Bola.com, Jakarta - Pelatih Persela Lamongan, Iwan Setiawan, menganggap pertandingan menghadapi Persiraja Banda Aceh merupakan pertarungan tekad. Kebetulan, kedua tim sama-sama tercecer di zona degradasi dengan raihan tiga poin dari empat laga perdana.
Pertandingan yang bakal berlangsung di Stadion Pakansari, Bogor, Selasa (28/9/2021) sore WIB, dipastikan bakal jadi duel yang sengit. Satu kemenangan lainnya akan sangat berarti bagi kedua tim untuk keluar dari keterpurukan.
Advertisement
"Barangkali semua sepakat bila Persiraja adalah sebuah tim yang tak bisa dianggap remeh. Mereka punya karakter yang cukup kuat dalam hal militansi. Jadi rasanya perlu kerja keras untuk menggapai poin maksimal saat ketemu mereka dan ini bukan hal mudah," ungkap Iwan Setiawan.
Dalam laga itu, Persiraja dipastikan tampil tanpa Paulo Henrique. Pencetak gol terbanyak di BRI Liga 1 ini harus absen karena akumulasi kartu lantaran telah mengantongi tiga kartu kuning.
Meski begitu, Iwan Setiawan tidak mau menganggap remeh tim lawan. Menurutnya, masih banyak pemain Persiraja Banda Aceh yang berpeluang menyakiti Persela Lamongan dalam laga nanti.
"Persiraja bukan hanya dia. Ada beberapa pemain lain, seperti Defri Rizky yang selalu jadi penyuplai bola yang baik. Seorang Fullback kanan, saya ingat dia menciptakan dua atau tiga assist untuk Henrique. Poin-poin ini yang perlu diwaspadai dari Persiraja," jelas pelatih Persela Lamongan itu.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Memuji Karakter Permainan Persiraja
Pelatih kelahiran Aceh ini tentu paham betul bagaimana karakter permainan klub dari kota asalnya ini. Apalagi sosok Hendri Susilo pula yang membawa Persiraja meraih tiket promosi ke Liga 1.
Sebagai pelatih yang lebih senior, Iwan Setiawan tak sungkan memuji Hendri Susilo. Baginya, karakter orang-orang Aceh berhasil terlihat jelas dalam gaya permainan Persiraja saat ini.
"Saya melihat saat Persiraja berhasil promosi ke Liga 1, gaya permainan Persiraja di tangan Hendri Susilo itu menurut saya kuat sekali chemistry-nya dengan karakter orang Aceh," ujar Iwan memuji Hendri Susilo.
"Kekuatan tim ini adalah punya jiwa militansi yang luar biasa. Makanya jangan heran perang terpanjang adalah Perang Aceh, dari 1873 sampai 1904. Orang Aceh adalah tipikal orang yang suka 'perang'. Jadi konflik adalah hal yang biasa untuk orang Aceh," jelas pelatih Persela Lamongan itu.
Advertisement
Persela Dituntut Tampil Tanpa Beban
Mengingat betapa penting pertandingan ini bagi nasib kedua tim, tentu tekanan mental bakal menghinggapi penggawa Persela Lamongan. Namun, bagi Iwan Setiawan, kedua tim memiliki peluang yang sama besar untuk memenangkan pertandingan.
Peluang memenangkan pertandingan bakal berkurang jika anak asuhnya malah terbebani sebelum laga. Iwan Setiawan berharap anak asuhnya menyiapkan mental mereka bertarung dengan spartan menghadapi Persiraja.
"Saya sampaikan kepada tim, hati-hati untuk laga nanti. Orang Aceh punya tipikal yang cepat dan tidak mau kalah. Mereka punya daya juang hebat. Artinya, Persela juga harus bisa mengimbangi itu," terang Iwan.
"Jadi paling tidak nilai motivasinya sama-sama tinggi. Tinggal kita beradu dalam hal taktikal. Siapa yang lebih baik, lebih fokus, dan lebih siap, itu yang akan memenangkan pertandingan," tandasnya.
Posisi Persela di BRI Liga 1
Advertisement