Bola.com, Jakarta - BRI Liga 1 2021/2022 sudah menyelesaikan empat pekan pertandingan. Sejauh ini, banyak kejutan yang terjadi.
Ketatnya persaingan di BRI Liga 1 2021/2022 membuat sejumlah klub elite menerima nasib yang kurang baik. Ada yang baru meraih satu kemenangan hingga ada yang sama sekali belum menang.
Advertisement
Perjalanan tim pada awal musim ini menjadi penilaian khusus terkait kinerja pelatihnya. Posisi mereka memang menjadi yang paling rawan dan berbahaya.
Apalagi klub Indonesia punya sejarah panjang dalam pemecatan pelatih. Pergantian pelatih dianggap sebagai solusi instan untuk mengembalikan kinerja tim.
Namun, belum ada pemecatan yang terjadi pada pelatih klub di BRI Liga 1 2021/2022. Hanya Mario Gomez yang memilih mengundurkan diri dari jabatan pelatih Borneo FC selepas pekan ketiga.
Bola.com memprediksi ada lima pelatih klub BRI Liga 1 2021/2022 yang saat ini nasibnya berada di ujung tanduk. Besar kemungkinan mereka bakal kehilangan jabatannya setelah pertandingan pekan kelima bila tak mampu menghadirkan perubahan. Siapa saja?
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
1. Eduardo Almeida
Eduardo Almeida menjadi satu-satunya pelatih asing yang kinerjanya mendapatkan sorotan di BRI Liga 1 2021/2022, karena Arema FC belum meraih kemenangan pada empat laga awal.
Arema FC mengumpulkan tiga poin hasil tiga kali imbang dan sekali kalah. Situasi itu membuat nasib Eduardo Almeida menjadi tanda tanya.
Laga melawan Persipura Jayapura, Rabu (29/9/2021), diyakini akan menentukan nasib Eduardo Almeida. Laga ini disebut menjadi panggung penghakiman buat pelatih asal Portugal itu.
Advertisement
2. Iwan Setiawan
Persela Lamongan tak kunjung meraih konsistensi di BRI Liga 1 2021/2022. Klub berjulukan Laskar Joko Tingkir itu hanya meraih tiga poin dari empat pertandingan.
Persela berada di urutan ke-15 klasemen sementara. Situasi ini membuat kualitas Iwan Setiawan sebagai pelatih dipertanyakan.
Laga melawan Persiraja Banda Aceh, Selasa (28/9/2021), diyakini akan menentukan nasib Iwan Setiawan. Bila kembali gagal meraih hasil maksimal, bukan hal yang mustahil Iwan Setiawan bakal menjadi pengangguran.
3. Hendri Susilo
Penampilan Persiraja Banda Aceh terbilang melempem pada awal musim BRI Liga 1 2021/2022. Klub berjulukan Laskar Rencong itu hanya mengumpulkan tiga poin hasil empat kali bertanding.
Hasil buruk itu membuat Persiraja berada di zona merah yakni urutan ke-16. Situasi memprihatinkan itu juga bakal berdampak buruk pada nasib Hendri Susilo sebagai pelatih.
Laga melawan Persela Lamongan, Selasa (28/9/2021), besar kemungkinan bakal menentukan nasib Hendri Susilo. Bila Persiraja kembali gagal meraih hasil maksimal, bukan hal yang mustahil Hendri Susilo bakal kehilangan pekerjaan.
Advertisement
4. Aji Santoso
Penampilan buruk yang dialami Persebaya Surabaya pada awal musim BRI Liga 1 2021/2022 membuat kinerja Aji Santoso mendapatkan sorotan.
Persebaya hanya mampu mengumpulkan tiga poin dari empat pertandingan di BRI Liga 1. Hasil buruk itu membuat Persebaya berada di zona merah yakni posisi ke-17 klasemen sementara.
Situasi ini juga menyeret posisi Aji Santoso sebagai pelatih. Laga pekan kelima melawan PSS Sleman, Rabu (29/9/2021), diprediksi akan menentukan kelanjutan nasib Aji Santoso sebagai pelatih Persebaya.
5. Djadjang Nurdjaman
Djadjang Nurdjaman menjadi pelatih yang nasibnya paling berbahaya pada BRI Liga 1 2021/2022, setelah Barito Putera menelan hasil buruk pada awal musim ini.
Barito Putera asuhan Djadjang Nurdjaman hanya mampu mengumpulkan satu poin dari empat pertandingan. Situasi itu membuat Barito Putera menghuni dasar klasemen sementara BRI Liga 1.
Laga melawan PSM Makassar, Senin (27/9/2021), diyakini menjadi panggung penghakiman buat Djadjang Nurdjaman. Bila tak menunjukkan tanda-tanda kebangkitan, besar kemungkinan posisinya sebagai pelatih Barito Putera akan digeser.
Advertisement