Bola.com, Malang - Pelatih Arema FC, Eduardo Almeida, mulai dihujani kritik. Hal itu tidak lepas dari hasil kurang memuaskan dalam tiga laga awal BRI Liga 1 2021/2022.
Dua kali bermain imbang dan sekali kalah membuat tim berjulukan Singo Edan itu terdampar di urutan ke-14 dalam klasemen sementara. Posisi Eduardo Almeida sebagai pelatih Arema FC pun rawan dicopot jika tidak segera mempersembahkan kemenangan.
Advertisement
Awang Karta, Aremania Korwil Kepanjen, melihat satu hal yang menandakan Almeida masih belum memahami kekuatan timnya, yaitu komposisi di lini depan.
"Saya amati dari tiga pertandingan awal, sepertinya pelatih tidak punya pakem di lini depan Arema FC. Kadang main dengan 1, 2, atau 3 striker. Komposisinya juga berubah terus. Tapi, semua belum ada hasilnya," ujar Awang Karta.
Berita video mini match PSS Sleman yang melakukan comeback saat menghadapi Arema FC pada pekan ketiga BRI Liga 1 2021/2022, Minggu (19/9/2021) malam hari WIB.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Skema Lini Depan Berubah Terus dalam 3 Laga Pertama
Almeida mencoba trisula Kushedya Hari Yudo, Carlos Fortes, dan Dedik Setiawan pada pekan pertama. Kemudian lebih ekstrem pada pekan kedua, di mana pelatih asal Portugal itu menambahkan M. Rafli yang membuat ada empat pemain bernaluri striker dipasang bersamaan. Namun, Rafli dan Yudo ditempatkan di area sayap.
Kemudian pada laga pekan ketiga, Eduardo Almeida memasangkan Fortes dan Yudo berduet di lini depan sejak menit pertama.
"Seperti masih coba-coba skema. Apa pada masa persiapan masih kurang waktu untuk mencoba formasinya? Kalau masih bereksperimen terus bisa membuat permainan tim tidak stabil," ujarnya.
Tumpulnya lini depan Arema FC memang di luar prediksi. Aremania sempat yakin dengan materi lini depan Arema FC yang sangat komplet dengan keberadaan Fortes, Dedik, Yudo, dan pemain lainnya.
Advertisement
Penyakit Sejak Piala Menpora
Sebenarnya permainan Arema FC sudah kurang menggigit sejak di Piala Menpora 2021. Waktu itu Arema mengakhiri turnamen sebagai juru kunci karena hanya meraih satu poin.
Arema FC hanay meraih hasil satu kali bermain imbang dan dua kali kalah. Tapi, waktu itu Singo Edan ditangani pelatih sementara, Kuncoro.
Ketika ditangani Eduardo Almeida, Arema FC sempat punya harapan tinggi. Apalagi bergabungnya pengusaha muda Gilang Widya Pramana membuat finansial Arema FC sangat aman.
Gaji pemain tidak sampai terlambat. Bonus juga mengalir lancar. Tapi, semua itu tak bisa membuat Arema langsung garang di BRI Liga 1 2021/2022.
Posisi Arema FC di BRI Liga 1 Saat Ini
Advertisement