Bola.com, Bandung - Aksi kecewa Bobotoh mulai menyeruak terhadap tim Persib Bandung setelah melewati tiga pertandingan hanya mampu berakhir seri secara berturut-turut di BRI Liga 1 2021/2022.
Persib Bandung ditahan imbang oleh 10 pemain Bali United (2-2), kemudian mengakhiri laga kontra Borneo FC dengan skor kacamata. Terakhir, Supardi dkk. juga harus puas bermain seri lawan Persikabo 1973 (0-0).
Baca Juga
Advertisement
Sebelum berlaga di Stadion Wibawa Mukti, Persib disambut dengan bentangan spanduk di depan stadion dengan tulisan "Skuad mewah taktik rendah, mental lemah", "Seri=kalah" kemudian "This is Persib, draw not culture".
Hasil imbang tanpa gol lawan Persikabo 1973 menjadi puncak kekecewaan bagi sebagian bobotoh, dimana bus rombongan tim sempat dicaci maki dengan umpatan kata-kata yang tidak pantas.
Tak hanya itu, usai keluar dari gerbang tol Pasteur, Kota Bandung, bus rombongan Persib sempat diadang oleh sekelompok orang karena tidak puas dengan hasil tiga kali seri, meski kompetisi BRI Liga 1 ini masih panjang.
Kursi pelatih Robert Alberts pun mulai digoyang. Nada negatif dengan menyuarakan "Robert Out" semakin ramai di media sosial. Bahkan kata-kata "miskin taktik" juga dialamatkan kepada pelatih Persib Bandung asal Belanda itu.
Â
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Wajar, tapi Jangan Sampai Kurang Ajar
Salah satu pentolan bobotoh, Asep Ucok menilai wajar jika sebagian bobotoh menyuarakan kekecewaannya karena Persib hanya bermain imbang dalam tiga pertandingan secara berturut-turut.
"Kalau bobotoh sejati wajar kecewa karena memang Persib hanya bermain imbang dalam tiga pertandingan berturut-turut. Jadi itu wajar untuk motivasi dan pelecut untuk pemain," jelas Asep Ucok saat ditemui Bola.com, Rabu (29/9/2021) di Bandung.
Namun, sayangnya lanjut mantan pengurus Viking ini aksi kekecewaan bobotoh itu dikemas dengan bahasa yang tidak pantas. "Memang itu karena karakter garis keras ya, tapi saya menyayangkan kalau sampai ada pelemparan flare ke ke bawah bis rombongan tim," ucap Asep Ucok.
Disinggung aksi pengadangan bus rombogan tim Persib di jembatan Pasopati Bandung, menurut Asep Ucok juga hal yang wajar dan normal. Hal itu lanjut dia merupakan bentuk sambutan dengan penuh emosi," ujarnya.
Dikatakan Asep Ucok, sambutan bobotoh terhadap Persib memang kerap terjadi baik disaat Persib menang, seri dan kalah, hanya saja sambutannya akan berbeda-beda, tergantung dari hasil pertandingan Persib.
"Tetapi kalau melihat aksi boboth disaat Persib ke luar stadion, saya pribadi masih tanda tanya apakah itu benar bobotoh atau justru bukan bobotoh," ucap Asep Ucok.
Â
Advertisement
Buktikan!
Namun, yang pasti tambah Asep Ucok, Persib harus bisa merubah keadaan dan membuktikan diri saat lawan PSM Makassar, terlebih ditangani oleh pelatih yang sudah berpengalaman dan mengenal karakter sepak bola Indonesia.
"Selain itu, pemain-pemain Persib sekarang berkelas dengan pelatih yang berkelas juga, jadi apa yang kurang? Masa imbang terus," cetus Asep Ucok mengakhiri.
Posisi Persib saat Ini
Advertisement