Bola.com, Sleman - Beredar kabar di media sosial manajemen PSS Sleman bersedia memecat pelatih Dejan Antonic dengan syarat memindahkan tim berjuluk Super Elja itu dari Sleman. Bupati Kustini Sri Purnomo pun harus turun tangan.
Bersama Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, Kustini Sri Purnomo menghubungi Direktur Utama PSS Sleman, Marco Gracia Paulo untuk mengonfirmasi rumor yang telah meluas di Twitter tersebut.
Baca Juga
Advertisement
Lewat akun Twitternya, @KustiniKSP, Kustini Sri Purnomo, mengunggah video tengah menelepon Marco Gracia Paulo ditemani oleh Danang Maharsa pada Jumat (1/10/2021).
"Saya mohon maaf atas statement saya. Karena mohon dimaklumi konteksnya selama dua hari belakangan tidak tidur dengan tekanan-tekanan seperti ini, jadinya keluar seperti itu," ucap Marco Gracia Paulo membuka pembicaraannya dengan Kustini Sri Purnomo.
"Namun, tidak ada sama sekali rencana seperti itu. Kami seperti komitmen di awal, pokoknya PSS Sleman pasti punya Sleman," jelas mantan bos Pelita Bandung Raya (PBR) dan Badak Lampung tersebut.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Minta Marco Gracia Paulo untuk Minta Maaf
Kustini Sri Purnomo mendesak Marco Gracia Paulo untuk meminta maaf kepada suporter PSS dan warga Sleman buntut dari kegaduhan ini.
"Mas Marco tahu toh bahwa PSS adalah kebanggaan warga Sleman. Saya berharap kamu minta maaf kepada warga Sleman," kata Kustini Sri Purnomo. "Siap, Bu," balas Marco Gracia Paulo.
Kustini Sri Purnomo juga menagih evaluasi Marco Gracia Paulo atas Dejan Antonic imbas dari keterpurukan PSS Sleman di musim ini.
Hingga pekan kelima BRI Liga 1, PSS terpuruk di peringkat ke-15 alias satu strip di atas ambang zona degradasi akibat menelan tiga kekalahan, sekali seri, dan sekali menang.
"Dengan pelatih bagaimana? Dejan?" tanya Kustini Sri Purnomo.
"Pokoknya tetap kami evaluasi. Pasti. Kami cuma perlu waktu sedikit. Sebentar lagi kami naik klasemen kok Bu. Kami tetap menargetkan lima besar," timpal Marco Gracia Paulo.
"Kami percaya kami bisa meraih target itu. Memang sayang kami kehilangan poin di awal musim, tapi bukan berarti mengubah tujuan kami. Tidak sama sekali. Kami memang memulainya terlambat. Ini baru pekan keempat kompetisi. Sementara untuk menaikkan periodesasi kondisi fisik anak-anak itu minimal satu setengah bulan," jelasnya.
Kustini Sri Purnomo juga meminta Marco Gracia Paulo untuk memberikan tenggat waktu kepada Dejan Antonic.
"Rencananya, deadline untuk pelatihnya kapan?" ucapnya. "Kami lihat pada seri kedua BRI Liga 1. Kalau seri kedua tidak dapat hasil, pasti kami akan ambil tindakan," balas Marco Gracia Paulo.
Advertisement
Tagar Out Bertebaran di Twitter
Sebelumnya, tagar #ArthurOut trending di Twitter pada Jumat (1/10/2021) sore WIB. Maksud dari #ArthurOut ini adalah tuntutan dari suporter PSS untuk mengeluarkan Arthur Irawan dari tim berjuluk Super Elja itu.
Selain mendesak Arthur Irawan, suporter juga meminta Marco Gracia Paulo dan Dejan Antonic untuk meninggalkan tim berjuluk Super Elja itu.
Selain menyeruakan keresahan di media sosial, suporter PSS juga turun ke jalan.
Sejumlah video bertebaran di Twitter ketika para pendukung PSS berkumpul untuk mencari jalan keluar demi menyelamatkan Super Elja dari krisis.
Kustini Sri Purnomo Menelepon Marco Gracia Paulo
Sore ini saya menelfon pak Marco. Poin-poin penting yang saya tekankan ada di dalam video ini, monggo disimak..#kustinisripurnomo #PSS #ale pic.twitter.com/Ga4mW4ArZR
— Kustini Sri Purnomo (@KustiniKSP) October 1, 2021
Advertisement