liga 2 musim ini bisa diputar pada akhir September 2021," kata Direktur Utama PT LIB, Akhmad Hadian Lukita dinukil dari Antara.
Baca Juga
Advertisement
Lukita menjelaskan, pihaknya bersama PSSI masih menggodok format untuk Liga 2, termasuk sistem kompetisi dan pembagian grup untuk 24 peserta.
Lukita mengungkapkan, izin kepolisian untuk Liga 2 juga telah turun bersamaan dengan rekomendasi Mabes Polri untuk BRI Liga 1.
"Untuk izin kepolisian, sudah kami dapatkan berbarengan dengan izin untuk BRI Liga 1," imbuh pria penyuka Formula 1 tersebut.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Bidding Ulang
Sementara itu, Direktur Operasional PT LIB, Sudjarno menyatakan bahwa pihaknya akan melakukan bidding atau penawaran ulang tuan rumah babak penyisihan Liga 2.
"Kami akan melakukan bidding ulang untuk tuan rumah penyisihan grup Liga 2. Hari ini kami kirimkan surat kepada semua kontestan terkait itu," ujar Sudjarno.
Sebelumnya, PT LIB berencana memutar Liga 2 dengan format penyisihan grup dengan 24 peserta dibagi ke dalam empat grup.
"Formatnya nanti tidak jauh dari rencana awal. Kami akan menyampaikan format tersebut kepada klub," tutur mantan Kapolda Lampung ini.
Advertisement
8 Klub Sempat Berminat
Sebelumnya, delapan klub sempat berminat untuk menjadi tuan rumah Liga 2. Kedelapan tim tersebut meliputi PSMS Medan, Sriwijaya FC, Dewa United, PSCS Cilacap, Kalteng Putra, Persiba Balikpapan, PSPS Riau, dan Persis Solo.
"Harapan kami, klub-klubnya sudah ada saat manajer's meeting. Dalam rapat tersebut, kami juga akan membahas terkait hal lain Liga 2 seperti regulasi dan hak komersial," kata Sudjarno.
"Kami harus menuruti rekomendasi dari Koordinator PPKM. Kami wajib mematuhi ketentuan dari otoritas, apalagi tuan rumah kemungkinan berada di luar Pulau Jawa. Soal tempat nantinya juga fleksibel seperti BRI Liga 1," terang Sudjarno.