Bola.com, Jakarta - Pelatih Barito Putera, Djadjang Nurdjaman tengah dalam tekanan berat. Dari empat laga perdana BRI Liga 1 2021/22, Laskar Antasari, julukan Barito Putera belum mampu mengemas kemenangan.
Rizky Pora dkk. dua kali takluk dari Persib Bandung dan Bali United. Sebelum akhirnya meraih poin perdana setelah mampu menahan imbang Borneo FC 1-1 dalam pertandingan bertajuk Derby Papadaan.
Baca Juga
BRI Liga 1: Dua Gol PSM Dianulir saat Hadapi PSIS, Bernardo Tavares Singgung Kinerja Wasit
Ribuan Bobotoh Tumpah Ruah Sambut Bus Persib yang Pulang dari Markas Persija Membawa Satu Poin
3 Momen Krusial Sepanjang Duel Persija Vs Persib di BRI Liga 1: Sikutan Berbahaya Simic hingga Maung Bandung Nyaris Comeback
Advertisement
Tetapi kekalahan telak atas Persikabo 1973 membuat kursinya kembali panas. Selain Barito Putera, hanya tersisa Arema FC dan Madura United yang belum mampu meraih kemenangan.
Awal musim yang tak sempurna memang sering dirasakan pelatih asal Majalengka tersebut. Hanya saat menangani Persib Bandung di Liga 1 2017, Djadjang Nurdjaman tak tersentuh kekalahan.
Selebihnya, hasil minor selalu menghiasi empat pertandingan Djadjang Nurdjaman di setiap awal musim kompetisi Liga 1. Tetapi satu angka dari empat laga awal yang didapatkannya kali ini, merupakan yang terburuk sepanjang karier kepelatihannya.
Wawancara Djadjang Nurdjaman mengenai karir kepelatihannya dan peluang Persib Bandung di Piala Presiden 2015.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Klub Mana Yang Terakhir Kali Pecat Djadjang Nurdjaman?
Setelah kegagalan di Persib Bandung dan PSMS Medan, Djadjang Nurdjaman menjajal peruntungannya bersama Persebaya Surabaya. Hadir pada pertengahan musim 2018, pelatih yang kini berusia 56 tahun itu diharapkan jadi juru selamat.
Kala itu, Persebaya Surabaya berada di peringkat ke-13 dengan 25 poin hasil dari enam kemenangan, tujuh hasil seri dan tujuh kekalahan dari 20 pertandingan. Tetapi berkat tangan dinginnya, klub kebanggaan arek-arek Suroboyo tersebut dibawa ke peringkat lima klasemen akhir.
Mendapat kepercayaan sejak awal musim 2019, Djadjang Nurdjaman dianggap tak mampu mengulang pencapaian tersebut. Apalagi, M. Hidayat dkk kerap bermain imbang di kandang.
Meskipun berada di peringkat tujuh klasemen sementara, manajemen Persebaya Surabaya memilih tetap mendepaknya. 18 poin yang diraihnya dalam 13 laga awal dianggap tak terlalu signifikan.
Advertisement
Mampukah Bertahan Hingga Akhir Series 1?
Barito Putera masih memiliki dua pertandingan tersisa di series pertama. Tetapi lawan yang bakal dihadapi memiliki rekor yang lebih mentereng dari mereka yang saat ini terbenam di dasar klasemen.
PSM Makassar jadi lawan selanjutnya di pekan kelima BRI Liga 1 2012/22. Saat ini, tim asuhan Milomir Seslija nyaman berada di peringkat ketiga setelah meraup dua kemenangan dan dua hasil imbang dengan jumlah pertandingan yang sama.
Setelah PSM Makassar, Barito Putera sudah ditunggu Bhayangkara FC yang juga berada dalam performa ciamik di awal musim. The Guardian, julukan Bhayangkara FC malah berada di peringkat kedua dengan sepuluh poin hasil dari tiga kemenangan dan satu hasil imbang.
Dengan dua lawan berat yang bakal dihadapi, bukan berarti peluang Barito Putera langsung tertutup. Jika Djadjang Nurdjaman mampu melewati dua laga ini dengan baik, setidaknya kursinya tetap aman hingga awal series kedua.