Bola.com, Surabaya - Performa Persebaya Surabaya yang di bawah harapan memunculkan wacana pemecatan sang pelatih Aji Santoso. Terdapat kelompok suporter Persebaya yang menilai pelatih berusia 51 tahun itu gagal membawa timnya meraih hasil yang diharapkan.
Tim berjulukan Bajul Ijo itu mengakhiri seri pertama BRI Liga 1 2021/2022 dengan hasil yang jauh dari harapan. Mereka kini menduduki peringkat ke-12 klasemen sementara dengan raihan enam poin hasil dua kali menang dan empat kali kalah dalam enam pertandingan.
Baca Juga
Advertisement
Persebaya bahkan berstatus sebagai tim dengan pertahanan paling buruk. Tim asal Kota Pahlawan tersebut telah kebobolan 12 gol. Artinya, rata-rata mereka kebobolan dua gol dalam setiap pertandingan.
Masalah lini belakang Persebaya beragam. Satu di antaranya adalah kurang disiplinnya para pemain bertahan. Pelatih Aji Santoso mengakui bahwa kebanyakan gol yang bersarang ke gawang timnya merupakan hasil kesalahan pemainnya sendiri.
Lalu, tim berjulukan Bajul Ijo itu sempat mengalami krisis pemain bertahan. Dua nama, yakni bek kanan Koko Ari Araya dan kiper Satria Tama, sudah abasen sejak pekan pertama akibat cedera panjang yang membekap mereka.
Belum lagi, nama-nama lain yang juga mendapat panggilan Timnas Indonesia seperti Ernando Ari Sutaryadi, Rizky Ridho, Rachmat Irianto, dan Ricky Kambuaya. Absennya nama-nama ini menggerus kekuatan Persebaya.
Bek asing Alie Sesay juga masih belum menampilkan performa konsisten. Dia bahkan sempat diparkir saat timnya kalah 0-1 dari Bhayangkara FC di pekan keempat. Terakhir, pemain jebolan liga Inggris itu mengalami cedera saat Persebaya Surabaya takluk dari PSIS Semarang di pekan keenam.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Didesak Mundur
Situasi ini sempat membuat nama Aji didesak mundur oleh suporter Persebaya Surabaya, Bonek. Tagar AjiOut di media sosial juga menggema saat kalah menelan dua kekalahan beruntun dari PSM dan Bhayangkara. Beruntung, Persebaya mampu menekuk PSS Sleman dengan skor 3-1 di pekan kelima.
Tapi, laga terbaru saat kalah 2-3 dari PSIS membuat nama Aji Santoso kembali mendapat tekanan dari Bonek. Menelan empat kekalahan dari enam pertandingan sudah tentu hasil yang buruk untuk tim sebesar Persebaya.
Masalahnya, siapa penggantinya jika Aji Santoso hengkang, entah dipecat manajemen Persebaya atau memilih mundur? Nyaris tak ada nama yang layak untuk menggantikannya dalam situasi seperti ini.
Seorang tokoh Bonek, Jovan Tridianto, mempertanyakan hal itu jika pelatih asli Malang itu benar-benar memilih pergi. Meski diliputi hasil minor, Persebaya arahan Aji tetap mampu menunjukkan peningkatan permainan.
“Bukannya Azrul (Presiden Persebaya) yang bilang target Persebaya bukan juara? Kenapa Aji Santoso disuruh keluar? Aji Santoso tetaplah legenda Persebaya sejak saya masih kecil,” tulis pria yang akrab disapa Joe itu dalam akun instagram @joeberengsek.
Aji Santoso memang istimewa di mata Bonek. Dia merupakan kapten tim saat Persebaya merengkuh trofi Liga Indonesia 1996-1997.
Saat berkarier sebagai pelatih, dia memilih menangani Persebaya 1927 dalam kondisi dualisme. Aji membawa tim Bajul Ijo menduduki puncak klasemen sampai pekan ke-18 LPI 2011 sebelum akhirnya kompetisi dihentikan karena ilegal.
Dia juga menjadi pelatih pengganti di Liga 1 2019 dalam kondisi Persebaya terseok-seok. Dari peringkat kesembilan klasemen sementara saat Aji masuk, Persebaya kemudian dibuatnya melesat ke posisi runner-up klasemen akhir di bawah Bali United.
“Saya ingin menghargai Aji sebagai sosok yang berjasa buat Persebaya. Lagipula, perlu proses untuk membuat Persebaya kembali bersaing di papan atas. Enam pertandingan itu waktu yang sebentar dan tidak bisa jadi patokan,” kata Joe kepada Bola.com, Selasa (5/10/2021).
“Saya tidak ingin terjebak pada wacana pemecatan Aji Santoso. Menurut saya, kinerjanya sudah bagus dengan permainan yang semakin membai, perlu waktu. Aji sudah cocok dan paham karakter Persebaya,” imbuh Joe.
Tapi, menjadikan status Aji Santoso yang merupakan legenda hidup klub sebagai alasan bertahan tentu kurang tepat. Sehebat apapun seorang pelatih, suporter akan menuntutnya untuk memberi prestasi kepada tim kebanggannya.
Pertanyaan masih kembali ke kondisi jika Aji Santoso pergi, siapa penggantinya? Aji adalah sosok yang amat mafhum dengan karakter khas Persebaya. Tentu dia memerlukan proses untuk bisa membawa Persebaya naik ke papan atas.
Tokoh Bonek lainnya, Andie Peci, juga mempertanyakan suara kelompok Bonek yang menuntut Aji hengkang dari Persebaya.
“Tak perlu bikin tagar AjiOut, Aji bawa Persebaya jadi runner-up kompetisi sebelumnya. Secara umum ini murni kebijakan Azrul Ananda sebagai presiden klub. Jikapun Persebaya harus degradasi, terima dengan apa adanya. Biasa saja,” tulisnya dalam akun twitter @andiepeci.
Advertisement
Siapa Penggantinya?
Senada seperti Joe, pernyataan Andie Peci itu cukup beralasan mengingat Azrul Ananda, sang presiden klub, telah mengungkapkan bahwa Persebaya tidak memasang target juara di musim ini.
Menariknya, keterpurukan Persebaya “diimbangi” dengan berstatus sebagai tim dengan produktivitas gol tertinggi di BRI Liga 1 dengan telah mencetak 10 gol. Raihan itu disamai oleh Bhayangkara yang berstatus pemuncak klasemen sementara.
Kendati demikian, Aji Santoso menyadari bahwa sektor pertahanan adalah sisi terlemah yang dimiliki oleh timnya saat ini. Dia berjanji akan melakukan evaluasi dan perbaikan dalam sisa 28 pertandingan BRI Liga 1.
“Pasti masih ada evaluasi, karena kemarin kami masih saja kebobolan, itu yang akan kami evaluasi dalam beberapa pertandingan ini. Jangan sampai mengulangi kesalahan yang sama di pertandingan berikutnya. Yang ingin saya benahi di sisi pertahanan, karena setiap pertandingan kami tidak pernah clean sheet, selalu kebobolan,” ungkap Aji Santoso.
“Perbaikan utama kami dalam sisi pertahanan. Dengan evaluasi yang selalu kami adakan, jujur ada perkembangan pemahaman dari pemain. Harapannya dengan begitu kita bisa menjaga konsistensi setelah menemukan permainan terbaik,” tutur pelatih berlisensi AFC Pro itu.
Intip Posisi Tim Favoritmu
Advertisement