Bola.com, Jakarta - Presiden Persiraja Banda Aceh, Nazaruddin Dek Gam, mengaku sudah mengirimkan surat resmi ke PSSI agar mengambil tindakan tegas kepada dua pemain AHHA PS Pati yang bermain brutal. Menurut Dek Gam, tindakan keduanya sangat memalukan karena berstatus pemain Tim Nasional Indonesia.
Dua pemain AHHA PS Pati yang bermain brutal adalah Syaiful Indra Cahya dan Zulham Zamrun. Keduanya bermain kasar ketika melakoni laga uji coba dengan Persiraja Banda Aceh di Pancoran Soccer Field (PSF), Senin (6/9/2021).
Baca Juga
Timnas Indonesia Gagal ke Semifinal Piala AFF 2024, PSSI: Pemain Sudah Tampil Maksimal
Skuad Timnas Indonesia yang Gagal di Piala AFF 2024 Awalnya Diproyeksikan untuk Pertahankan Medali Emas di SEA Games 2025
Cristian Gonzales Tawarkan Diri ke Erick Thohir Jadi Pelatih Striker Timnas Indonesia setelah Tersingkir dari Piala AFF 2024
Advertisement
AHHA PS Pati sudah memberikan sanksi kepada para pemainnya berupa pemulangan dari pemusatan latihan di Jakarta. Namun, Nazaruddin Dek Gam menyebut hal itu tak cukup.
"Kalau untuk sanksi dari AHHA PS Pati tidak cukup seperti itu. Saya sudah mengirim surat resmi kepada PSSI untuk menindak tegas kedua pemain tersebut," kata Nazaruddin Dek Gam dalam YouTube Akurasi TV.
"Alasannya karena kedua pemain tersebut merupakan pemain tim nasional sehingga sangat memalukan bagi kita. Mental kita itu sangat teruji di situ," ucap Dek Gam.
Permasalahan ini menyita perhatian publik karena dianggap tidak etis untuk laga uji coba antara dua klub elite Indonesia. Bahkan, permainan kasar yang terjadi dalam duel AHHA PS Pati melawan Persiraja Banda Aceh itu terendus sampai ke media Eropa.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Masih Kecewa
Nazaruddin Dek Gam juga masih kecewa dengan permainan keras AHHA PS Pati saat menghadapi Persiraja Banda Aceh. Dek Gam mengaku bingung akan kejadian tersebut karena AHHA PS Pati dan Persiraja tak punya sejarah rivalistas di kompetisi.
"Saya sangat kecewa dengan kejadian yang terjadi. Seharusnya, yang namanya laga persahabatan itu ya kita bersahabat. Herannya saya, di antara Persiraja dan AHHA PS Pati tidak pernah ketemu, akan tetapi kenapa duelnya itu terlalu keras?," ucap Dek Gam.
"Misalkan kami bertemu PSMS Medan, saya pikir wajar-wajar saja karena pernah berkompetisi di level yang sama. Akan tetapi ini saya rasa memang kelewatan," ujar Dek Gam.
Advertisement
Kena Semprot
Dek Gam juga kecewa dengan jajaran pelatih dan ofisial Persiraja Banda Aceh yang tidak menghentikan pertandingan ketika sudah berada dalam tensi tinggi. Bahkan, Dek Gam yang sedang berada di Aceh tahu akan insiden tersebut dari video yang viral di sosial media.
"Saya sedang ada di luar, bila ada di lapangan maka akan saya setop itu. Saya tidak tahu karena sedang di Aceh. Saya malah tahu dari video itu begitu viral," ucap Dek Gam.
"Saya reaksi dong dan marah sebagai pemilik klub yang membiayai mereka, membimbina mereka, dan menjaga kesehatan mereka."
"Tentu saja sebagai bapak mereka, saya sangat kecewa dan marah besar. Hari itu juga saya marahi semua termasuk Sekum (Sekretaris Umum), kenapa tidak kalian setop pertandingannya? Saya marahi mereka," tegas Dek Gam.
Simak Posisi Persiraja di BRI Liga 1
Advertisement