Sukses


Persela Berada di Zona Merah BRI Liga 1, Iwan Setiawan Menjadikan Tekanan sebagai Motivasi

Bola.com, Jakarta - Pelatih Persela Lamongan, Iwan Setiawan, menganggap biasa tekanan di dunia sepak bola. Baginya itu merupakan hal yang lazim dan tak perlu dibesar-besarkan.

Saat ini, klub berjuluk Laskar Joko Tingkir itu berada di peringkat ke-17 dari 18 tim peserta. Hanya selisih gol yang membedakan mereka dengan Persebaya Surabaya yang berada di dasar klasemen dengan poin yang sama.

Persela Lamongan hanya sanggup meraih satu kemenangan saat menghadapi Persipura Jayapura pada pertandingan pekan kedua BRI Liga 1 2021/2022. Sementara tiga pertandingan lainnya berakhir kekecewaan.

"Kalau kami cerita, tekanan itu adalah hal biasa yang setiap tahun kami alami sesuai profesi saya sebagai pelatih. Apalagi ini sepak bola Indonesia, yang menurut saya, perlu mendapatkan edukasi di dalam sepak bola yang benar," ujarnya.

"Kalau boleh jujur pada saat ini, atmosfer sepak bola kita belum mencapai ke titik itu. Artinya, bagaimana sikap dewasa kita menghadapi tekanan-tekanan yang kami alami sebagai pelatih di Indonesia," lanjut Iwan.

Meski begitu, pelatih asal Aceh ini memastikan tak akan menyepelekan setiap tekanan yang mengarah kepadanya. Baginya, hal tersebut merupakan sebuah tambahan motivasi untuk bisa keluar dari posisi yang tak menyenangkan seperti sekarang.

"Mudah-mudahan saya bisa merespons dengan baik tekanan ini. Mudah-mudahan, ini bisa menjadi cambuk untuk membawa Persela ke tempat yang lebih baik," jelas pelatih Persela Lamongan itu.

 

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Membangun Konsep Permainan Persela

Memiliki banyak pemain muda, Persela Lamongan tentu menjadi kesulitan tersendiri dalam mengarungi kompetisi. Mantan pelatih Persebaya Surabaya tersebut mengakui bila fokusnya saat ini adalah membangun strategi permainan.

Dengan mayoritas skuad yang masih hijau, tentu butuh waktu bagi tim pelatih untuk mematangkan pemain. Terlebih mengarahkan sang pemain untuk bisa bekerja sesuai dengan strategi yang diterapkan.

"Inilah yang jadi persoalan kami sebagai tim pelatih. Pada saat kami bekerja dengan banyak pemain muda, saya selalu sampaikan ke tim bahwa ibaratnya sebagai pelatih, kami ini membangun konsep strategi," jelasnya.

Dalam empat pertandingan yang telah dijalani, Persela kerap kali kesulitan membongkar permainan lawan. Pemain terkesan terburu-buru saat menguasai bola dan justru membuat bola berpindah penguasaan dengan mudah.

 

3 dari 4 halaman

Tak Melulu Soal Hasil

Harus diakui, untuk menghasilkan tim berkualitas wahid dibutuhkan waktu yang tidak sebentar. Proses yang panjang inilah yang kadang tidak bisa dimengerti oleh para penggemar.

Untuk level kompetisi elite seperti BRI Liga 1 2021/22, membangun proses permainan sama pentingnya dengan meraih hasil positif. Tanpa proses yang baik, kemenangan yang diimpikan bakal sulit diraih.

"Memang saya setuju hasil adalah yang terpenting dari yang penting, bukan proses permainan. Tapi, jujur saja, kami di sini sampai bisa dinilai baik (mendominasi statistik kontra Persija Jakarta) karena kami membangun proses gaya bermain untuk mendapatkan hasil," jelas Iwan.

"Tapi, saat ini kami belum beruntung. Kami hanya bisa mendapatkan proses bermain yang baik. Kami belum dapat hasil yang baik. Jadi seperti itu," tandas pelatih Persela Lamongan itu.

4 dari 4 halaman

Posisi Persela di BRI Liga 1 2021/2022

Video Populer

Foto Populer