Bola.com, Jakarta - Komite Disiplin (Komdis) PSSI turun gunung untuk menangani kasus Syaiful Indra Cahya dan Zulham Zamrun. Kedua pemain AHHA PS Pati FC itu disebut melakukan pelanggaran berat Kode Disiplin PSSI.
Aksi brutal Syaiful Indra Cahya dan Zulham Zamrun mengundang amarah publik ketika AHHA PS Pati FC beruji coba dengan Persiraja Banda Aceh di Pancoran Soccer Field (PSF), Jakarta Selatan, Rabu (8/9/2021).
Baca Juga
Advertisement
Syaiful Indra Cahya melayangkan tendangan kungfu ke wajah pemain Persiraja, Muhammad Nadhiif. Sementara Zulham Zamrun, memicu keributan dengan winger lawan, Defri Rizki.
Keduanya juga diusir ke luar lapangan akibat kelakuannya pada partai uji tanding tersebut.
"PSSI akan menyelidiki kemungkinan-kemungkinan yang bisa dikenakan yaitu berupa sanksi tambahan di luar sanksi yang telah diberikan oleh wasit saat pertandingan," kata Ketua Komdis PSSI, Erwin Tobing dalam keterangannya.
"Sebab, pelanggaran yang dilakukan oleh Syaiful Indra Cahya dan Zulham Zamrun dikategorikan sebagai pelanggaran berat dalam Kode Disiplin," jelas Erwin Tobing.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Komdis Cari Cara Sanksi Syaiful Indra Cahya dan Zulham Zamrun
Namun, Komdis PSSI belum tentu dapat menghukum Syaiful Indra Cahya dan Zulham Zamrun. Sebab, pelanggaran keduanya terjadi di laga uji coba, bukan partai resmi dalam naungan PSSI.
"PSSI melalui Komdis akan menilai apakah laga AHHA PS Pati FC kontra Persiraja masuk ranah pelanggaran yang diatur dalam Kode Disiplin," tutur Erwin Tobing.
"Mengingat, partai tersebut adalah laga persahabatan yang hanya melibatkan kedua tim dan bukan merupakan pertandingan resmi," papar mantan anggota DPR RI periode 2014-2019 itu.
Advertisement
Contoh Buruk untuk Generasi Muda
Erwin Tobing menganggap perilaku Syaiful Indra Cahya dan Zulham Zamrun sebagai contoh buruk untuk generasi muda. Purnawirawan polisi berpangkat Irjen itu meminta AHHA PS Pati FC untuk menghukum keduanya dengan berat.
"Saya sangat menyayangkan dan tidak akan menoleransi gaya bermain brutal yang telah dipertontonkan Syaiful Indra Cahya dan Zulham Zamrun."
"Apa jadinya sepak bola kita jika pemain-pemain seperti itu, dengan gaya sepak bola brutalnya tetap diberikan kesempatan bermain di sepak bola Indonesia yang merupakan contih buruk untuk generasi muda."
"Saya menyarankan kepada AHHA PS Pati FC untuk menindak tegas keduanya. Saya mengimbau kepada tim untuk tidak merekrut pemain yang tidak menjunjung sporitivitas. Karena bermain sepak bola bukan hanya skill dan fisik yang bagus, melainkan menjunjung nilai-nilai sportivitas," ujar pria berusia 68 tahun itu.