Sukses


BRI Liga 1: Curhat Evan Dimas dan Hansamu Yama Tentang Alasan Memilih Klub dan Bijak Hadapi Tudingan Suporter

Bola.com, Jakarta - Nama Evan Dimas Darmono dan Hansamu Yama Pranata mulai mencuat ketika membawa timnas U-19 meraih trofi juara Piala AFF U-19 pada 2013.

Pada laga final yang berlangsung di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, 22 September, skuad Garuda secara dramatis mengalahkan Vietnam via adu penalti dengan skor 7-6 setelah bermain tanpa gol pada waktu normal dan babak tambahan waktu.

Sukses timnas U-19 berlanjut dengan tampil apik di kualifikasi Piala Asia U-19 2014. Bertindak sebagai tuan rumah, tiga kemenangan disapu bersih, dan yang paling berkesan adalah keberhasilan mengalahkan Korea Selatan dengan skor 3-2.

Tiga gol kemenangan Indonesia pada laga final yang berlangsung di Stadion Gelora Bung Karno, 13 Oktober 2013 diborong oleh Evan. Indoneia pun lolos ke putaran final yang berlangsung di Myanmar.

Sayangnya, pada putaran final itu, taji Timnas Indonesia U-19 tak terlihat. Padahal, selama satu tahun persiapan, pelatih Indra Sjafri membawa anak asuhnya tur ke Indonesia, mendekatkan para pecinta Timnas U-19 kepada idolanya.

Indonesia berturut-turut menelan kekalahan dari Uzbekistan (1-3), Australia (0-1), dan Uni Emirat Arab (1-4). Indonesia pun tersingkir sebagai juru kunci grup B.

 

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Karier di Klub

Selepas dari ajang itu, Evan dan Hansamu berkiprah di klub. Evan bergabung di Persebaya ISL yang kemudian berganti nama menjadi Bhayangkara FC. Sedangkan Hansamu menerima tawaran manajemen Barito Putera.

Di level klub, Evan lebih beruntung dengan raihan juara Liga 1 2017 bersama Bhayangkara. Sukses itu membuat Evan dilirik klub Liga Super Malaysia, Selangor.

Dari Selangor, Evan kembali ke Indonesia dengan bergabung di Barito Putera. Namun, pada momen itu, Hansamu justru meninggalkan Barito dengan menerima tawaran manajemen Persebaya Surabaya jelang Liga 1 2019.

Keduanya akhirnya bisa kembali bermain satu tim pada 2021. Hansamu hengkang dari Persebaya, sedang Evan meninggalkan Persija Jakarta, klub yang dibelanya setelah pergi dari Barito.

3 dari 4 halaman

Alasan Berpindah Klub

Ketika bergabung di Bhayangkara, Evan dan Hansamu sempat jadi sorotan para suporter klub lama mereka yang terlanjur mencintai mereka. Terkait hal ini, keduanya puny alasan tersendiri.

"Bagi saya, hidup itu adalah pilihan. Termasuk memilih klub yang memberikan apa yang saya dan keluarga butuhkan," ungkap Evan yang diamini oleh Hansamu dalam channel YouTube Hamka Story 23.

Terkait kekecewaan suporter klub sebelumnya, keduanya berusaha bijak dalam menyikapinya. Menurut Evan, perasaan kecewa itu adalah hal yang wajar.

"Tapi, hal itu tak berlangsung lama. Mereka akhirnya bisa memahami pilihan saya. Sampai sat ini, hubungan saya dengan mereka tetap baik," terang Evan.

Kondisi serupa dialami Hansamu ketika meninggalkan Persebaya. Kembali satu tim dengan berkostum Bhayangkara FC, Evan dan Hansamu pun merenda asa membawa tim mereka itu meraih trofi juara BRI Liga 1 2021/2022.

"Sebagai pemain profesional, tentu kami ingin membawa Bhayangkara FC juara musim ini," pungkas keduanya.

4 dari 4 halaman

Intip Tim Favoritmu

Video Populer

Foto Populer