Bola.com, Jakarta - Persipura Jayapura akan bersua Arema FC pada laga pekan kelima BRI Liga 1 di Stadion Madya Senayan, Jakarta, Rabu (29/9/2021) sore WIB. Duel ini jadi ajang adu taktik Jacksen F. Tiago di kubu Persipura versus Eduardo Almeida di Arema.
Jika melihat kondisi internal di tim, Jacksen punya modal lebih bagus. Pasalnya, grafik permainan Persipura di BRI Liga 1 musim ini mulai menanjak.
Baca Juga
Advertisement
Persipura baru memetik kemenangan pertama pada pekan keempat melawan Persiraja Banda Aceh dengan skor 2-1. Sebelumnya, mereka menahan 0-0 Persija Jakarta, serta kalah dari Persita Tangerang (2-1) dan Persela Lamongan (1-0) dalam dua laga awal liga.
Ini membuktikan bagaimana Jacksen dengan cepat membangkitkan mental anak buahnya. Secara permainan, Donny Monim dkk. juga mengalami peningkatan.
Berbeda dengan Arema FC, Almeida sampai pekan keempat belum mampu membawa timnya meraih kemenangan. Tim Singo Edan meraih tiga hasil imbang dan sekali kalah.
Almeida punya persoalan akut dengan penyelesaian akhir Dedik Setiawan dkk. Setiap laga, banyak peluang emas yang terbuang sia-sia.
Dari perbedaan tersebut bisa dibilang pelatih Persipura Jayapura, Jacksen F. Tiago punya kepercayaan diri lebih baik. Pengalaman melatih belasan tahun di Indonesia tentu jadi salah satu penentunya. Dia hapal betul seperti apa kekuatan lawan-lawannya di Liga 1.
Â
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Tampil Berbeda
Pada musim ini, Persipura Jayapura juga tampil berbeda. Mereka lebih banyak diperkuat pemain-pemain muda, seperti Gunansar Mandowen, Todd Ferre, Ramai Rumakiek, Irsan Lestaluhu dan lainnya yang dipersiapkan jadi tulang punggung tim.
Jacksen sangat percaya diri memberikan kesempatan kepada barisan pemain muda itu. Pelajaran dua kali kekalahan pada awal musim ternyata bisa jadi pelecut untuk bangkit.
Selain itu, Jacksen paham betul potensi pemain asal Papua. Lantaran sudah dua periode dia menangani Persipura, yakni musim 2008-2014 dan 2019 sampai sekarang.
Jacksen F. Tiago juga mengambil keputusan berani dengan mencoret dua pemain senior, Boaz Solossa dan Yustinus Pae. Keduanya dicoret dari Persipura karena alasan indisipliner.
"Musim ini kami seperti membangun kekuatan dari tim yang baru," kata Jacksen.
Â
Advertisement
Almeida Masih Kesulitan di Arema
Sementara itu, Almeida jangankan menganalisa permainan lawan. Menyusun komposisi pemain di tengah dan depan sudah membuatnya seperti kesulitan.
Jadi setiap laga selalu ada perubahan. Hanya kuartet lini belakang dan kiper, yang sudah pakem. Pelatih asal Portugal itu juga dalam tekanan Aremania. Empat laga tanpa kemenangan membuat tuntutan kepadanya untuk mundur semakin besar. Sebenarnya bukan hanya Almeida yang dapat tekanan dari suporternya.
Jacksen F. Tiago juga mendapatkannya setelah dua laga awal menelan kekalahan. Namun, dia menyikapinya dengan bijak, dan memberikan penjelasan jika timnya masih butuh waktu.
Â
Terlambat Panas
Kagagalan Persipura meraih kemenangan dalam dua laga awal karena terlambat panas. Hal tersebut adalah dampak dari PPKM (Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat), sehingga membuat Persipura tak bisa menggelar uji coba.
Bagi Jacksen, kritikan yang didapat adalah sebuah hal yang dirindukan dalam kompetisi.
Berbeda dengan Almeida, dia mengaku respek dengan keinginan Aremania agar timnya segera menang. Tetapi, Almeida mematikan kolom komentar di akun Instagramnya.
Di akun media sosialnya tersebut, banyak Aremania yang memberikan kritikan sekaligus cacian di kolom komentar.
Advertisement