Bola.com, Malang - Arema FC masih terpuruk pada awal-awal BRI Liga 1 2021/2022. Empat pertandingan tanpa kemenangan sudah bisa memperlihatkan bahwa tim ini tidak sedang baik-baik saja.
Arema FC berada di peringkat ke-14 klasemen sementara BRI Liga 1 2021/2022, hasil dari tiga hasil imbang dan sekali kalah. Hal itu membuat Aremania bereaksi. Pelatih dan pemain pun dihujani kritik di media sosial.
Baca Juga
Advertisement
Mantan Wakil Manajer Arema FC, Lalu Mara Satriawangsa, ikut penasaran dengan apa yang terjadi saat ini. Pria yang menjabat sebagai direksi sekaligus wakil manajer Singo Edan pada musim 2019 itu mengamati permainan Arema FC pada pekan-pekan awal BRI Liga 1 2021/2022.
Terutama pertandingan imbang tanpa gol melawan PSIS Semarang di Stadion Madya, Senayan, Jakarta, Sabtu (25/9/2021). Dari teknis permainan Arema FC, Lalu Mara mencatatkan beberapa poin yang harus dibenahi.
Persoalan penyelesaian akhir bukan satu-satunya masalah di Arema FC. Ada beberapa hal lain yang membuat Singo Edan seret gol.
"Memang ada beberapa peluang yang seharusnya menjadi gol dalam pertandingan melawan PSIS, seperti Dedik Setiawan yang mendapat umpan dari Carlos Fortes. Tapi, tendangannya bisa ditepis kiper lawan. Sekilas permainan tim ini sudah cukup baik, tapi kalau ada pembenahan, bisa lebih maksimal," jelas pria yang juga pernah menjabat sebagai manajer Pelita Jaya itu.
Berikut ini poin yang bisa dibenahi Arema FC versi Lalu Mara Satriawangsa.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Tidak Cukup Modal Semangat
Dari empat laga yang sudah dijalani Arema FC di BRI Liga 1 2021/2022, hanya satu yang terlihat konsisten. Semangat juang pemain di lapangan memperlihatkan para pemain sangat ingin memetik kemenangan. Tujuannya tentu memberikan kepuasan tersendiri bagi suporter maupun manajemen.
"Saya melihat Arema tetap main dengan semangat yang luar biasa. Tapi, itu tidak cukup karena ada faktor lain yang membuat peluang menang lebih besar. Perlu kreativitas dan kecerdikan," jelas Lalu Mara.
Artinya, permainan Arema FC masih belum terlalu kreatif, terutama di lini tengah. Ini sebenarnya penting untuk membongkar pertahanan lawan.
Sebenarnya, dengan tampil penuh semangat seperti laga sebelumnya, mereka sudah punya sejumlah peluang emas. Tapi, jika main lebih kreatif, peluang yang didapatkan bisa lebih banyak lagi.
Advertisement
Lini Tengah Butuh Playmaker
Bicara soal bermain cerdik dan kreatif, intinya ada di lini tengah. Biasanya dibutuhkan seorang playmaker jenius agar kreativitas permainan bisa terjaga. Tidak hanya menyerang dari lebar lapangan, tapi juga terobosan dari lini tengah melalui sentuhan satu dua atau akselerasi pemain.
Saat ini yang paling sering dilakukan Arema FC adalah membangun serangan lewat sektor sayap. Sementara opsi lain belum banyak dilakukan.
"Kekurangan Arema FC di lini tengah, tidak ada playmaker. Hanif Sjahbandi tipikalnya itu breaker. Dia juga bagus dalam memotong serangan lawan. Renshi Yamaguchi tidak kelihatan sebagai pengatur ritme permainan," jelasnya.
Jika bisa mencari playmaker baru, tim pelatih harus lebih jeli melihat siapa pemain di dalam skuad saat ini yang bisa menjalankan tugas sebagai playmaker.
"Kalau Hanif, jangan dibebani lagi sebagai pengatur ritme permainan. Biar fokus sebagai breaker. Harus ada gelandang di depannya yang bisa membagi tugas sebagai playmaker," tegasnya.
Â
Tidak Perlu Kiper Asing
Banyak pihak menilai jika perekrutan terbaik Arema FC saat ini adalah kiper asing, Adilson Maringa. Ia sudah melakukan banyak sekali penyelamatan sejak pertandingan pekan pertama.
Namun, pemikiran lain diutarakan Lalu Mara. Ia justru menyayangkan satu slot pemain asing digunakan untuk penjaga gawang. Slot ini menurutnya bisa digunakan untuk mencari playmaker atau gelandang serang.
"Masih banyak kok kiper lokal yang bagus. Jadi slotnya bisa digunakan untuk mencari pemain asing," terangnya.
Musim ini Arema FC menjadi satu-satunya klub yang menggunakan kiper asing. Sementara 17 klub lain sepemikiran dengan Lalu Mara.
Â
Advertisement
Jangan Tergesa-gesa Mengganti Pelatih
Sejak Arema FC kalah dari PSS Sleman pada pekan ketiga BRI Liga 1 2021/2022, Aremania mulai berteriak agar manajemen mencopot jabatan Eduardo Almeida sebagai pelatih kepala. Pelatih asal Portugal itu yang bertanggung jawab atas hasil yang diraih Singo Edan.
Namun, bagi Lalu Mara mengganti pelatih bukan sebuah solusi.
"Jangan buru-buru ganti pelatih. Itu bukan solusi. Malah bisa menciptakan persoalan baru," tegasnya.
Jika menarik pelatih baru, biasanya adaptasi harus dilakukan lagi, antara tim yang sudah terbentuk dengan karakter pelatih.
Jadi pembenahan yang dilakukan harus dari permainan tim dulu. Jika memang sudah mentok, mengganti pelatih bisa menjadi opsi terakhir.
"Baru kalah satu kali kan? Semoga ke depan bisa memetik kemenangan," tegasnya.
Â
Posisi Arema FC Saat Ini
Advertisement