Bola.com, Jakarta - Arema FC berhasil memetik kemenangan pertama di BRI Liga 1 2021. Tim berjuluk Singo Edan ini baru bisa meraihnya di pekan ke lima saat menghadapi Persipura Jayapura, di Stadion Madya, Senayan, Jakarta, Rabu (29/9/2021).
Arema FC menang tipis 1-0 berkat gol Carlos Fortes pada awal babak pertama. Diego Michiels dkk. sanggup memertahankan keunggulan hingga laga berakhir.
Baca Juga
Advertisement
Kebahagiaan tentu dirasakan pemain dan pelatih tim berjulukan Singo Edan ini. Namun saat sesi konferensi pers, pelatih Arema FC, Eduardo Almeida masih sempat memberikan jawaban sinis.
Ia mendapat pertanyaan kemungkinan merotasi pemain ketika Arema FC dapat jadwal padat. Yakni pekan empat sampai enam. Arema menjalani tiga laga dalam 9 hari.
"Tadi (lawan Persipura) ada lima pergantian pemain yang dilakukan. Saya heran, nanti saat kalah, kenapa melakukan rotasi. Tapi giliran menang, malah ditanya kenapa tidak rotasi. Nanti pasti akan ada waktunya (untuk rotasi)," jelas pelatih asal Portugal ini.
Â
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Pergantian Pemain Tak Melulu Bagus
Saat lawan Persipura, Arema memainkan M. Rafli, Feby Eka, Jayus Hariono, Ridwan Tawainella dan Diego Michiels. Mereka dimasukkan untuk menyegarkan timnya.
Namun pergantian yang dilakukan Almeida tidak semuanya berhasil. M. Rafli misalnya, ketajamannya tidak terlihat. Justru ketika Dedik Setiawan masih di lapangan, banyak peluang yang didapatkan.
Apapun itu, kemenangan perdana ini wajib dirayakan dengan suka cita. Arema FC pun berhasil meraih enam poin dari lima pertandingan yang telah dijalani.
Â
Advertisement
Bukan yang Pertama
Sebenarnya ini bukan kali pertama mantan pelatih Semen Padang itu sinis menjawab pertanyaan. Sama seperti ketika dia disodori pertanyaan soal kemungkinan pemain muda diturunkan.
Sejak awal melatih Arema, Almeida mengaku tidak suka memberikan jawaban untuk pertanyaan strategi yang mendalam tentang timnya karena itu dianggap sebagai rahasia dapur tim pelatih. Dia juga enggan berkomentar soal individu atau evaluasi anak buahnya.
Sepertinya bukan hanya di Arema dia punya kebiasaan seperti itu. Namun saat melatih Semen Padang (2019) atau tim lainnya Almeida menerapkan hal yang sama.
Bisa jadi itu dilakukan untuk menjaga kondisi tim. Dia memandang semua yang diraih timnya berkat kerjasama antar pemain. Bukan karena satu atau dua pemain saja.
Posisi Arema FC saat Ini
Advertisement